Temaram
Tuan...
Maukah kau mendengar sedikit ceritaku
Cerita yang tak lagi berdebar-debar atas binar-binar rasa yang tak mau pergi
Aku sengaja..
Ingin membunuh rasa dan rindu yang hadir tak sengaja
Padahal semuanya telah kutitip pada yang Kuasa
Agar tak ada pengharapan melebihiNya
Tuan...
Aku gagal membunuh rasa dan rindu
Yang seketika menyapaku tiba-tiba
Saat aku sedang istirahat di tengah sibukku
Tuan...
Entah atas doa kita yang sama
Engkau ingin bersanding dengannya
Aku ingin bersanding denganmu
Nyatanya tak pernah benar-benar menghapus rindu secepat itu
Dengan siapa pun engkau nantinya
Itu adalah pilihan terbaik dariNya
Sebab bahagiamu itu yang aku doakan
Tuan...
Aku tak lagi mengkepoi media sosialmu
Tak lagi mengetahui apa-apa tentangmu
Semoga
Semoga dengannya aku segera lupa
Tuan...
Ada bahagia yang ku titipkan pada semesta
Sebab harap yang telah kutitip padaNya
Jauh sebelum ini
Tuan...
Semoga kita kelak bahagia
Atas temaram kita saat ini
Dan Aku...
Aku akan menceritakannya kelak pada laki-laki yang telah tertakdir membersamaiku
Laki-laki yang dengan manjanya ingin diusap kepalanya
Dan tertidur dipangkuanku atas letihnya bekerja
Laki-laki yang dengannya
Semua sedih akan sirna sebab dekat denganNya
Tuan...
Aku ingin mengatakan 'Ikhlas'
Jika nanti ternyata yang ku maksud dalam tulisan-tulisanku itu benar 'Kamu'
Terima kasih
Mari menjaga untuk yang terjaga
Tuan...
Siapa pun kamu
Tetap lah seperti itu
Tak perlu berkabar
Datanglah jika telah siap
Jaga hati
Jaga sehat
Jaga taat
Komentar
Posting Komentar