Langit Biru

 


Ada perasaan bahagia di hati, bukan karena mendapat hadiah dari pujaan hati. Tetapi bahagia karena tahu bahwa membenci hanya akan menimbulkan penyakit. Maka memilih untuk mendoakan kebaikan untuk ia yang menyakiti adalah caraku melapangkan setiap kecewa. Bahwa bukan manusia tempatnya menaruh harap. Bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, sama seperti kita; mereka yang menyakiti bukanlah malaikat. 

Ada perasaan bahagia di hati, bahwa ternyata memaafkan tanpa harus melupakan adalah jalan untuk meraih keberkahan. Bahwa ia yang menyakiti, menjadi pelajaran untuk tidak selalu membalas kejahatan dengan kejahatan pula. Tetapi balas kejahatan dengan doa. Karena doa adalah senjata bagi setiap diri yang mengaku muslim. Tentunya bukan doa yang buruk. Melainkan doa kebaikan untuk dia yang bersalah. 

Ada perasaan bahagia di hati, bahwa nyatanya tak selalu memaafkan itu tanda kelemahan, melain tanda bahwa memaafkan adalah kemenangan. Melawan setiap energi negatif menjadi energi positif. 

Hari ini langit ku terasa biru, aku bahagia. Semoga setiap rasa lapang yang hadir dalam diri menjadi tanda bahwa Allah tak pernah jauh meninggalkan.  

Untukmu yang belum mampu memaafkan, berdoalah agar diberi hati yang lapang untuk memaafkan, bukan karena seseorang itu pantas dimaafkan atau tidak, tapi untuk dirimu sendiri. Untuk ketenangan hatimu, untuk kelapangan jiwamu, dan untuk meraih surga Allah. 

Semangat yah 💙

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup