MENGAPA HARUS MEMPERJUANGKAN AL AQSHA?

 


Suatu hari khalifah Abdul Malik bin Marwan ditanya, “wahai Amiral Mukminin, mengapa Qubbah As Sakhrah kau tulis di sekelilingnya dengan surat Yasin?” Maka ia menjawab, “Sebagaimana Yasin adalah jantung Al Quran, maka Al Aqsha adalah jantung umat Islam!”

Al Aqsha, berulangkali disebut dalam Al Quran dan hadits, juga literatur sejarah sebagai latar akhir pertarungan besar antara kebenaran dan kejahatan. Disanalah kelak Umat Islam hampir mencapai puncak kebangkitannya kembali, dan Al Aqsha menjadi mahkota terakhir yang mesti direbut dari yahudi untuk membebaskan dunia dari kezaliman.

Sultan Shalahuddin Al Ayyubi mengatakan bahwa; “siapa yang menguasai Palestina, maka ia akan menguasai dunia”

Masjidil Aqsha adalah timbangan kemuliaan ummat. Jika ia dalam genggaman keadilan, ummat ini luhur! Jika ia dicengkeram kezhaliman, ummat ini remuk! Al Aqsha adalah bagian sangat penting dalam muqaddasat kaum Muslimin.

Theodor Hertzl  (pemimpin pertama zionis yahudi modern) pernah datang menemui Sultan Abdul Hamid II Khalifah Utsmani, hanya untuk menyewa satu desa mungil di Palestina sebagai pemukiman Yahudi, Sultan menjawab, "Nasihati Hertzl agar jangan meneruskan rencananya. Aku tidak akan melepaskan walaupun sejengkal tanah ini, karena ia bukanlah milikku. Tanah ini adalah hak Umat Islam. Umat Islam telah berjihad demi kepentingan tanah ini dan mereka telah menyiramnya dengan darah. Mereka tidak akan menyetujui permintaan itu. Karena itu, simpanlah kekayaan kalian dalam kantong kalian sendiri. Bila khilafah hancur dan musnah suatu hari, sesungguhnya kalian bisa mengambilnya tanpa sepeserpun uang yang kalian bayarkan untuk tanah itu. Namun selagi hayat masih dikandung badan lalu kalian tusukkan pisau di jasad saya, sesungguhnya itu lebih mudah bagi saya, daripada saya harus menyaksikan Palestina terlepas dari khilafah Islam. Dan saya yakin ini tidak akan pernah terjadi selama saya masih hidup, sebab saya tidak mampu menahan sakitnya dikoyak-koyak sedang saya masih bernapas." Tolak Sultan Abdul Hamid II dengan tegas. 

Mengapa harus memperjuangkan Palestina?
Mengapa harus memperjuangkan Al Aqsha? Jawabannya karena Palestina adalah negeri yang punya hubungan kuat dengan akidah kita sebagai seorang muslim dan Al Aqsha adalah bagian sangat penting dalam muqaddasat (hal-hal yang sakral dalam ajaran Islam. Sesuatu yang menjadi simbol utama umat Islam/kaum Muslimin).

"Hendaklah kita mencemaskan suatu pagi saat kita bangun tidur ternyata kita tidak lagi menjumpai Masjid Al Aqsha ditempatnya, lalu kita menyesali, tetapi penyesalan di waktu yang tidak lagi berguna." (Syaikh Mamduh Farhan Al Buhairi)

“Tidak akan hadir hari kiamat, sampai umat Islam memerangi yahudi”, sabda Rasulullah, “hingga berkata pohon dan batu; wahai muslim! Ada yahudi di belakangku, perangilah ia!”, kecuali pohon gharqad, karena ia adalah pohonnya bangsa yahudi.

Maka jangan sekali-kali kamu lengah atau meninggalkannya; hingga musuh mampu menembusnya!"

Birruh, biddam, nafdika yaa Aqsha! 🇵🇸

Literatur: 

https://intuisidalamaksara.blogspot.com/2018/07/bapak-zionis-yahudi-harus-punya-negara.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup