Negeri Itu Bernama Palestina

 


Tempat yang hanya bisa kita indra dengan mata melalui media, pun ada jutaan pasang mata manusia yang sedang korbankan dirinya untuk pembelaan terhadap sesuatu yang ia yakini. Bergelora di dalam dadanya keimanan yang hakiki, jauh dari keinginan menggapai barang dunia semata dan takut mati.


Ribuan kilometer dari titik sekarang dimana kita berada, ada yang hidupnya penuh ketakutan, kebahagiaannya dirampas, ditindas hanya karena mereka ini seorang muslim.


Anak-anak dengan wajah polosnya berubah menjadi mimik muka yang penuh trauma. Wanita-wanita yang kehilangan suaminya karena gugur di medan perang. Laki-laki yang kehilangan istrinya karena dibawa tentara. Anak yang kehilangan bapak ibunya. Bapak ibu yang kehilangan anaknya. Mertua yang kehilangan menantunya, menantu yang kehilangan mertuanya. Tubuh yang kehilangan kakinya, tangannya, matanya, bahkan nyawanya.


Dentuman yang tiba-tiba menggelegar membombardir menghancurkan seluruh puing-puing hingga tak bersisa. Timah panas yang menembus tubuh. Rumah sakit dengan darah bersimbah. Sirine berbunyi dimana-mana pertanda korban luka-luka dan meninggal dunia.


Assalamu'alaikum, Palestina!

Ada janji Allah untuk bumi Palestina.

Maafkan yang tak sanggup menjangkau mu dengan raga kami, tapi do'a untukmu akan selalu memenuhi langit.

Palestine will be free.

Birruh, biddam, nafdika yaa Aqsha! 🇵🇸

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup