Karya Peradaban

  Ada yang bilang; cara terbaik untuk menghukum seseorang yang menyakiti, mengecewakan kita adalah dengan diamkan saja.  Rasanya benar, tapi akan lebih baik jika kita mendoakan mereka. Sebab mereka yang menyakiti, mengecewakan kita juga seorang manusia bukan malaikat!  Barangkali jejak luka yang ditinggalkan masing-masing berbeda, tapi kita punya cara terbaik untuk membalas dengan mendoakan.  Bukankah Allah sebaik-baik pemberi balasan?  Bukankah Allah sebaik-baik pemberi ampunan?  Tidak mudah, tidak instan! Tapi ganjarannya surga bagi siapa yang memaafkan.  Mari belajar mendoakan, melapangkan, senyumi tiap kecewa yang kita dapatkan, agar jika ada yang kembali menyakiti; kita tak mudah emosi dan menyalahkan diri.  Tiap kita punya ruang untuk pulih 🤍✨

  Selalu ada hikmah yang terselip mengapa sesuatu itu terjadi.  Sepuluh tahun terakhir, merasakan jauh dari orangtua dan kampung halaman rasanya telah mengubah banyak hal; sudut pandang dan sisi kehidupan. 

  Semua kelegaan dalam hati tidak terlahir instan begitu saja, melainkan melewati kelapangan hati untuk menerima dan menjalani setiap jalan takdir-Nya.  Seperti perasaan kita hari ini yang mulai lapang dan mensyukuri takdir-Nya.  Kita bersabar atas setiap kesedihan, lalu melapangkan nya.  Kita memaafkan atas setiap kecewa, lalu kita melapangkan nya.  Kita mensyukuri baik dan tidak mengenakkannya perjalanan dengan melapangkan nya.  Hari ini, setiap kesedihan yang menghampiri akan menjadikan kita bertumbuh dan mendewasa. Bahwa tidak ada takdir dari-Nya yang tidak baik, hanya saja perspektif manusia yang kadang terlalu cepat menyimpulkan hikmahnya.  Untuk setiap kelapangan hati yang tercipta, semoga Allah berikan hadiah surga yang tak terhingga. 

  Selalu ada kebaikan yang tersembunyi dibalik tiap kesedihan yang menyelimuti. Hanya saja terkadang butuh waktu untuk memaknai.  Selalu ada kebaikan yang tersembunyi dibalik tiap kecewa yang menghampiri. Hanya saja kita terlalu tergesa untuk mengartikan.  Selalu ada kebaikan yang tersembunyi, bagi siapa saja yang mampu mengambil pelajaran dari tiap kesedihan, kepedihan, luka pun kecewa.  Bahwa tiap takdir Allah itu baik 🌻🕊

  Kita akan bertemu dengan banyak orang-orang baru di dunia ini, yang barangkali nantinya akan menjadi sahabat, teman atau bahkan sekadar saling kenal.  Bertemu dengan ragam watak, pendiam, pemarah, emosian, introvert pun ekstrovert.  Bertemu dengan mereka yang kehadirannya barangkali akan membuat bising. Meninggalkan keributan lalu pergi tanpa rasa bersalah.  Yahh, seperti inilah pertemuan. Ada yang datang dan ada yang pergi tanpa permisi. Kita harus siap menghadapi keduanya; bertemu dan berpisah.  Tetapi... Dalam tiap pertemuan dengan orang baru atau orang lama pastikan kita tetap menjadi diri kita sendiri. Tidak berusaha menyenangkan orang lain, tidak berekspektasi dengan apapun kenyataan yang nantinya akan kita dapatkan.  Bertemu...  Berusaha menjadi diri kita dengan versi terbaik

  Kehidupan akan selalu menjadi tempat belajar terbaik sepanjang waktu, disana kita belajar tak melulu perihal jatuh dan bangkit, patah dan tumbuh tapi di sana kita akan belajar mendewasa melalui sajian kehidupan.  Tentang luka yang kita basuh dengan sabar Tentang amarah, kecewa bahkan bahagia yang kita lapangkan Bahwa kehidupan ini memang tempat kita belajar. Tempat kita mengambil hikmah.  Adapun ujian hanyalah bumbu proses yang mau tidak mau harus mampu kita lewati. Sebab Allah tahu kita mampu untuk melewati tiap badainya.  Perihal silih berganti manusia. Ada yang datang membuat kita bersyukur, juga ada yang datang untuk membuat kita belajar atas kehadirannya. Untuk kesemuanya tak terlepas dari takdir Allah.  Jalan kehidupan ini kelak akan membuat kita bahagia sebab telah mampu menjalani nya, juga membuat kita semakin belajarbelajar untuk terus menikmati tiap keadaan yang Allah timpahkan.  Semoga kita kuat untuk terus belajar.  Semoga hati kita lapang untuk mampu menjalani.  Semoga s

  Tahun berganti, namun impian kita akan tetap sama. Sama-sama butuh juang untuk meraihnya. Perihal proses biarlah kita nikmati tiap pedih perihnya. Bahwa sesuatu yang baik tidak diraih dengan instan.  Duhai diri, yang telah lalu lalang diterpa jalannya ujian. Bukankah kita pernah melewati ujian yang lebih sulit dari saat ini?  Lalu pantaskah menyerah begitu saja?  Mari sadar diri, memulai kembali impian yang telah lama kita ingini. Agar nanti bukan lagi pahitnya yang terasa tapi juga manisnya telah mampu melewati proses.  Semangat yahhh 🦋🌻