Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Apa kabar hijrahmu Nona ?

Gambar
Nona... Apa kabarnya Hijrahmu ? Masihkah ia bertahta dalam ketaatan saat hijab kini menjadi trend Nona... Bagaimana kabarnya hijrahmu ? Masihkah ia istiqomah saat perilakumu tak sesuai panjang jilbab mu ? "Kata mereka kau begitu munafik" Nona... Apa kabarnya Hijrahmu ? Masihkah ada tangis yang mengalir di tengah sujudmu Saat semua berbalik membencimu Katanya "kau tak asik lagi" Nona... Apa kabarnya hijramu ? Masihkah engkau kuat memikul cibiran tiap cibiran yang engkau akan doakan kebaikan terhadapnya ? Saat perlahan mereka membandingkan perilaku dan jilbabmu yang tidak sesuai Nona... Apa kabarnya hijrahmu ? Masihkah niatmu tetap utuh tanpa ternodai oleh 'pujian-pujian' Nona... Apa kabarnya hijrahmu ? Sudah sampai dimana hafalanmu ? Atau jangan-jangan membuka al-quran saja kini tak lagi Karena kesibukan dunia 'katanya' Nona... Apa kabarnya hijrahmu ? Bagaimana tarbiyahmu? Kapan terakhir kau berkumpul, duduk di taman-taman s

Temaram

Tuan... Maukah kau mendengar sedikit ceritaku Cerita yang tak lagi berdebar-debar atas binar-binar rasa yang tak mau pergi Aku sengaja.. Ingin membunuh rasa dan rindu yang hadir tak sengaja Padahal semuanya telah kutitip pada yang Kuasa Agar tak ada pengharapan melebihiNya Tuan... Aku gagal membunuh rasa dan rindu Yang seketika menyapaku tiba-tiba Saat aku sedang istirahat di tengah sibukku Tuan... Entah atas doa kita yang sama Engkau ingin bersanding dengannya Aku ingin bersanding denganmu Nyatanya tak pernah benar-benar menghapus rindu secepat itu Dengan siapa pun engkau nantinya Itu adalah pilihan terbaik dariNya Sebab bahagiamu itu yang aku doakan Tuan... Aku tak lagi mengkepoi media sosialmu Tak lagi mengetahui apa-apa tentangmu Semoga Semoga dengannya aku segera lupa Tuan... Ada bahagia yang ku titipkan pada semesta Sebab harap yang telah kutitip padaNya Jauh sebelum ini Tuan... Semoga kita kelak bahagia Atas temaram kita saat ini Dan Aku... Aku ak

Dakwah dan Perjuangan

Sudah lelah kah kau atas perjuangan dakwah ini? Atas jadwal syuro/rapat yang padat membuatmu lemah? Atau tak pernah punya waktu istirahat di akhir pekan yang kau gusarkan? Atau pusingnya fikiranmu mempersiapkan acara-acara bertemakan kebaikan yang membuatmu ingin terpejam? Atau panasnya aspal jalanan saat kau aksi yang ingin membuatmu rehat sejenak? atau sulitnya mencari orang yang ingin kau ajak ke jalan dakwah ini yang kau risaukan? Atau karena seringnya juniormu meminta infak-infakmu yang membuatmu ingin menjauh? Tapi tahukah, bahwa dakwah dan perjuangan kita hari ini hanya sebatas itu saja. Taukah kau Umar bin Abdul Azis? Tubuhnya hancur dalam rangka 2 tahun masa kememimpinannya. Cuma 2 tahun memimpin tubuhnya yang perkasa bisa rontok. Kemudian sakit lalu syahid. Sulit membayangkan sekeras apa sang khalifah bekerja, tapi salah satu pencapainya adalah saat itu umat kebingungan siapa yang harus di beri zakat, tak ada lagi orang miskin yang layak di beri infaq. Apakah kau lelah be

Aksaraku 'Luka'

Senja waktu itu aku tetap tegar Mengisi setiap kekosongan Kau tahu ? Hingga kau datang tanpa karuan Aku yang seolah-olah kuat Dan kataku 'Tak akan jatuh cinta pada laki-laki sebelum waktunya' Benar, Rasa datang tanpa diundang Kemudian kurangkai kembali kepinganku Agar ia menjadi kuat Bukan sebab Aku telah jauh melangkah Allah akan jauhkan kita bila kita terlalu sering berkabar dan saling mencari tahu Aku kemudian menyibukkan diri Membunuh setiap rindu tiap kali ia datang Rindu yang entah adakah sedikit tertuju padaku Sajak-sajak yang penuh dengan intuisi Senja yang dipenuhi kekalutan Hujan yang dipenuhi kesedihan Doa yang dipenuhi pengharapan Adalah Allah sang penentu Takdir Engkau, siapa pun itu... Aku akan pergi Sejauh mungkin tanpa jejak-jejak kita Hingga waktu mengabarkan bahwa ada laki-laki yang begitu tulus menyayangiku dan memintaku kepadaNya Laki-laki yang akan menjadi segalanya Memegang tanganku dan berkata 'Kita telah bersama, jangan dile

Selepas Senja

Selepas senja yang meninggalkan ku sendirian Adalah guyuran hujan yang menyambutku dengan tenang Basahannya menghadirkan kegamangan kala senja tak pernah ingin menetap Selepas senja... Langkahku ditemani rinai hujan Yang gigilkan tubuh bersama doa-doa haru Atas KuasaNya menghadirkan rasa Selepas senja... Aku tak pernah bisa membencinya Sebab keindahan yang telah ia hadirkan Hanya saja meski sesaat Juga ada kenangan yang tertinggal Selepas senja... Ada perempuan yang memilih tetap tinggal menepi Bersama doa-doanya Selepas senja... Jangan menyesal telah pergi Sebab semua orang punya pilihan Percayalah pilihan Allah jauh lebih baik Selepas senja... Barangkali langkah kita akan menua bersama Dan saat itu Allah kabulkan doa kita untuk Bersama dan Membersamai Dariku, masih tetap sajak untukmu

Lelaki bertangan gagah

Lelaki bertangan gagah Bagaimana bulanmu ? Masihkah ada doa yang kau sebut untuk kita ? Masihkah ada harap yang tertuju PadaNya ? Lelaki bertangan gagah Ada rindu yang kurawat lewat doa-doaku Agar kelak bersamamu aku harus menjadi istri yang penurut Menjadi rumah yang nyaman untukmu pulang Menunggumu ketika penat selepas kerja Menyiapkan segala keperluanmu Dan menjadi pelukan terhangat ketika masalah menghampirimu Lelaki bertangan gagah Kali ini, Tak banyak yang ingin ku tulis Semoga saja langkahmu masih tertuju padaku Melalui Allah sang pemilik harap Tetaplah jaga sehat dan jaga taat !

Mencintai Anak Kecil

Dulu, saya adalah perempuan yang sedikit enggan bermain dengan anak-anak. Loohh, kenapa ? Karena saat itu saya melihat beberapa anak-anak bandel dan rewel. Kalau sekarang suka bermain dengan anak-anak tandanya sudah mau nikah ? . Belum tentu... Kemarin, setelah beberapa kegiatan sosial. Beberapa anak mendekati saya dan tidak ada pilihan lain untuk menghadapinya. Singkat cerita, dari situlah saya kemudian mencintai anak-anak dan dunianya. Senang sekali rasanya jika membuat mereka tersenyum Lucu dan menggemaskan Mereka tidak memiliki beban sama sekali Terlebih, Saat itu saya ingin membawa seorang anak panti untuk ikut ke rumah tapi anaknya menolak Katanya dia harus menjaga adiknya... Sayapun tidak bisa apa-apa Kecuali merangkul pundaknya dan mengusap kepalanya "Anak Pintar" Namanya Faqih... Muhammad Faqih Al-Magizy Seminggu lalu, dihari yang berbeda saya kembali mengunjungi mereka Dengan perasaan sumbringa karena akan bermain bola bersama. Saya : Ayo dik, kit