Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

SEBAB ALLAH BERSAMA (MU)

“Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya.”             Setiap masalah yang hadir dalam hidup silih berganti adalah tanda bahwa sang pencipta begitu mencinta hambaNya. Meski terkadang manusia merasa bahwa Allah tak adil,namun inilah faktanya bahwa Allah mencintai kita dengan sebesar-besarnya,maka kita pun harus membuktikan rasa cinta kita pada sang Maha Pemilk segalaNya.             Bisajadi masalah yang Allah timpahkan kepada kita karena saat telah memiliki segalanya kita lupa bersyukur kepadaNya dan Allah merindukan kita sebagai HambaNya yang selalu bersujud,berdoa dan bertakwa kepadaNya,  pun Allah juga memberikan cobaan untuk menganggkat derajat kita,maka senantiasalah Huznudson padaNya. Rapuh,jatuh,sesak,lemah dan tak bisa berbuat apa-apa atau bahkan semua orang terasa begitu menjauh ? Tenanglah Allah tak pernah beranjak meninggalkan kita. Kuatlah karena Allah bukan atas orang lain, Belajarlah dari setiap masalah dan milikilah hati yang mendewa

LA TAHZAN

Ukhti, Derai air mata itu hapuslah,gantilah dengan senyuman manis di bibir mu Kesedihan yang engkau rasakan atas penilaian manusia terhadapmu Cibiran-cibiran yang membuatmu  begitu sakit menahan sesak, Sebutan munafik yang membuat perasaanmu sedih, Gantikanlah dengan kekuatan untuk terus berbenah ini Yakinlah, Allah punya rencanaNya yang  indah Ukhti, Engkau begitu istimewa, Maka jangan biarkan diri mu hancur hanya karena manusia-manusia yang tak paham Atas perjanan Hijrahmu Ukhti, Saat perempuan diluar sana dengan bangganya menjajakan tubuhnya Membuat mata setiap laki-laki terbelalak oleh nafsu duniawi Mohon kuatkan lagi istiqomah mu Tutup lah aurat mu dengan kemulian Dan semoga engkau dapatkan laki-laki yang penuh dengan penjagaan Ukhti, Saat pakaian yang engkau kenakan itu menjadi kontrofersi Mengikuti pakaian arab Maka semoga engkau selalu terberkahi dengan penuh ketaatan Ukhti, Engkau begitu indah Jangan biarkan lagi bulir air matamu

SETENGAH KOMPAK ; SETENGAH GADUH ; (TENGAH SEMESTER IV)

“Waktu tidak pernah bersalah atas setiap pertemuan sebab ia kadang yang menyatukan, meski setiap kisah memiliki akhir. Kuharap kisah kita mengukir pengakhiran yang membahagiakan.” Ini kisah kami AGROINDUSTRI (A) 28...             Semester 3 telah berakhir tapi kisahnya tak akan terlupa,dimana saat tangan mulai lelah untuk menulis lembaran-lembaran laporan,dimana bulir air mata terjatuh saat asistensi gambar tekhnik dan hasilnya sebuah coretan yang membuat kita harus mencoba memulai kembali sampai berhasil. Dimana pertikaian-pertikaian kecil yang melahirkan kebaperan dan munculnya kubu-kubu dalam kelas. Yahh inilah kelas kami Agroindustri (A) 28             Kini perjalanan kami sampai pada pertengahan semester iv,dimana kelas yang awalnya memiliki mahasiswa berjumlah 53 kini hanya tersisah 40 mahasiswa. Dan semester iv ini bisa dikatakan kelas kami telah memiliki setengah dari kekompakan, Dimulai saat praktikum pertama mata kuliah peralatan industri yang menguras tenaga hingg

AKU BUKAN ORANG BAIK

Pakaian ini bukan menandakan aku adalah malaikat, Yang tak pernah melakukan kesalahan , Bukan, jangan mengira seperti itu, Aku adalah si pendosa yang Allah tutup aib-aibnya, Aku bukanlah orang baik, Seperti yang kalian lihat pada tulisan-tulisanku, Pada jilbab yang aku kenakan atau pada pakaianku yang longgar menyapu jalan, Tapi aku juga tak seburuk yang kalian terka, Jika kalian melihat kesalahanku, maka jangan salahkan jilbab yang aku kenakan, Sebab ia tak pernah bersalah, Salahkan aku. Mata itu, Cukup  jangan memandang (ku) dengan tajam Atas pakaian yang aku kenakan, Seolah-olah  pakaian ini terlalu menjijikan hingga kalian risih melihatnya ? Aku hanya ingin taat pada pencipta ku, Apakah salah ? Mohon doakan aku istiqomah,jangan mencibir pakaian ku seperti itu Tatapan-tatapan nanar  yang menyayat hati Fanatik ? Agamais ? Munafik ? Sok alim ? Seakan-akan aku adalah manusia yang anti akan perasaan sedih, Sungguh aku hanyalah manusia biasa sama se

JARAK MEMPERSUNTING RINDU

Menerka - nerka atas dirimu yang masih semu , Entah siapa dan untuk siapa rindu ini tertuju, Tetap saja aku rindu,  Rindu yang aku titipkan pada semesta, Untuk sementara waktu  memang terasa sedikit menyakitkan, Rinduku tak berakhir,Rinduku ialah kamu, Maka percayalah hati mu yang akan menuntun  rindu pulang menujuku, Menemui tempat pulangnya sendiri Dan itu adalah kamu dari-Nya, Bersabarlah atas semua perasaan yang belum terluapkan, Berdoalah, agar rindu tetap hangat terjaga tanpa pernah redup, Teruslah langitkan doa tentang kita, Hingga  rasa itu akan menemui muaranya, Saat rindumu menjemputku dengan jalan yang halal di restui Allah, Saat jarak telah sanggup kita kalahkan, kamu yang kelak akan aku panggil lelakiku, sosok tanpa nama yang tak pernah lelah kuperbincangkan dalam doa, Terima kasih telah menjaga, Untuk sebuah temu bagi KITA

SEGALAKU BERAKHIR PADAMU

Cintaku menyakitkan, Rinduku begitu sesak, Dan kamu entah bagaimana, Hadirmu masih semu, Tapi tetap saja cinta dan rindu ini tak dapat enyah, Meski kadang hadir sosok yang nyata, Tapi tetap saja cintaku menjengkelkan, Pada tatapmu pada perempuan lain, Pada perhatianmu pada perempuan lain, Sedang aku hanya dapat melihatmu dengan sedikit senyum, Tak bisa berbuat apa-apa, Rasaku tak berakhir, Biarkan aku mendoakanmu lewat doa-doa yang melangit, Pada sepertiga malamku,Menceritakanmu pada sang Maha pemilik Cinta, Jika ternyata takdir kita berbeda,tak apa , Sekiranya aku telah belajar bersabar menunggu cinta yang tepat, Ia yang kelak akan datang sebagai pria muslim yang siap, Bergandengan denganku, Bagaimana denganmu ? Jika cinta katakan pada sang pemilik cinta, Jangan terlalu gengsi  meski mungkin ia bukan kriteria yang kamu cari, Sebab jodoh tak memandang itu, Belajarlah,Pahamilah dan Bersabarlah , Cinta tak pernah salah berlabu.

UNTUK PEREMPUAN YANG LEBIH INDAH DARI BIDADARI

Setiap mata yang memandang  (mu) dengan aneh, Oleh gamis dan jilbab yang menutupi lekuk tubuhmu, Seakan-akan menatap dengan penuh kehinaan, Seolah-olah kamu adalah makhluk yang paling berdosa, Hingga tangis (mu) membuncah, Perkataan dan cemohan yang begitu menyakitkan, Hampir saja mematahkan istiqomah (mu), Saat kamu mulai merasa Hijrah (mu) akan sia-sia, Bertahanlah,ada Allah bersama (mu) Lirikan tajam itu hanya setengah perjalanan taat (mu ) di uji, Bersabarlah, Kamu kuat sebab Allah selalu dekat, Hingga nanti seseorang akan datang untuk menguatkan (mu) Menjadi perisai di kala aib-aib masalalu mulai terbuka satu per satu, Meski kian kesini ketaatan (mu) semakin di uji, Bersandarlah dan kuatkan lagi doa-doa itu Wahai engkau perempuan yang lebih cantik dari bidadari, Jilbab panjang yang kamu kenakan memang tak menarik Tapi disanalah kamu terlindung dari jahatnya fitnah dunia, Di balik jilbab itu ada seorang muslimah tangguh dengan tekad yang kokoh

Salalu Terselip Rindu untuk IBU

Mengungkapkan dengan kata sangat sulit Menyampaikan secara verbal sangat berat Jika engkau mampu merasakan ,ada banyak rindu yang terselip setiap kali aku berada dalam dekapmu Mungkin hanya kata maaf yang terbelenggu dalam kerasnya hati ini lisan begitu sulit melontarkan hingga kau mampu menerjemahkan bahwa aku begitu rindu ingin memelukmu Bukan malu atau apa, tapi aku tak ingin terkesan lemah di hadapanmu. Didikan mu cukup membuatku menjadi wanita tegar sepertimu setiap belaian kasih mu cukup membuatku luluh layaknya wanita yang utuh dan cinta mu membawaku menjadi wanita yang paham memaknai perjalanan hidup ini Ibu                                                         Apa kau tahu bahwa aku bangga menjadi anakmu Apa kau paham bahwa selama ini a da rangkaian kata yang timbul dari setiap tindakanmu untuk Aku ceritakan pada dunia kelak bahwa aku sangat menyayangimu Mungkin saat

KITA dan KATA

Semoga kau sedang sama rindunya Selepas senja yang meninggalkanku sendirian Aku menggigil terjamah hujan Begitu rupanya rindu sendirian Rindu yang sepihak Rindu yang didiamkan oleh tuan Selembar perih yang menagih tangis, memilu diperaduan  Rindu ini memang terasing tak dikenal pemiliknya Rapuh, patah berkali-kali Setidaknya aku pernah mencintai setulus itu Musim kali ini mengingatkanku betapa kita saling mencintai satu sama lain Maret minggu ketiga ini menyakitkan, laut dan danau mengering, daun-daun gugur menjelma tanah purba Dan kau datang sebagai penghujan Kita selalu suka bertahan dalam keheningan Tapi, sebuah permohonan tak harus terdengar sayang Kita akan disatukan Hingga kelangit  Maka, Tuhan Merestui