Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Topeng Hijrah

Gambar
Kufikir aku sudah hijrah, ah ternyata aku hanya bertopeng Khimarku kian memanjang, auratku tertutup rapat Tapi akhlakku masih belum baik, bicaraku masih belum pantas, bahkan aib saudaraku kuumbar dengan bebas Kufikir aku sudah hijrah, Ternyata aku hanya bertopeng Postinganku perihal Agama, bahkan aku bijak dalam merangkai kata Tapi ilmuku masih minim, Amalanku sangat sedikit, bahkan hatiku berpenyakit Kufikir aku sudah hijrah, ternyata aku hanya memakai topeng Prinsipku jomblo sampai halal, tapi ternyata itu semua kulanggar, aku bebas chating dengan lawan jenis tanpa batasan. Kufikir aku sudah hijrah, ternyata aku hanya bertopeng Aku sering bicara malu sebagai mahkota Tapi tanpa malu aku mengumbar semua kemesraan disosial media, memposting foto dengan pose menggoda, Lalu aku mengikuti siapa? Kufikir aku sudah hijrah, Ternyata aku salah Aku hanya berganti baju, tapi aku diam ditempat. Dosaku tak juga kuiinsyafi, ilmuku hanya membuatku meninggi, ah aku hanya menyombongkan

Cinta Siti Hajar

Gambar
“Hendak ke manakah, wahai Ibrahim? Engkau meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun?” kata Siti Hajar kepada Nabi Ibrahim. Mereka berjalan hingga ke tempat yang tandus pun panas. Di sebuah lembah yang hanya ada batu dan pasir. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasan Siti Hajar saat itu. Seorang wanita yang baru saja melahirkan anak laki-laki dambaan suaminya. Malah ia dibawa pergi ketempat tandus tanpa ada satu orang pun. Dan dengan pertanyaan yang tak kunjung ada jawabannya. “Hendak ke manakah, wahai Ibrahim? Engkau meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun?” ulang Siti Hajar. Nabi Ibrahim masih bungkam. Ia berjalan terus tanpa menoleh atas panggilan istrinya itu. Saya membayangkan langkahnya gontai, mungkin pula hatinya tak tega. Ibrahim masih saja membisu. Lantas Siti Hajar mengganti pertanyaannya, “Apakah Allah yang menyuruhmu berbuat demikian?” “Benar,” jawab Ibrahim. “Jika demikian, maka Allah tak akan menelantarkan kami.”

Untukmu Yang Mengira Aku Lupa

Gambar
Untukmu yang mengira aku lupa—yang hanya perlu kau tahu adalah, aku mengingatnya. Tapi kurasa melangitkan do’a-do’a lebih Allah terima daripada kebiasaan yang dulu timbul karena belum adanya pengetahuan kita dalam agama. . Aku diam bukan berarti melupakan.. bukan. Tapi karena aku memilih cara terbaik untuk meletakkanmu dalam sebuah penjagaan. Manusia paling mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, bahwa; . “Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Dawud) . Maka aku tidak ingin, hanya dengan sebuah kalimat ucapan akan membuat kita terpelesat meninggalkan tuntunan meniti perjalanan pulang. Bukankah setiap kita akan berpulang? Dan sebaik-baik rombongan adalah rombongannya orang-orang beriman. Yang meninggalkan makanan tertentu bukan karena itu tidak enak tapi karena dilarang. Yang meninggalkan suatu kebiasaan melekat bukan karena itu tidak lagi nyaman tapi lagi-lagi karena itu dilarang. Sehingga ia menjadi rombongan yang i

Jika kamu jatuh cinta, nak

Gambar
“Ibu, Bagaimana Ibu bisa menemukan orang sebaik ayah?” “Apa Ibu sempat bertemu dengan ayah sebelumnya? sehingga ibu tahu, kalau ayah adalah laki-laki yang baik. laki-laki yang bertanggung jawab dan mencintai ibu sepenuhnya.” “Apakah anakku sedang jatuh cinta?” Ketahuilah, nak bahwa cerita atau tidak cerita Ibu juga mengetahuinya ‘siapa yang bisa mengalahkan insting hebat seorang Ibu?’ “Nak, Jatuh cinta lah dengan tepat, dengan jujur dan tidak berpura-pura.” “Jatuh Cinta yang tepat, Bu? Yang jujur dan tidak berpura-pura? maksudnya..” “Iya, dengan menyandarkan, memasrahkan, dan menyerahkan semuanya kepada Allah Pernah bertemu atau tidak, bukanlah sebuah acuan untuk menentukan siapa yang akan menjadi Imam keluarga kita.” Ketahuilah, nak Jika kamu jatuh cinta... Tanyakanlah pada hatimu... Apakah kamu mencintai dia karena Allah? Apakah kamu mengharapkan dia karena Allah? Sebab, jika kamu berkata sekedar aku cinta dan inginkan dia saja, nafsu pun bisa jadi dalangnya

Jilbab Ku Sayang, Hijrah Ku Malang

Gambar
Ukhty... Tengoklah perjalanan hijrahmu yang katanya sudah menjadi lebih baik dari masa lampau! Dulu engkau gemar memamerkan foto dengan pakaian ketat. Kini, engkau pamerkan mata indah dan hijab yang terkenakan anggun di kepalamu; di sosial mediamu! Lalu, apa bedanya? Bukankah hijab itu untuk melindungimu ? Ukhty... Ketahuilah... Bagi seorang perempuan yang diberikan amanah dengan begitu penuh oleh Allah, bahkan abadi namanya dalam surah An-Nisa. Sungguh, bukan hal yang wajar,  ketika lentik bulu matamu, lipstikmu, parfummu memikat lelaki 'ajnabi'. Ukhty... Suaramu bahkan dikatakan aurat, tubuhmu dan segala gerak gerikmu adalah fitnah terdahsyat bagi kaum laki-laki. Tidakkah engkau ingin membantu lelaki menundukkan pandangannya?  Engkau yang dahulu mengidolakan artis-artis korea kemudian tak bisa menundukkan pandangan dan kini berpindah kepada ikhwan-ikhwan religi selebgram yang katamu itulah suami idaman? Jagalah pandanganmu, Ukhty! Ukhty... Dulu, engkau habiskan w