mengintipmu melalui celah-celah rindu
“tak usah kau menerka-nerka namaku,ketika jarak mempersunting waktu,
maka lahirlah apa yang disebut rindu,
namun,
ketika nafsu mempersunting temu,
maka lahirlah apa itu cinta yang semu,
tak usah kau terburu-buru,
biarlah rindu nantinya yang mempersatu,
lebih baik jauh memisahkan aku dan kamu,
daripada dekat hanya akan mempercepat jemu,
tak usah gundah kala menunggu,
sepi hanya berlabuh untuk bertamu,
dan tak akan lama menetap di kalbu,
tak usah kau menerka-nerka namaku,
beginilah takdir yang tak tentu,
kau tak tahu, sedangkan Dia Yang Maha Tahu,
alangkah perih jika prasangka berujung prahara
hanya karena kau suka menduga dan mengira
- bersembunyi dibalik paldu
mengintipmu
melalui celah-celah rindu
beginilah takdir yang tak tentu,
kau tak tahu, sedangkan Dia Yang Maha Tahu,
alangkah perih jika prasangka berujung prahara
hanya karena kau suka menduga dan mengira”
Komentar
Posting Komentar