Rotasi Kehidupan
Setiap kita dalam kehidupan ini pernah mengalami pasang surut, dan hal itu terjadi karena takdir yang telah Allah gariskan. Diantara kita ada yang mungkin sedang merasa putus asa karena berulang kali gagal, ada yang sedang kecewa karena terlalu tinggi berekspektasi, ada yang khawatir akan masa depan yang belum tentu terjadi. Tidak mengapa, hal-hal yang terjadi dalam kehidupan kita didesain agar kita mampu menjadi versi terbaik yang Allah mau.
Gagal? Coba kembali
Kecewa? Lapangkan lagi
Marah? Sabarkan lagi
Jatuh? Bangun kembali
Demikian hidup berotasi, dan bukankah ada beberapa kejadian-kejadian sulit sebelum ini yang telah berhasil dilalui? Coba ingat-ingat kembali.
Terkadang bukan karena kita terlalu lambat untuk memahami, melainkan karena kita terlalu tergesa menyimpulkan.
"Aku sudah gagal, aku kecewa, aku marah, aku tidak bisa."
Tanpa terlebih dulu memberikan pembelaan untuk diri sendiri. Alih-alih membelah, kita lebih dahulu menyalahkan diri sendiri.
Mengapa tak berpikir bahwa;
"Aku gagal, besok aku akan coba kembali"
"Aku kecewa, tapi aku melapangkan hatiku untuk ketenangan ku."
dan pembelaan-pembelaan yang mampu membuat diri kita bangkit, berlapang dan mau berproses menerima diri kita yang telah dirancang sesuai versi Allah.
Kalau hari ini ada rasa yang sedang tidak mengenakkan di hatimu semisal; menyalahkan diri sendiri, overthinking, anxiety, gangguan mental lainnya, yuk mari kembali menata dan menerima pasang surut kehidupan. Karena hal-hal pahit terkadang lebih mampu memulihkan, seperti meminum obat pahit dengan harapan segera sembuh kembali.
Tidak apa jika sejenak mengambil jeda,
Tidak apa jika membutuhkan waktu yang lama untuk kembali seperti sedia kala,
Tidak apa untuk menata kembali yang berantakan,
Bukankah menjadi manusia memanglah di penuhi dengan berbagai macam perasaan? Lantas apa yang perlu lagi dikhawatirkan? Selain menjalani dan menerima berbagai macam perasaan tersebut.
Kalau Allah saja yakin bahwa kita mampu menjalani berbagai perasaan itu, mengapa kita begitu sulit untuk menerima? begitu sulit untuk menjalani? Sedang yang menciptakan dan mendesain diri kita sendiri sudah tahu bahwa kita mampu.
Allah, merancang setiap manusia untuk berjalan sesuai takdirnya masing-masing. Segala yang terjadi, setiap hal yang menimpa, dan semua yang terjadi diluar kendali manusia, adalah takdir dari Allah. Maka sepatutnya sebagai manusia yang telah Allah pilih, hendaknya senantiasa berlapang menjalani takdir-Nya.
Meskipun harus menangis dan menghabiskan waktu di jalan perjuangan, peran kita akan selalu sama yaitu menjadi sebaik-baik yang bermanfaat.
Sebab kita ini manusia, dan semua punya porsi terbaik dari Allah.
Mari pulang dengan kisah heroik perjuangan menerima dan berdamai dengan hal-hal yang disenangi maupun tak disenangi.
Selamat berkelana 🍵🚀

Komentar
Posting Komentar