KITA dan KATA
Semoga kau sedang sama
rindunya
Selepas senja yang meninggalkanku sendirian
Aku menggigil terjamah hujan
Begitu rupanya rindu sendirian Rindu yang sepihak Rindu yang didiamkan oleh tuan
Selembar perih yang menagih tangis, memilu diperaduan
Rindu ini memang terasing tak dikenal pemiliknya
Rapuh, patah berkali-kali
Setidaknya aku pernah mencintai setulus itu
Musim kali ini mengingatkanku betapa kita saling mencintai satu sama lain
Maret minggu ketiga ini menyakitkan, laut dan danau mengering, daun-daun gugur menjelma tanah purba
Dan kau datang sebagai penghujan
Kita selalu suka bertahan dalam keheningan
Tapi, sebuah permohonan tak harus terdengar sayang
Kita akan disatukan
Hingga kelangit
Maka, Tuhan Merestui
Selepas senja yang meninggalkanku sendirian
Aku menggigil terjamah hujan
Begitu rupanya rindu sendirian Rindu yang sepihak Rindu yang didiamkan oleh tuan
Selembar perih yang menagih tangis, memilu diperaduan
Rindu ini memang terasing tak dikenal pemiliknya
Rapuh, patah berkali-kali
Setidaknya aku pernah mencintai setulus itu
Musim kali ini mengingatkanku betapa kita saling mencintai satu sama lain
Maret minggu ketiga ini menyakitkan, laut dan danau mengering, daun-daun gugur menjelma tanah purba
Dan kau datang sebagai penghujan
Kita selalu suka bertahan dalam keheningan
Tapi, sebuah permohonan tak harus terdengar sayang
Kita akan disatukan
Hingga kelangit
Maka, Tuhan Merestui
Komentar
Posting Komentar