Makhluk Tak Terkalahkan
Menjadi perempuan itu tidak semudah yang dikatakan orang-orang.
Akan ada saat ketika langkahnya hanya menjadi sebuah kebiasaan, ketika senyumnya hanya menjadi sebuah pemanis dalam kehidupan, bahkan ketika air matanya muncul perlahan tanpa mereka sendiri menyadarinya.
Kalian tidak pernah tahu apa yang didengarkan pada telinganya, baru kalian akan mengerti bagaimana perempuan mendengarkanmu saat mereka jatuh cinta.
Kalian tidak pernah tahu apa yang tergenggam dalam tangannya, baru kalian akan mengerti bagaimana perempuan akan menggenggammu saat mereka jatuh cinta.
Kalian tidak pernah tahu apa yang tersembunyi di sudut matanya, baru kalian akan mengerti bagaimana perempuan menatap saat mereka jatuh cinta.
Kalian tidak pernah tahu apa yang tersimpan di relung hatinya, baru kalian akan mengerti bagaimana perempuan mencintamu dengan ketulusannya saat mereka jatuh cinta.
Dan kalian tidak akan pernah tahu.
Menjadi perempuan itu tidak semudah yang dikatakan orang-orang.
Terkadang mereka memilih untuk terlihat bahagia, memilih untuk bertutur lembut, bahkan memilih untuk bersusah payah menahan tangisnya. Bukan karena apa-apa, melainkan mereka hanya tidak ingin menjelaskan kesedihannya pada mereka yang bahkan sebenarnya sama sekali tidak berusaha untuk mengerti.
Maka, kalian para lelaki tidak usah bersikap bodoh atau genit dengan berpura-pura mengerti akan perasaan mereka. Kalian tak akan pernah mampu. Karena Tuhan telah melindunginya dengan jutaan perasaan-perasaan. Cukuplah kalian lelaki menjaga perasaan itu.
Menjadi perempuan itu tidak semudah yang dikatakan orang-orang.
Saat nanti mereka tiba-tiba terlelah, dirambati oleh rasa malas, dan membuat mereka menjadi lemah dan lunak. Mereka telah tahu terlebih dahulu sebelum para lelaki sadar, bahwa kelak anak-anak dan pasangan mereka nantinya berhak mendapatkan diri mereka jauh lebih baik dari itu. Jauh. Sebagai istri maupun sebagai ibu.
Karena menjadi perempuan itu, tidak pernah semudah yang dikatakan orang-orang.
Ialah perempuan, makhluk Tuhan tak terkalahkan.
Bogor, 14 September 2016 | Seto Wibowo
Khimar by : @l.r.hijab
(di Taman Budaya)
Akan ada saat ketika langkahnya hanya menjadi sebuah kebiasaan, ketika senyumnya hanya menjadi sebuah pemanis dalam kehidupan, bahkan ketika air matanya muncul perlahan tanpa mereka sendiri menyadarinya.
Kalian tidak pernah tahu apa yang didengarkan pada telinganya, baru kalian akan mengerti bagaimana perempuan mendengarkanmu saat mereka jatuh cinta.
Kalian tidak pernah tahu apa yang tergenggam dalam tangannya, baru kalian akan mengerti bagaimana perempuan akan menggenggammu saat mereka jatuh cinta.
Kalian tidak pernah tahu apa yang tersembunyi di sudut matanya, baru kalian akan mengerti bagaimana perempuan menatap saat mereka jatuh cinta.
Kalian tidak pernah tahu apa yang tersimpan di relung hatinya, baru kalian akan mengerti bagaimana perempuan mencintamu dengan ketulusannya saat mereka jatuh cinta.
Dan kalian tidak akan pernah tahu.
Menjadi perempuan itu tidak semudah yang dikatakan orang-orang.
Terkadang mereka memilih untuk terlihat bahagia, memilih untuk bertutur lembut, bahkan memilih untuk bersusah payah menahan tangisnya. Bukan karena apa-apa, melainkan mereka hanya tidak ingin menjelaskan kesedihannya pada mereka yang bahkan sebenarnya sama sekali tidak berusaha untuk mengerti.
Maka, kalian para lelaki tidak usah bersikap bodoh atau genit dengan berpura-pura mengerti akan perasaan mereka. Kalian tak akan pernah mampu. Karena Tuhan telah melindunginya dengan jutaan perasaan-perasaan. Cukuplah kalian lelaki menjaga perasaan itu.
Menjadi perempuan itu tidak semudah yang dikatakan orang-orang.
Saat nanti mereka tiba-tiba terlelah, dirambati oleh rasa malas, dan membuat mereka menjadi lemah dan lunak. Mereka telah tahu terlebih dahulu sebelum para lelaki sadar, bahwa kelak anak-anak dan pasangan mereka nantinya berhak mendapatkan diri mereka jauh lebih baik dari itu. Jauh. Sebagai istri maupun sebagai ibu.
Karena menjadi perempuan itu, tidak pernah semudah yang dikatakan orang-orang.
Ialah perempuan, makhluk Tuhan tak terkalahkan.
Bogor, 14 September 2016 | Seto Wibowo
Khimar by : @l.r.hijab
(di Taman Budaya)
Komentar
Posting Komentar