Memendam

Tuan...
Bersama atau pun tidak nantinya
Jauh sebelum ini adalah kerelaan yang telah ku lapangkan

Meski rindu selalu menyertaiku dalam tiap detaknya
Aku mendoakanmu pula menyibukkan diriku agar rindu tak membunuhku secara perlahan

Tuan...
Maafkan
Maafkan setiap ketidaksengajaan atas tulisan-tulisan yang mungkin mengusikmu
Ia tak sengaja
Tak pernah sengaja

Tuan...
Siapa pun yang kita sebut dalam masing-masing doa
Semoga kelak itulah yang terbaik untuk kita

Tuan...
Jika nanti kepantasan menyatukan kita
Aku mungkin akan menjadi yang lebih baik dari sebelumnya
Sebab rindu akan hadir setiap harinya

Jangan bosan...

Tetaplah langitkan doa tentang kita

Jaga hati
Jaga sehat
Jaga taat
Dan pulanglah dengan selamat

Aku akan menjemput (mu) tepat di beranda pintu rumahku

Nanti,
Saat waktu menghadiahkan temu

Percayalah...
Yang terjaga hanya untuk yang menjaga

Kini...
Biarkan kita bisu
Dalam rindu yang belum saatnya terungkap

Tuan...
Siapa pun engkau nantinya
Akan ku katakan (Aku mencintaimu)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup