Ketika Muslimah Jatuh Cinta

“Jatuh cinta adalah hal yang lumrah untuk siapa saja yang sedang merasakannya tetapi mengolahnya adalah pilihan kita sendiri bukan hati oranglain”
Putri baru saja memulai langkahnya melewati kampus yang akan ia tempati untuk studinya beberapa tahun kedepan.”ahh,menjadi mahasiswa pasti akan lebih menyenangkan” ungkap putri dalam hati.Sepertinya ia sudah tak sabar menjadi seorang mahasiswa.
Putri adalah gadis yang tak suka membebani oranglain,entah bagaimana ia bisa menyelesaikan segala permasalahan dalam kehidupannya.ia selalu terlihat bahagia ketika mampu untuk berbagi kebaikan dengan orang disekitarnya.padahal jika kita melihat kehidupan sehari-harinya ia adalah anak yang hidup dalam keluarga yang pas-pasan.ternyata satu kuncinya,ia tidak pernah mengeluh atas kehidupan yang ia miliki sekarang,ia justru bersyukur karena dengan itu dia akan lebih gampang untuk melihat orang-orang yang tetap ada mendampinginya ketika menjadi diri sendiri.
Putri juga begitu taat beribadah,jilbab syar’i yang menutupi tubuhnya semakin membuatnya terlihat begitu anggun.Siapa yang akan mengira bahwa keputusannya untuk memakai jilbab besar ternyata memiliki banyak lika-liku.
ia harus kehilangan teman-teman yang menjauhinya karena memakai jilbab panjang ?  Menahan pandangan dari laki-laki yang bukan mahram ?
Menjaga pergaulannya ?
meninggalkan segala aktivitas dunia yang melenahkan ?
Dijauhi ? dicaci ? bahkan dimaki ?
 
  Putri melewati semua itu dan tetap istiqomah dengan jilbab yang ia kenakan,tidak ada alasan yang jelas mengapa putri harus melepas jilbabnya hanya karena teman-teman yang menjauhinya. Putri tahu bahwa apa yang ia lakukan adalah benar,Jilbab adalah kewajiban dan urusannya adalah dengan Allah Swt bukan dari penilaian manusia.
  Waktu terus berjalan,Keberadaan putri perlahan membuat orang-orang disekitarnya nyaman dan tidak menuntut untuk membuat putri melepas jilbabnya.kondisi ini membuat putri sedikit legah.tapi ternyata putri tak bisa lepas dari masalah ketika ia ternyata diam-diam memiliki perasaan lebih kepada salah satu pria dikelasnya.
  Putri tidak begitu tahu dari mana awalnya,bagaimana ia bisa memiliki perasaan itu ? kapan tepatnya ? yang jelas laki-laki itu benar-benar membuat putri merasa malu,takut kepada sang Maha pembolak-balik hati (Allah SWT).
bagaimana bisa ia jatuh cinta kepada makhluk-Nya sedangnkan kecintaan kepada PenciptaNya saja ia seringkali lalai.itulah apa yang sedang putri fikirkan
  Apalagi,laki-laki itu seringkali menganggu putri.meskipun bersikap cuek tapi putri merasa harus menghindar.ia tidak boleh membuat perasaan yang ia miliki itu  berlarut-larut.
Laki-laki itu mungkin paham dengan sikap putri yang cuek padanya,tapi jauh dilubuk hati laki-laki itu juga menyimpan perasaan yang sama dengan apa yang putri rasakan.
Sebagai perempuan yang taat beribadah,putri paham betul apa yang harus ia kerjakan.Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,menyibukkan diri dengan hal-hal positif,membaca Al-quran,memperbanyak berdzikir.itu yang ia lakukan
  Tanpa saling mengungkapkan perasaan,mereka membiarkan cinta itu diam-diam,entah sampai kapan ? jika perasaan itu cepat menghilang,mungkin saja itu bukan cinta itu adalah nafsu untuk memiliki.
Mereka yakin bahwa jodoh tergantung dari cerminannya,jika perempuan tu baik maka baik pulalah laki-laki begitu sebaliknya.
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).(QS.An-Nur:26)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup