Karya Peradaban

  Dunia ini adalah serangkaian fana, semua yang ada menjadi teka-teki takdir Allah kepada manusia yang mesti dipecahkan dengan penuh sabar.  Seperti kita yang menyukai sesuatu, namun perlu usaha untuk mendapatkannya. Pun juga saat kehilangan sesuatu yang sudah kita perjuangkan dengan sungguh butuh waktu untuk melapangkannya.  Tentu, disetiap takdir ada perjuangan yang berbeda. Disetiap usaha ada hasil yang berbeda. Kalau hari ini kita sudah sangat berusaha ikhtiar menggapai sesuatu yang kita cintai, namun ternyata takdir Allah menuliskan bahwa kita tak mampu menggapainya, yah barangkali ada sesuatu yang lebih baik telah Allah siapkan setelahnya.  Jika hari ini kita kecewa, sedih, terluka dan marah atas sesuatu yang sudah kita usahakan dengan penuh sungguh. Barangkali Allah ingin menguji kualitas sabar kita.  Tenang saja, Allah punya rahasia takdir versi terbaik. Barangkali belum saatnya untuk ditampakkan tapi nanti saat kita sudah benar-benar siap akan ketetapan takdir-Nya. 

  Tentang ketidaktahuan kita pada apa yang tersembunyi dibalik ujian yang datangnya silih berganti, seakan mencoba untuk membuat kita menyerah begitu saja.  Bukankah kita pernah melewati ujian yang lebih berat sebelum ini? Maka pasti Allah tahu bahwa kita mampu melewatinya. Allah hanya ingin kita bersabar sebentar untuk menikmati prosesnya.  Tentang ketidaktahuan kita pada apa yang orang lain bicarakan dibelakang punggung kita, bukankah itu lebih baik tanpa kita ketahui? Sebab boleh jadi jika kita mengetahuinya akan ada kecewa atau luka yang menganga.  Mari perluas sudut pandang, tak melulu perihal jatuh, kecewa dan terluka tetapi juga tentang berlapang, melihat dengan sudut pandang yang lebih luas. Bahwa kita ini manusia, semua yang ada disini hanyalah titipan bukan kepunyaan. Kita hanya sedang menjalani skenario Allah.  Takdir kita telah tercatat, untuk setiap kebaikan dan ujian yang kita dapatkan dalam perjalanan menuju pulang, bersabarlah. 

  Hidup adalah perjalanan yang digariskan memiliki dua macam rasa; manis dan getir, lapang dan sesak, suka dan duka, nikmat dan musibah. Tak seorangpun bisa lepas dari kedua rasa itu, pun juga mereka yang dicintai Allah.  Rumah tangga akan menjadi taman-taman surga tatkala sepasang suami istri beriman kepada Allah dan rasulnya dan suami akan menjadi manusia paling bahagia apabila ia memiliki Perhiasan Dunia berupa istri solehah.  Istri solehah adalah nikmat terbesar yang dapat dimiliki seorang laki-laki dan tidak ada yang lebih berharga dan lebih spesial darinya titik dia ada untuk mencintai, untuk dicintai, dan untuk mengasihi suaminya.  Dalam serumah keluarga, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan istri shalihah bagi lelaki Mukmin sebagai Pelabuhan Sakinah,  Gelora mawaddah, dan belaian rahmah. Iyalah tanda kebesaran Allah yang Maha Mulia dalam bersusun-susun rasa surga.  Dengan karunia tersebut,  dalam hidup yang berisikan sabar dan syukur, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjaga s

  Kehidupan kita dan suara suara bising manusia adalah dua hal yang bergandengan. Kemanapun kaki melangkah, suara bising itu akan terus ada selama kita masih berada di dunia.  Entah tentang karir, hubungan percintaan, atau hal lain di kehidupan kita yang begitu menarik untuk menjadi bahan perbincangan manusia.  Tapi... Kita punya dua pilihan akan suara bising itu; mendengarkan atau sama sekali tidak memperdulikan.  Kebanyakan dari kita akan mendengarkan dan mungkin suara bising itu akan mengganggu fokus kita, suara-suara bising yang membuat kita juga terlalu fokus pada penilaian manusia, padahal kita sedang tidak berlomba dengan siapa pun di dunia ini.  Mari hidup menjadi diri sendiri, fokus pada tujuan dan menutup telinga dari suara-suara bising itu. Karena untuk melangkah maju, terkadang akan ada beberapa orang yang berusaha menarik kita untuk mundur. 

Barangkali kita lupa untuk mensyukuri banyak nikmat hari ini karena terlalu fokus pada satu ujian.  Barangkali kita lupa untuk mensyukuri kebaikan, karena terlalu disibukkan dengan kegagalan kegagalan kecil yang sesungguhnya hanyalah ujian iman dari Allah.  Berapa banyak kita melupakan kenikmatan yang Allah berikan?  Berapa banyak kita lupa mensyukuri kebaikan yang Allah berikan?  Semoga kita tak lagi lupa bahwa Allah memberikan satu ujian dengan dua kenikmatan jika kita mampu bersabar dan bersyukur atas setiap takdir-Nya.  Jangan lupa bersyukur 💐✨

  Mengupayakan sabar adalah perjuangan sepanjang hidup. Betapa banyak kecewa, kesedihan dan luka pulih karena sebuah kesabaran. Benarlah bahwa sabar memiliki kesudahan yang terpuji namun pula takkan kita jumpai dengan mudah sebelum melewati pahit getirnya.  Kala hidup terasa sulit, bersabarlah dengan sebaik-baik kesabaran. Karena kita tak pernah tahu apa yang Allah siapkan di ujungnya.  Barangkali akan banyak air mata yang tumpah,  Barangkali akan banyak luka dan lebam nya,  Tapi percayalah bahwa bersabar tak pernah merugikan pemiliknya, bahkan dijanjikan surga bagi siapa yang bersabar!!!