Perjalanan ini panjang dan begitu terjal. Jalan yang dilalui dipenuhi oleh berbagai ancaman yang siap menerkam. Maka, perjalanan ini tak akan bisa dilalui oleh mereka yang lemah. Perjuangan ini tak akan diemban oleh mereka yang mudah menyerah, apalagi mereka yang rakus harta dan silau akan gemerlap dunia. Mereka yang sanggup bertahan di jalan ini, sejatinya adalah mereka yang siap mati dan telah terbakar oleh panasnya iman.
Ingatkah kita tentang kisah pemboikotan yang menimbulkan penderitaan hidup bagi Rasulullah saw. dan para pembelanya? Pemboikotan yang dicetuskan oleh kaum kafir Quraisy yang ditujukan bagi siapa saja yang gigih dalam mempertahankan ke-Islam-annya dan enggan kembali ke ritual penyembahan berhala. Kaum Quraisy dilarang keras berinteraksi dengan kaum muslimin, termasuk tidak boleh melakukan transaksi jual beli dengan mereka serta tidak boleh menikahkan atau dinikahkan dengan salah seorang di antara mereka.
Pemboikotan ini tidak sebentar, ia berlangsung selama tiga tahun. Selama itu pula kaum muslimin benar-benar menderita sebab mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan primer mereka, kecuali yang dikirim oleh sebagian sahabat secara sembunyi-sembunyi. Namun sesungguhnya inilah cara Allah mendatangkan kebaikan yang sangat besar bagi dakwah. Sebab, tidak akan masuk ke dalam agama ini orang-orang yang rakus harta dan cinta dunia. Tidak akan diterima agama ini kecuali oleh orang yang benar-benar terbakar pemikiran dan perasaannya oleh iman. Mereka yang memiliki niat kotor dan lemah dalam perjuangan ini tentu akan gugur ketika mengalami penderitaan semisal ini.
Seperti itulah seleksi dalam dakwah berlangsung. Kesenangan, keamanan, bahkan nyawa menjadi taruhannya. Mereka yang tidak memiliki 'amunisi' yang cukup tentulah akan gugur dalam seleksi ini.
Cerita dibalik Jilbab
Jilbab panjang atau jilbab syar’i dizaman sekarang ini pastilah melulu disangkutpautkan dengan kejahatan yang mengatasnamakan islam. Fikiran sempit ini yang terkadang membuat kita geleng – geleng kepala. Padahal dalam Al-Qur’an sudah tertulis jelas perintah untuk menggunakan jilbab atau mengulurkan jilbab. Untuk mereka yang berlatarbelakang dari keluarga yang sangat ‘islami’ mungkin bukanlah hal yang sulit untuk menggunakan jilbab syar’i dalam kehidupan sehari – harinya. Tapi bagaimana dengan mereka yang bukan berlatarbelakang dari keluarga yang sangat ‘islami’??? (dalam arti berasal dari keluarga yang biasa – biasa saja atau tidak terlalu mencirikan keislamannya). Tentulah itu menjadi sesuatu yang cukup sulit. Tetapi kembali lagi, itu semua tergantung bagaimana individu tersebut menyikapinya. Apakah menjadikan ini sebagai beban atau tantangan?! Dan saya adalah salah satu dari sekian banyak contoh yang ada. Saya bukan berlatarbelakang pendidikan Islam, dan bukan berlatarbelakang kelu
Komentar
Posting Komentar