Sabarnya Nabi AIYUB

Nabi Aiyub merupakan anak dari Anwas bin ish bin ishhaq bin Ibrahim. Manusia sekaligus nabi yang paling baik di dunia, tekun ibadahnya serta kokoh imannya. Itulah yang membuat Iblis menggodanya. Suatu hari Iblis menghadap kepada Allah dan berkata : “ Ya Allah, izinkan saya untuk menggoda Aiyub dengan merampas dan melenyapkan semua kekayaannya”. Kemudian Allah berfirman : “ Aiyub adalah hamba-Ku yang penuh keimanan,suci dan ikhlas, maka lakukanlah apa yang kamu inginkan dan perhatikan kesudahannya” Setelah itu datanglah Iblis menemui nabi Aiyub seraya berkata “Semua harta kekayaanmu sudah habis, dan nampaknya Allah yang kamu sembah sudah tidak peduli lagi padamu, maka tidak ada gunanya kamu beribadah kepadaNya, oleh karena itu tinggalkanlah menyembah Allah”. Lalu nabi Aiyub menjawab “Semua yang ada padaku adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah”. Gagallah Iblis menggoda nabi Aiyub. Namun dengan tidak putus asa, Iblis menggoda lagi nabi Aiyub dengan melenyapkan semua anaknya. Lalu iblis kembali menemui nabi Aiyub “ Semua anakmu dan mahligaimu sudah tidak ada lagi. Apakah seperti itu Allah membalas ibadah yang kau kerjakan setiap hari itu”. Kata iblis Nabi Aiyub dengan tenangnya menjawab “ Semua itu Allah yang memberi dan mengambil. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, terhadap semua itu aku tetap memuji Allah dan menjalankan perintahNya serta menjauhi laranganNya”. Sambil bersujud menyembah Allah Dengan begitu Iblis lagi lagi gagal menggoda nabi Aiyub untuk menjauh dari Allah. Namun Iblis tidak kehabisan akal untuk mempengaruhi Aiyub. Iblis kemudian kembali menghadap Allah dan berkata “ Dengan lenyaplah semua harta benda dan anak nabi Aiyub,nampaknya nabi Aiyub masih tetap sabar dan tabah. Oleh karena itu izinkan saya kembali melenyapkan kesehatan badan nabi Aiyub dengan berbagai penyakit yang menyerang badannya.diharapkan nanti nabi Aiyub tidak ikhlas dalam beribadah”. Allah lalu memperbolehkan Iblis menjalankan tipu dayanya. Penderitaan nabi Aiyub dan penyakitnya dialami selama bertahun-tahun lamanyaa, tetapi ia jalani dengan tabah dan sabar,tetap bersyukur kepada Allah dan merasa malu untuk meminta kesembuhan kepada Allah padahal ia adalah seorang nabi. Walaupun cobaan begitu hebat menerpa nabi Aiyub, ia tidak pernah mengeluh, kesal dan emosi. Melihat keimanan yang begitu kokoh itu,iblis semakin marah dan beralih mencoba menggoda istri nabi Aiyub. Nampaknya tipu daya iblis berhasil dan keimanan istri nabi Aiyub semakin berkurang. Melihat istrinya yang telah goyah keimanannya,nabi Aiyub berkata kepada istrinya bahwa bila ia sembuh, maka ia akan merajam istrinya seratus kali sebagai balasan karena tipis imannya kepada Allah. Lalu nabi Aiyub berdoa kepada Allah agar disembuhkan dari penyakitnya. Dengan izin Allah nabi Aiyub sembuh dan menjadi lebih kuat serta gagah dari sebelumnya. Kemudian nabi Aiyub mencari istrinya untukmenunaikan nazar yang telah diucapkannya kepada istrinya. Lalu Allah berfirman kepada nabi Aiyub dalam Alquran surah Shaad ayat 44 : “ Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput) maka pukullah dengan itu (istrimu) dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya kami dapat dia (Aiyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)”. Dengan demikian nabi Aiyub tidak jadi memukul istrinya dengan seratus kali pukul, melainkan dengan lidi sebanyak seratus yang diikat jadi satu lalu dipukulkan kepada istrinya dengan sekali pukulan secara pelan-pelan sebagai tebusan nazar nabi Aiyub. Akhirnya kehidupan nabi Aiyub dan istrinya kembali berkecukupan,menjadi hartawan serta memiliki anak yang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Dimana semua anak-anaknya senantiasa tunduk dan patuh kepadanya dan kepada Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup