KUNCI KESABARAN

 


وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. At-Thalaq: 2)

Adapun keutamaan bagi orang yang bertakwa kepada Allah:

1. Mendapatkan solusi dari setiap permasalahan

2. Mendapatkan Rezki yang tidak disangka-sangka

3. Urusan dimudahkan

4. Dosa-dosa diampuni

5. Pahala dilipatgandakan

Ini adalah satu ayat dalam Al-Qur'an yang siapa mentadabburi maknanya dan mengamalkan isi konsekuensinya maka kehidupannya akan istiqomah, akan lurus dan senantiasa dalam kegembiraan, ketenangan dan kebahagiaan. Dia adalah obat yang manjur bagi setiap gundah gulana yang kita hadapi. Dan dia juga adalah kunci bagi kita mendapatkan kelapangan bagi setiap kesedihan yang merundung kita. 

Takwa akan menjadi solusi dari kegalauan yang telah menimpa kita maupun belum menimpa kita. 

Apa ayat yang bisa menjadi solusi terhadap persoalan persoalan tersebut? 

 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. At-Thalaq: 2)

 وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS. At-Thalaq:3)

Inilah Sunnatullah (ketetapan Allah) pada hambanya dan dia adalah undang-undang Allah di bumi ini, bahwa siapa yang bertakwa kepada Allah akan diberikan solusi dari setiap permasalahannya serta rezki dari arah yang tak disangka-sangka. Maka wahai orang-orang yang dipusingkan oleh permasalahannya dan langkah-langkahnya terbatas disebabkan kesedihan yang merundung. Janganlah pusing mencari solusi karena sesungguhnya solusinya itu mudah ada didepanmu, tapi kamu harus bersungguh-sungguh untuk mewujudkan syaratnya yaitu harus bertakwa. 

Diriwayatkan dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata: Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam suatu ketika mulai membacakan kepadaku ayat 

وَمَنْ يَّتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّه مَخْرَجًا

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar” (Qs. At-Thalaq: 2), hingga beliau selesai membacanya, kemudian bersabda:

يَا أَبَا ذَرٍّ، لَوْ أَنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَخَذُوْا بِهَا لَكَفَتْهُمْ

“Wahai Abu Dzar, seandainya semua orang menerapkan ayat ini (sebagai pedoman), niscaya ini sudah cukup bagi mereka. ” Abu Dzar berkata: Maka Rasulullah mulai membacanya dan mengulang-ulangnya. (HR. Abu Dzar)

Apa yang dimaksud Takwa kepada Allah?

Takwa yaitu seorang hamba menjadikan antara dia dan Rabb nya pelindung yaitu pelindung dari yang Allah murkai yang bisa menjadikan kita jatuh pada apa yang Allah murkai, dan itu tidak mungkin terjadi kecuali dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, Caranya adalah bagaimana agar Allah selalu melihat kita melaksanakan perintah-Nya, dan Allah tidak mendapati kita pada apa yang Allah larang. 

Termasuk makna takwa yaitu kembali pada kebenaran, dan menyesal terhadap dosa, dan memperbanyak istiqfar. 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'Aalaihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa yang selalu istighfar, Allah akan jadikan baginya setiap kesedihan menjadi kelonggaran, setiap kesempitan menjadi jalan keluar, dan memberi rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Imam Ahmad, Imam Abu Daud dan Ibnu Majah)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, 

إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk." (QS. Hud: 114)

Dan istiqfar itu sebab dari rezki dan kenikmatan. Sebaliknya kemaksiatan ialah sebab dari musibah-musibah dan hukuman dari Allah. 

Bagaimana hubungan kita hari ini dengan Allah? Boleh jadi banyak hak-hak Allah hari ini yang tidak kita tunaikan dan boleh jadi banyak dosa yang hari ini kita lakukan karenanya seseorang itu terhalangi dari rezkinya disebabkan dosa yang dilakukannya. 

Takwa adalah solusi dari semua permasalahan dan tidak akan miskin jiwa seseorang yang bertakwa selama-lamanya. 

• Faidah kajian Senin 28 Ramadan 1442 H oleh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup