Di jalan ini, Bilal bin Rabbah dengan payah mengumpulkan sisa-sisa tenaganya, berusaha tak sedikitpun tergoda rayuan Umayyah bin Khalaf untuk meninggalkan Islam. "Ahadun Ahad..." Lirihnya berkali-kali, tanpa kompromi. Di jalan ini, Ustman bin Affan pernah diselubungi tikar dari daun kurma, kemudian diasapi dari bawah. Tak sedikitpun beliau gentar, bahkan semakin kokohlah keyakinannya. Di jalan ini, Ammar bin Yasir pernah disiksa kaum kafir Quraisy dengan besi panas, setelah sebelumnya beliau menyaksikan kedua orangtuanya syahid dalam siksaan kaum kafir. Di jalan ini, Rasulullah saw dan para sahabatnya diuji. Orang-orang jahiliyah berharap, setelah ujian dan siksaan bertubi-tubi, Rasulullah dan para sahabatnya akan mencampakkan dakwah, mencampakkan Islam. Namun kenyataannya, tak sedikitpun tekanan itu berpengaruh kepada Rasulullah dan para sahabat. Bahkan semakin kokoh, semakin teguh, semakin gigih mereka merintis jalan perjuangan. Hingga kelak akhirnya Allah memperkenankan kemenangan itu di tangan mereka. "Apakah kalian mengira akan dibiarkan begitu saja, padahal belum terbukti bagi Allah orang-orang yang berjuang di antara kalian?" (TQS At-Taubah: 16) "Dan janganlah kamu hiraukan gangguan-gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung." (TQS Al-Ahzab: 48)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup