BAGAIMANA DENGANMU

Juli kembali membawa rindu yang kian berkecamuk Dihantarkan oleh rintik hujan yang semakin deras Mungkin itu pertanda bahwa aku sedang rindu Atau mungkin tanda bahwa kau sedang merindukanku Itu hanyalah inginku Bagaimana denganmu ? Kau tahu kau adalah pemenang Aku adalah pecundang yang membiarkan rindu hingga saat ini Dan aku bisa apa selain ikhlas melepasmu Harapanku tak pernah terganti Meski mungkin kini kau telah temukan dia Perempuan yang lebih cantik Perempuan yang lebih menyayangimu Perempuan yang mampu melengkapimu Harapku tetap sama Semoga kau selalu bahagia Aku tak pernah lupa mengucapkan terimakasih Padamu yang pernah singgah tapi tidak menetap Terimakasih untuk setiap kenangan Terimakasih untuk setiap cemburu Terimakasih untuk setiap sifat berlebihanmu Terimakasih untuk khawatirmu Meski aku tahu semuanya karena dahulu kau begitu takut kehilanganku Hingga kita dewasa Kita bukan anak berseragam abu-abu lagi Yang memiliki kisah cinta kekanak-kanakan Terimakasih karena darimu aku belajar banyak hal Bahkan aku belajar menulis darimu Memulai semuanya dari awal mungkin akan terasa sulit bagi kita Tapi perlahan kau akan terbiasa tanpaku Terimakasih atas rindu yang kau tinggalkan Ini bukan salahmu tapi inilah takdir yang Tuhan berikan Belajarlah menerima kenyataan bahwa apa yang dahulu kita jalani adalah salah Jika suatu saat ternyata takdir berkata lain Tuhan memisahkan kita sesaat untuk bersama Maka maafkanlah kesalahanku yang pergi dengan banyak alasan Aku berjanji kali ini kaulah laki-laki itu Laki-laki yang selalu kudoakan dalam ikhtiarku Namun jika opsiku salah dan kau ternyata berjodoh dengan perempuan lain Aku tak mengapa karena mencintai tidak harus memiliki Mengikhlaskanmu adalah caraku menjaga cinta yang Tuhan titipkan Terimakasih untukmu pemilik tulang rusukku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup