Gelombang Iman di Tanah Terluka



Palestina bukan sekadar peta di dinding,

tapi tanah yang disucikan oleh doa dan air mata.

Di setiap debunya tersimpan kisah panjang tentang iman yang tak pernah padam.

Aqsa bukan hanya perlawanan —

ia adalah gelombang iman yang lahir dari luka panjang.

Mereka berdiri bukan karena tak takut mati,

tapi karena ingin hidup dengan kehormatan.


Dari masjid dan rumah yang hancur,

terdengar dzikir yang menembus langit.

Anak-anak yang kehilangan segalanya,

tetap hafal ayat tentang kesabaran.

Palestina mengajarkan bahwa dakwah bukan hanya dengan kata,

tapi dengan keteguhan di tengah penderitaan.

Kesabaran mereka adalah khutbah paling nyata.


Setiap darah yang tumpah adalah panggilan,

agar dunia tak lagi diam.

Sebab iman bukan hanya untuk disimpan —

tapi untuk diperjuangkan.


Mereka kehilangan rumah,

tapi tidak kehilangan arah.

Mereka kehilangan dunia,

tapi tidak kehilangan Allah.


Gelombang iman ini akan terus mengalir,

hingga kebebasan dan kedamaian

kembali bersemi di tanah para Nabi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Wallahu Ya'lamu Wa Antum La Ta'lamun

FILOSOFI SENJA