Mengakui Kelemahan Diri


 

Sayup-sayup terdengar kata ingin berhenti, pada langkah yang kian merintih tertatih-tatih,

Saat semangat kian meredup, gejolak ingin menyerah semakin kuat, 

Kita ini hanya manusia biasa, yang akan mati tetapi paling tidak pulang membawa arti, 

Meski air mata kian terisak, 

Mengatakan diri lelah, ingin segera mengakhiri langkah, 

Tetapi selalu, ada alasan untuk melangkah meski hanya selangkah,

Selalu ada alasan bertahan, meski kadang istirahat sejenak saja,

Selalu ada alasan untuk menguatkan diri, 

Meski telah dihantam berkali-kali, 

Selalu ada alasan untuk menginsyafi diri, menambah kembali energi yang sempat terkuras habis, 

Pada diri yang lemah tak berdaya, 

Tiada daya dan upaya atas kekuatan-Nya,

Pada diri yang begitu rapuh, 

Selalu ada doa untuk meminta kekuatan,

Pada diri yang cengeng,

Selalu ada doa untuk meminta kekuatan,

Untukku, 

Bertahanlah sedikit lagi, 

Berjuanglah lagi, dengan segala kekuatan yang tersisa, 

Semoga Allah Istiqomahkan kita mengakhiri langkah dengan semangat juang yang masih ada. 

Untuk diriku, aku mencintaimu. 

Bersabarlah. Tak pernah pergi Allah darimu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup