Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Zionis Membunuh Jurnalis, Tapi Kebenaran di Palestina Tak Pernah Mati

Gambar
  Di tanah yang berlumur darah dan doa itu, kamera tak pernah sekadar merekam gambar — ia merekam kebenaran yang ingin dibungkam. Nama Saleh Al-Jhawari, jurnalis muda Palestina, kini menambah daftar panjang para pewarta kebenaran yang syahid di Gaza. Ia diculik, disiksa, dan ditembak berkali-kali oleh tentara zionis. Tubuhnya terjatuh, tapi pesannya tak pernah gugur. Pelurulah yang menembus tubuhnya, bukan suaranya. Mereka bisa menghancurkan kameranya, tapi tidak cahaya yang ia bawa. Karena kebenaran di Palestina bukan sesuatu yang bisa mati bersama jasad. Zionis telah melanggar kesepakatan gencatan senjata berkali-kali, membombardir kota yang hancur tanpa jeda. Bagi mereka, diamnya langit hanyalah waktu untuk mengisi ulang peluru. Bagi rakyat Palestina, diam hanyalah kesempatan untuk kembali berdiri. Di antara reruntuhan itu, para jurnalis terus menjadi saksi. Mereka menulis dengan luka, memotret dengan air mata, dan berbicara dengan keberanian yang lahir dari iman. Mereka tahu, s...

Gelombang Iman di Tanah Terluka

Gambar
Palestina bukan sekadar peta di dinding, tapi tanah yang disucikan oleh doa dan air mata. Di setiap debunya tersimpan kisah panjang tentang iman yang tak pernah padam. Aqsa bukan hanya perlawanan — ia adalah gelombang iman yang lahir dari luka panjang. Mereka berdiri bukan karena tak takut mati, tapi karena ingin hidup dengan kehormatan. Dari masjid dan rumah yang hancur, terdengar dzikir yang menembus langit. Anak-anak yang kehilangan segalanya, tetap hafal ayat tentang kesabaran. Palestina mengajarkan bahwa dakwah bukan hanya dengan kata, tapi dengan keteguhan di tengah penderitaan. Kesabaran mereka adalah khutbah paling nyata. Setiap darah yang tumpah adalah panggilan, agar dunia tak lagi diam. Sebab iman bukan hanya untuk disimpan — tapi untuk diperjuangkan. Mereka kehilangan rumah, tapi tidak kehilangan arah. Mereka kehilangan dunia, tapi tidak kehilangan Allah. Gelombang iman ini akan terus mengalir, hingga kebebasan dan kedamaian kembali bersemi di tanah para Nabi.

Gencatan Senjata atau Jeda dari Kezaliman?

Gambar
  Dunia menyebutnya perdamaian. Tapi Gaza tahu; ini bukan akhir dari perang, hanya jeda untuk menarik napas di antara reruntuhan, mengubur syahid yang tak sempat dimakamkan kemarin, dan mencari sisa keluarga yang belum ditemukan di bawah puing. Mereka menyebut ini “masa tenang”. Namun bagi rakyat Palestina, ini hanyalah diam yang menekan; jeda dari kezaliman. Ada tangisan yang belum berhenti. Ada kota yang tidak lagi mengenal malam, karena setiap malam masih diterangi api, bukan lampu. Ledakan memang berhenti, tapi air masih berhenti di pipa yang pecah, obat-obatan masih tertahan di perbatasan, dan rumah sakit masih merawat pasien dengan cahaya lilin. Di rumah-rumah yang tinggal bayang, Ibu serta anak menatap langit kosonge mencari ayah yang tak kembali sejak serangan terakhir. Di antara abu dan debu, masih ada mereka yang membawa kamera dan pena. Bukan tentara, bukan pejuang bersenjata, tapi jurnalis; saksi mata yang menulis dengan nyawa.  Mereka datang bukan untuk berperang,...

DARI LANGIT PARA NABI UNTUK UMAT YANG TAK BOLEH LUPA

Gambar
  Sebelum dunia mengenal nama “Palestina”, tanah itu sudah disucikan oleh langkah para Nabi. Di sanalah Nabi Ibrahim berdoa, Nabi Daud memerintah dengan adil, dan Nabi Sulaiman membangun masjid yang diberkahi. Dari sanalah pula Rasulullah diangkat ke langit dalam Isra’ Mi’raj. Inilah tempat di mana langit dan bumi pernah berjumpa dalam sujud. Kini tanah itu dijajah, kesuciannya dinistakan, Kita menyaksikan langit Palestina tak lagi biru. Ia diselimuti asap dan debu, namun di balik kelam itu; ada cahaya kecil yang tak pernah padam. Palestina bukan hanya tanah, ia adalah sekolah keteguhan, tempat sabar diuji, dan iman dilahirkan. Mereka kehilangan rumah, tapi tidak kehilangan arah kiblat. Mereka lapar, tapi tidak kehilangan sabar. Listrik padam, air berhenti, namun tasbih terus berdentang di setiap lidah. Anak-anak Gaza duduk di reruntuhan, melantunkan hafalan Al-Qur’an yang mereka ingat di dada. Ibu-ibu menenun sabar di antara tangisan, bapak-bapak mengajarkan ta...

🌻 Menemukan Cahaya di Tengah Gelap: Perjalanan Menyembuhkan Diri

Gambar
  Hidup tidak selalu berjalan di jalan yang lurus dan tenang. Ada kalanya langkah yang dulu ringan kini terasa berat. Pikiran menjadi gelisah, hati gamang mencari arah. Dalam masa-masa seperti itu, seseorang sering merasa kehilangan cahaya — seolah semua hal yang dulu memberi semangat kini meredup. Namun, di balik setiap gelap, selalu ada ruang untuk menemukan kembali terang; bukan di luar diri, melainkan di dalam hati yang perlahan belajar memahami makna hidup. Seperti bunga matahari yang selalu menatap terang, kehidupan mengajarkan kita untuk tetap mencari arah cahaya meski sekeliling terasa gelap. Daunnya bisa terserang badai, batangnya mungkin tertunduk, tetapi akarnya tetap menahan dan bersiap tumbuh lagi. Bertahan bukan karena tidak pernah rapuh, tetapi karena selalu memilih untuk kembali berdiri. Bunga matahari tidak menunggu cuaca sempurna untuk tumbuh. Ia tetap menatap langit meski awan gelap menggantung. Begitu pula hidup — kita tidak selalu bisa menunggu segalanya membai...

Rotasi Kehidupan

Gambar
Setiap kita dalam kehidupan ini pernah mengalami pasang surut, dan hal itu terjadi karena takdir yang telah Allah gariskan. Diantara kita ada yang mungkin sedang merasa putus asa karena berulang kali gagal, ada yang sedang kecewa karena terlalu tinggi berekspektasi, ada yang khawatir akan masa depan yang belum tentu terjadi. Tidak mengapa, hal-hal yang terjadi dalam kehidupan kita didesain agar kita mampu menjadi versi terbaik yang Allah mau.  Gagal? Coba kembali Kecewa? Lapangkan lagi Marah? Sabarkan lagi Jatuh? Bangun kembali Demikian hidup berotasi, dan bukankah ada beberapa kejadian-kejadian sulit sebelum ini yang telah berhasil dilalui? Coba ingat-ingat kembali.  Terkadang bukan karena kita terlalu lambat untuk memahami, melainkan karena kita terlalu tergesa menyimpulkan.  "Aku sudah gagal, aku kecewa, aku marah, aku tidak bisa." Tanpa terlebih dulu memberikan pembelaan untuk diri sendiri. Alih-alih membelah, kita lebih dahulu menyalahkan diri sendiri.  Mengapa ...

Romantisasi

Gambar
  Dalam kehidupan seringkali kita dapati hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan, namun adakalanya berprasangka baik pada tiap takdir Allah adalah cara terbaik untuk tetap waras di tengah hiruk-pikuk kehidupan dunia yang menilai segala sesuatu dengan penuh ekspektasi tinggi.  Mari belajar untuk meromantisassi sesedarhana apapun pencapaian kita hari ini, sekecil apapun hasil yang kita peroleh, untuk semua itu agar kita mampu untuk tetap mensyukuri segala nikmat yang telah Allah karuniakan. Sebab beberapa hal akan terasa lebih berharga saat kita mampu mensyukurinya, dan akan terasa mudah saat kita mampu menyabari tiap prosesnya.  Mari belajar untuk terus meromantisasi segala pencapaian yang telah kita usahakan tanpa menunggu apresiasi dan pujian dari manusia, karena terkadang satu-satunya yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri.  Mereka yang mengusahakan segala sesuatu untuk mendapatkan ridha, validasi manusia justru hanya akan melenakan dan membuat lelah...

Penerimaan Diri Sendiri

Gambar
  Ada hal-hal yang mengharuskan kita keluar dari zona nyaman untuk kemudian belajar kembali memaknai perjalanan. Berapa banyak yang telah terlewati? Sudah adakah kebermanfaatan yang kita tebar di bumi? Bisakah kita pulang dalam keadaan hati yang selamat?  Beberapa keputusan yang kita ambil juga barangkali mengecewakan bagi orang lain, tapi bukankah hidup akan terus berjalan dengan atau tanpa dukungan dari orang-orang yang kita harap akan selalu kita miliki?  Tidak apa jika tak ada yang mendukung, tak apa jika tak seramai orang lain, sungguh tak mengapa berdiri di atas prinsip sendiri, jujur pada diri sendiri, sambil terus menyandarkan diri pada Allah. Bukankah Allah tak pernah meninggalkan hambanya? Hidup kita tidak akan berjalan seperti yang kita rencanakan tapi jalannya persis seperti yang telah Allah rencanakan. Adapun pencapaian kita hari ini, gelar kita hari ini, hanyalah bonus dari hal-hal rumit yang berhasil kita sabari tanpa harus orang lain tahu.  Semoga hat...

Babak Baru Kehidupan

Gambar
  Memasuki babak baru kehidupan dan menemukan versi terbaik dari diriku, yah ternyata perjalanan kali ini membawaku semakin jauh bertemu dengan banyak orang-orang baru, pengalaman baru, dan berkelana menjejaki luasnya bumi Allah.  Menemukan versi terbaik di tahun 2025 ini tentunya selalu ada orang-orang di belakang layar yang mendukung dan mendoakan, siapa pun orangnya, semoga Allah senantiasa menjaga dan merahmati mereka.  Ternyata saat hati kita lapang, bersyukur, dan berprasangka baik pada Allah, maka saat itu pula Allah akan menghadiahkan sesuatu yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Barangkali tidak selalu berupa materi, tapi dipertemukan dengan orang-orang baik juga adalah sesuatu yang harus selalu kita syukuri.  Kehidupan yang tenang, yang baik bukan karena tidak ada ujian, bukan karena tidak ada masalah, tapi saat kita mampu untuk menyerahkan dan menyandarkan segala sesuatunya pada Allah. Demikian yang kupahami beberapa bulan ini.  Setelah memutuskan u...

Haramain 🤍

Gambar
  Bagaimana rasanya diberikan hadiah oleh Allah saat kamu berhasil melalui ujian demi ujian-Nya? Melegakan bukan?  Kadang Takdir Allah dikemas dalam bentuk ujian, bukan untuk melemahkan tetapi agar kita mau untuk berjuang, mau untuk bersabar, dan kembali bersandar hanya pada-Nya.  Saat kamu merasa tidak mampu untuk melewati ujian-Nya, tetapi Allah tahu kamu mampu. Bukankah Allah memberikan ujian sesuai dengan kadar kesanggupan hamba-Nya?  Kita saja yang kadang bermental rapuh. Belum merasakan berjuang tapi ingin mundur deluan. Tidak mau bersabar, terburu-buru, dan lupa bahwa kita punya Allah yang Maha Segalanya.  Perjalanan safar ini adalah perjalanan impian setiap diri yang merindu untuk kembali, tempat dimana doa-doa melangit, air mata berjatuhan mengisyafi segala khilaf dan dosa, tempat membersihkan dan melapangkan hati, memaafkan yang bersalah, dan kembali menjadi hamba yang mengejar Ridha-Nya.  Perjalanan menuju kerinduan untuk bertemu yang dicinta Ras...

Setiap Orang Sedang Berjuang

Gambar
  Pada akhirnya setiap orang akan sampai pada apa yang ia cita-cita kan. Ada yang sampai begitu cepat, ada pula yang sampai dengan sedikit terlambat. Namun bagi Allah tidak ada yang dipercepat, tidak pula diperlambat, setiap orang akan sampai pada waktunya masing-masing. Demikian kita memandang takdir dengan kacamata iman.  Dengan iman, kita akan memandang segala sesuatunya dalam prasangka baik.  Dengan iman, kita akan mampu menjalani hari dengan baik. Meskipun mungkin ada ujian dalam tiap perjalanannya.  Dengan iman pula kita akan mampu melapangkan setiap takdir-takdir Allah yang menimpa, baik buruknya. Selalu ada hikmah yang Allah selipkan.  Orang-orang berjalan menuju takdirnya, tidak sedang berkompetisi dengan siapapun. Menjalani peran demi peran yang nantinya menjadi penentu kemana tujuan akhir itu berlabuh.  Apakah di Surga? ataukah di Neraka?  Demikian hidup ini adalah perjalanan yang dipergilirkan kita lalui untuk menjadi manusia yang mampu mem...

Perjalanan Terbaik

Gambar
  Perjalanan akhirnya membawaku ke sini, tempat dimana jutaan manusia berlomba-lomba mengejar akhiratnya. Tempat dimana dunia tidak ada apa-apanya. Juga menjadi destinasi impian seluruh umat Muslim di dunia.  Tidak pernah ada yang mustahil bagi Allah, bahkan pada apa yang manusia pandang tidak mampu untuk menggapainya.  Tugas kita adalah terus berusaha, tak mengapa meski terlambat dari yang lainnya, tak mengapa jika sesekali istirahat sejenak lalu melanjutkan kembali langkah-langkah perjuangan.  Manusiawi, jika kita merasa kelelahan. Tapi kita harus terus melangitkan harap dan percaya bahwa Allah tak pernah meninggalkan orang-orang yang senantiasa bersabar menggapai ridha-Nya.  اللهم ارزقنا عودة إلى الحرمين الشريفين أزمنة عديدة و أعمارا مديدة و اكتبها لي و للمسلمين 🥺🤍