Jika kamu jatuh cinta, nak
“Ibu, Bagaimana Ibu bisa menemukan orang sebaik ayah?”
“Apa Ibu sempat bertemu dengan ayah sebelumnya? sehingga ibu tahu, kalau ayah adalah laki-laki yang baik. laki-laki yang bertanggung jawab dan mencintai ibu sepenuhnya.”
“Apakah anakku sedang jatuh cinta?”
Ketahuilah, nak bahwa cerita atau tidak cerita
Ibu juga mengetahuinya
‘siapa yang bisa mengalahkan insting hebat seorang Ibu?’
“Nak, Jatuh cinta lah dengan tepat, dengan jujur dan tidak berpura-pura.”
“Jatuh Cinta yang tepat, Bu?
Yang jujur dan tidak berpura-pura? maksudnya..”
“Iya, dengan menyandarkan, memasrahkan, dan menyerahkan semuanya kepada Allah
Pernah bertemu atau tidak, bukanlah sebuah acuan untuk menentukan siapa yang akan menjadi Imam keluarga kita.”
Ketahuilah, nak
Jika kamu jatuh cinta...
Tanyakanlah pada hatimu...
Apakah kamu mencintai dia karena Allah?
Apakah kamu mengharapkan dia karena Allah?
Sebab, jika kamu berkata sekedar aku cinta dan inginkan dia saja, nafsu pun bisa jadi dalangnya
Nak, cinta karena Allah ialah cinta yang Agung
Yang tidak melukai, tidak mencurangi
tidak menuntut kepemilikan, dan tidak menimbulkan mudharot bagimu, baginya, dan orang-orang disekitar
Tetapi dia membawamu semakin mendekat dan berpasrah hanya kepada Allah semata
Yang tidak berharap dibalas sama , asal kamu bahagia dan tetap menjadikan Allah yang Utama
“Ibu, bagaimana caraku mendapatkan lelaki seperti ayah?”
Ketahuilah, nak...
Dia yang tercipta dari tulang rusuk yang sama, akan mengenali tempat asal dia tercipta
Ketika kamu jatuh cinta, Nak
Jangan dulu tergesa menyimpulkannya sebagai cinta
Sebab menyimpan sebuah rasa disaat dua hati belum berpaut karena-Nya adalah sebuah kekaguman yang tumbuh karena kebaikannya saja
Tapi, anakku...
Ketahui pula, jangan memperindah diri karena seorang lelaki
Itulah kenapa Ibu katakan; Jatuh cintalah dengan Jujur, tidak berpura-pura
Karena jujur itu, dihati sayang. Bukan fisik
Siapa saja bisa berpakaian Syar’i. Tapi belum tentu hatinya Syar’i
Tak jarang, seseorang berpakaian syar’i hanya untuk menarik lelaki yang juga Syar’i
Itulah pura-pura
Nak, Ketahuilah betapa seramnya pura-pura
Pura-pura hanya akan mempertemukanmu dengan seseorang yang juga sedang berpura-pura
Hingga pada akhirnya, perjalanan akan jatuh pada dua kemungkinan
Bertemu dalam kebaikan atau bertemu dalam keburukan
Sebab sudah terfirmankan “lelaki yang baik untuk wanita yang baik, lelaki yang buruk untuk wanita yang buruk”
Ibu, bagaimana caraku menemukan cinta sejati?
Sabarlah, nak...
Belajarlah agar cintamu berhenti di titik ketaatan, meloncati rasa suka dan tidak suka
Karena yang tampak indah selalu harus diperiksa dengan ukuran kebenaran
Urusannya adalah tentang bagaimana Allah memberi
Apakah diulungkan lembut dengan cinta ataukah dilempar ke muka penuh murkah
Bisa saja yang diberikan sama tapi rasa dan dampaknya berbeda
Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan terkibas
Hingga cinta pun bersujud dalam mihrab taat
Anakku, janganlah khawatir kamu akan kehilangan cintanya
Kerana jika memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu
Tapi ketahuilah nak, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tidak menghendakinya, maka tidak akan bisa kalian bersatu
Anakku, bersabarlah...
Biarkan Allah yang mengaturnya
Yakinlah, semuanya akan baik-baik saja
Selamat Istiqomah dalam penantian !
Komentar
Posting Komentar