Hati-hati

Ketika berdoa, aku ingin menjadi berhati-hati
Apalagi perihal mencintai dan ingin membersamai
Menyebutkan namamu dalam pinta dan harapku sungguh aku tak berani. Karna aku sadar ketika berdoa aku selalu meminta yang terbaik dariNya untuk diriku. Tapi terbaik versiku belum tentu itu terbaik untukku menurut versi Allaah.
Allaah tahu kadar yang pas untuk tiap hambaNya.

Ketika Allaah mendengar doaku lalu mengangkatnya tinggi ke langit sana. Aku tidak tahu apa hasil yang akan aku dapatkan dari untaian doa dan segala usahaku.

Di saat aku memohon untuk di mudahkan segala urusan. Allah justru memberiku jalan yang berliku penuh gelombang agar aku menjadi kuat.

Rasanya tidak adil bukan?? Karna rasanya segala usaha dan ikhtiar selama ini selalu di perjuangkan.

Dalam hidup, memang ada hal yang begitu mudah dipahami tapi sangat sulit diterima. Bukan karena doa kita tak sampai padaNya. Bukan, bisa jadi Allaah menahan doa dan pintamu tinggi dilangit sana. Allaah ingin lihat perjuangan dalam meraih sesuatu karenaNya.
Sungguh saat ini aku tak pernah ingin menyebut nama sesiapa di dalam doaku untuk menjadi teman perjalanan kehidupan. Bukan berarti menyerah. Tapi lebih kepada merelakan dan ikhlas. Merelakan bukan berarti menyerah. Namun, lebih pada menyadari dan menerima bahwa ada hal yang tidak selamanya bisa dipaksakan.

Karna jika kelak aku dan kamu tidak untuk bersama. Kecewaku tak terlalu. Aku hanya mencoba kuat dan bertahan. Menerima segala apa yang Allaah beri padaku, atas segala doa, ikhtiar dan usahaku.

Aku hanya ingin menjadi kuat dan siap dengan segala ketetapan-Nya. Jika bukan denganmu nantinya, itu bukan berarti aku tidaklah yang terbaik untukmu begitu pun sebaliknya kamu juga bukan yang terbaik untukku. Bukan, sungguh bukan. Lebih dari itu semua Allaah tahu apa yang aku butuhkan dan apa yang kamu butuhkan. Karna Allaah memberi segalanya yang kita butuhkan bukan semata yang kita inginkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup