Postingan

Menampilkan postingan dengan label rindu

Memendam

Tuan... Bersama atau pun tidak nantinya Jauh sebelum ini adalah kerelaan yang telah ku lapangkan Meski rindu selalu menyertaiku dalam tiap detaknya Aku mendoakanmu pula menyibukkan diriku agar rindu tak membunuhku secara perlahan Tuan... Maafkan Maafkan setiap ketidaksengajaan atas tulisan-tulisan yang mungkin mengusikmu Ia tak sengaja Tak pernah sengaja Tuan... Siapa pun yang kita sebut dalam masing-masing doa Semoga kelak itulah yang terbaik untuk kita Tuan... Jika nanti kepantasan menyatukan kita Aku mungkin akan menjadi yang lebih baik dari sebelumnya Sebab rindu akan hadir setiap harinya Jangan bosan... Tetaplah langitkan doa tentang kita Jaga hati Jaga sehat Jaga taat Dan pulanglah dengan selamat Aku akan menjemput (mu) tepat di beranda pintu rumahku Nanti, Saat waktu menghadiahkan temu Percayalah... Yang terjaga hanya untuk yang menjaga Kini... Biarkan kita bisu Dalam rindu yang belum saatnya terungkap Tuan... Siapa pun engkau nantinya Akan ku ka...

Laki-Laki bertangan gagah

Laki-laki bertangan gagah, Lagi-lagi ada pandar rindu yang telah ku tata sedemikian rupa, Hingga tetap bertahta dalam tanya, Adakah rindu yang kau punya tertuju padaku ? . Laki-laki bertangan gagah, Siapa pun engkau nantinya, Jadikan aku kuat dalam taat tanpa kau usik, Biar rindu tetap tumbuh dalam bait-bait pinta, Agar doa menjelma menjadi takdir yang menyatukan, Semesta akan paham ; adalah kita yang ingin bertatap tepat pada waktuNya, Tak perlu khawatir, Akan rindu yang akan hilang, Jika ia masih tertuju pada Allah, Tenanglah, Allah akan eratkan. . Laki-laki bertangan gagah Tetaplah dalam penjagaan Bersama atau pun tidak Allah adalah pengatur skenario yang paling hebat, . Doakan lagi, Erat-erat, Giat-giat Jaga hati Jaga taat Jaga sehat Dan lagi "Pulanglah dengan selamat" ~Lelaki bertangan gagah, januari akan segera berakhir ♡

Tentang Rindu

Kau cukup tahu, Tenangku adalah rindu untukmu. Biarlah waktu yang memahami, janji yang kuasa tak pernah terlupakan. Karena, Setiap doa, akan terkabulkan. Cepat ataupun lambat. In Sya Allah, Man Shabara Zafiraa~

Rindu Klasik

Ada banyak cerita perjalanan yang tak akan pernah ada habisnya Perjalanan menuju mu misalnya, atau debaran yang masih tersisa hingga saat ini Terkadang, rinduku itu tidak mau mendengarkan kata-kataku Ia tak mau pulang Ia selalu tetap tinggal dan menjumpai perca rasa yang berulang-ulang Rinduku itu mampu menjumpaimu dalam jarak yang begitu jauh terbentang Seperti saat hujan, bicara hujan, apa dikotamu turun hujan ? Atau rinduku yang tersampaikan mampu membuatmu merasa dihujani ? Rinduku tak mengenal lelah bukan ? Meski ia diterpa jarak yang bertubi-tubi Rinduku tak mengenal lelah bukan ? Karena ia tahu, rumah ternyaman beralamatkan atas namamu Terimakasih telah menemaniku diperjalanan yang berbatas Terimakasih sudah bersedia merawat rinduku yang selalu saja mengunjungimu tanpa izin Dan terimakasih telah menemani liburanku, liburan yang sangat kubutuhkan disaat kewarasan mulai menipis Hari ini rinduku masih berkunjung kerumahmu

Menyerah Berpasrah dalam Rasa

Menyerah dalam Pasrah . Kita adalah ketidakmungkinan Rasa ini mungkin adalah ujian Rindu ini mungkin adalah pasrahan Dan Doa adalah jalan Tak apa... Tak mengapa... Aku berpasrah dan menyerah Barangkali rasa akan pudar dengan sendirinya tanpa dipaksa Kita berpasrah dalam sekat-sekat jarak Hingga rasa mengukung derai paling terluka Kita terjerembab dalam liang rindu Terkubur dalam perasaan Andai namamu dapat kusebut dalam sujudku Maka akan ku pinta Namun, cintaku pada Rabbku tak akan ku dahului Aku mengharapkanmu Melalui sang pemilik harap Maaf... Maafkanlah... Kepura-puraanku tak mendambamu Ketidakpedulianku tak menginginkanmu Keacuhanku tak mengharapmu Sebab aku tak mampu Aku menyerah Rasaku kian akut Pada rindu yang kian ku balut dalam doa, kian mendera Melukai Semakin melupa, Menghindari tentangmu sebisa mungkin Hanya semakin meresah Aku menyerah... Tuan, Berhentilah muncul di beranda perasaanku Menghantuiku dengan rindu yang nanar Mencederai ku de...

RINDU

Desember haru biru Pada awan yang tertiba biru kemudian menghitam mendung Seperti rindu yang menggelitik kalbu Pada tuan yang enggan ku sebut namanya Semoga hatimu selalu utuh Maafkan atas setiap kepura-puraan bahwa dihatiku bukan kamu Sebab cintaku tak ingin ternoda oleh perantara syaitan Maka kubiarkan Allah yang mengaturNya Nanti, dengan atau tanpamu hatiku tetap utuh karena harapku hanya pada Allah ♡ Mari bersabar untuk saling menggenggam Padamu, senja kemarin sore