Terimakasih Luka
Kita di hari ini adalah kita yang mendewasa atas luka-luka yang pernah kita terima. Kita di hari ini adalah juga produk dari pembelajaran-pembelajaran baik yang dibawa oleh luka, meski pastinya tidak mudah bagi kita untuk menerimanya, terutama pada hentakan pertama. Maka, sebagai seseorang yang sejak kecil diajari untuk berterimakasih untuk hal-hal yang baik dan bermafaat bagi kita, mengapa kita tak juga berterimakasih kepada luka?
Tanpa luka, kita tidak tahu kesalahan kita. Tanpa luka, kita tidak peka terhadap apa-apa yang perlu kita benahi. Tanpa luka pula, kita akan selalu merasa tidak punya cara dan alasan kembali mendekat kepada-Nya. Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat mensyukuri luka?
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ketika melihat atau mendapatkan sesuatu yang dia sukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, “Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat. Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna.” Dan ketika beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, “Alhamdulillah ‘ala kulli haal. Segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan.” – HR. Ibnu Majah
Tidak pernah ada kemudahan yang ditawarkan oleh luka agar kita dapat berterimakasih dan bersyukur atasnya, maka tentu kita perlu berjuang secara perlahan-lahan untuk dapat melakukannya. Jika sekarang belum bisa, tidak apa-apa. Jika sekarang syukur kita atas luka masih belum sempurna, tidak apa-apa. Tidak perlu berhasil sekarang, tapi kita perlu berupaya sejak sekarang, hingga seterusnya. Selamat mensyukuri luka.
Sister of Deen
Komentar
Posting Komentar