Kartini, Perempuan dan Peradaban

Sejak dulu hingga nanti, kartini, padanya teremban tugas-tugas peradaban

Beredar pada pusaran bawah tanah, tersaksikan pada hamparan bumi, terpayungi gagahnya bentangan langit, kerja under cover
Ada bagian yang mutlak, namun ada pula bagian yang bergerak, menyesuaikan kondisi cuaca pada semesta

Perempuan, terbalut pada adab kemuliaan, tercerahkan oleh ilmu (kecerdasan pemikiran), termanivestasi pada amal (karya peradaban), tak cukup dengan kecerdasan akal, tak puas dengan kecantikan paras

Perempuan, padamu, amanah peradaban tersematkan

Bentuk dan rawatlah dirimu untuk menjadi sebaik-baik peran, terdistraksi dengan kepribadian menawan

aqidah yang bersih, ibadah yang benar, akhlak yang mulia, fisik yang kuat, Intelek dalam berpikir, berjuang melawan hawa nafsu, pandai menjaga waktu, teratur dalam urusan, mandiri, bermanfaat bagi orang lain.
Terpenuhi kebutuhan akhirat, tercukupi kebutuhan dunia.

Perempuan yang dekat, mencintai dan dicintai oleh Rabbnya
Perempuan yang dekat, mencintai dan dicintai oleh sekitarnya

Keberadaannya menginspirasi, ketiadaannya meriuh rindu. 
Bahwa perempuan adalah tiang negara, pendidik, pengajar, madrasah pertama, aktivis pergerakan, dan juru dakwah, tak ada yang mampu apalagi mau, menjadi pemeran pengganti dalam setiap lakon perempuan
Banyak dan kompleks, berat dan banyak, dalam dan luas.

Penuhilah koper berbekalan dengan sebanyak-banyaknya asa, setulus-tulusnya rasa, setinggi-tingginya cita karena ditanganmu wajah dunia masa depan

Rawatlah perempuan!
karena setiap ruh yang masih melekat pada dirimu sampai detik ini ditiupkan pada rahim perempuan

Peliharalah perempuan!
karena dirimu hari ini adalah bagian kerja pengorbanan perempuan

Jagalah perempuan!
Karena kekuatan, kehebatan, dan kilau dirimu tersimpan pada perempuan

Rawatlah, Peliharalah, Jagalah perempuan, seperti ia, dulu, kini dan nanti

Belajar dari Katini Dulu untuk Menjadi Kartini Masa Kini demi Karya Peradaban Masa Nanti dengan Caramu tanpa Menegasikan Fitrahnya

Perempuan, sang penjaga nafas kehidupan 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup