TANGISAN RINDU

Mata mata terpesona Bagaikan senja yang begitu indah Menghadirkan ketenangan disetiap hadirnya Ketulusannya menghangatkan meski akan berganti dengan malam Keluhnya tak terdengar Raut wajah nan cantik dan senyumannya manis sekali Bak pelangi dengan warna-warna indahnya Membuat mata enggan berkedip Itulah dia perempuan yang mencintai orang-orang disekitarnya Tak pandang rupa, tingkat dan jabatan Tangannya selalu hadir untuk menguatkan Bahunya selalu siap untuk bersandar Menghibur lara setiap jiwa manusia yang lemah Kini, tak dapat ku pandangi lagi wajahnya secara nyata Tak dapat ku peluk lagi sosok nyata itu Tak dapat ku lihat lagi senyuman manis di bibirnya Kini semua tinggal maya tak bernyawa Hingga isak tangis membuncah, sesak menyelimuti dada Kerinduan mendalam menghantarkan air jatuh dipelupuk mata Seolah-olah kami begitu cengeng untuk melepaskan Padahal semua akan kembali padaNya Dia yang kami sebut S A U D A R A Aku rindu tapi Tuhan lebih tahu Tangis kerinduan Mengikhlaskan senja itu pergi meski pedih Nanar terluka Tapi sekali lagi Tuhan lebih paham Tangis kerinduan kini biarkan doa yang menguatkan Doa yang menyatukan Doa yang menabahkan dan Doa yang menyelamatkan Sekali lagi semua manusia akan menghadapNya Kali ini benar-benar ku ikhlaskan Tuhan menjagamu, menyayangimu lebih dari kami manusia-manusia yang lemah Syurga membuka pintunya lebar-lebar Untukmu saudariku Anggarwati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup