Cerita dibalik Jilbab
Jilbab panjang atau jilbab syar’i dizaman sekarang ini pastilah melulu disangkutpautkan dengan kejahatan yang mengatasnamakan islam. Fikiran sempit ini yang terkadang membuat kita geleng – geleng kepala. Padahal dalam Al-Qur’an sudah tertulis jelas perintah untuk menggunakan jilbab atau mengulurkan jilbab.
Untuk mereka yang berlatarbelakang dari keluarga yang sangat ‘islami’ mungkin bukanlah hal yang sulit untuk menggunakan jilbab syar’i dalam kehidupan sehari – harinya. Tapi bagaimana dengan mereka yang bukan berlatarbelakang dari keluarga yang sangat ‘islami’??? (dalam arti berasal dari keluarga yang biasa – biasa saja atau tidak terlalu mencirikan keislamannya). Tentulah itu menjadi sesuatu yang cukup sulit. Tetapi kembali lagi, itu semua tergantung bagaimana individu tersebut menyikapinya. Apakah menjadikan ini sebagai beban atau tantangan?!
Dan saya adalah salah satu dari sekian banyak contoh yang ada. Saya bukan berlatarbelakang pendidikan Islam, dan bukan berlatarbelakang keluarga yang sangat islami pula. Untuk ‘anak tobatan’ seperti saya ini bukanlah hal yang mudah menggunakan jilbab syar’i dalam kehidupan sehari – hari. Penuh rintangan dan tantangan. Terkadang risih, marah, benci, kesal, dan rasanya ingin teriak dikuping mereka yang mencemooh tanpa dasar alasan yang jelas.
Eitss.. tapi itu semua saya rasakan hanya diawal saja ukhti.. Saya sadar karena memang begitu prosesnya untuk mencapai sesuatu yang indah dan luar biasa.. Hanya perlu sabar, sabar, dan sabar.. Karena hati ini buatan Allah, bukan buatan Cina. Jadi tak ada alasan untuk menyerah hanya karena sebuah ‘cemoohan’.
Dipanggil dengan sebutan ustadzah, bu haji, bu guru, atau dipanggil dengan sebutan ummi sekalipun? Sudah biasaaa.. Tak usah marah. Cukup aamiin-kan saja. Anggaplah itu sebagai sebuah do’a. Lagipula toh suatu saat nanti kita juga pasti akan menjadi ummi ummi. Hehe
Ukhti sayang yang insyaAllah diberkahi oleh Allah disetiap langkah keberanian hijrahmu itu..
Percayalah ini adalah sebuah langkah yang benar. Bukan saja untuk kebaikanmu didunia, tapi juga untuk kebaikanmu diakhirat kelak..
Laki – laki boleh saja kuat dari segi fisik. Tapi kita para perempuan harus memiliki hati yang lebih kuat dari apapun. Tahan banting, penyabar, dan lapang dada. Karena sesungguhnya insyaAllah kita adalah calon ibu – ibu hebat yang akan menghasilkan generasi – generasi yang hebat pula. Generasi yang hebat tentu tidak diberasal dari ibu – ibu yang biasa – biasa saja. Karena anak – anak yang hebat berasal dari ibu – ibu yang hebat dan luar biasa.
Ukhti sayang.. semoga Allah selalu berikan kemudahan diperjalanan hijrahmu. Percayalah proses tidak akan pernah mengkhianati hasil (InsyaAllah)..
Komentar
Posting Komentar