Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Jangan Ada Khalwat Online Diantara Kita

Gambar
“Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali?,” tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis dakwah yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya. “Kak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?,” tanya sang mad’u kepada murobbinya karena ia sering melihat dua aktivis dakwah itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah. “Duh? ngeri, lihat itu? ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat?,” ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran. “Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?,” Tanya seorang akhwat penuh keheranan. Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan karena 1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat

Bukan Cadarku yang Radikal tapi Pikiranmu yang Radikal

Gambar
Masihkah ada yang menawan Di negeri tanpa perawan Setelah dilalap tuan-tuan rupawan Yang memangkas harapan perempuan Dari lahannya di penghujung zaman Inilah aku perempuan yang naas Di teras sembilu yang ganas Telah kusikat sekat dalam sakit Menanti khalifah sang petuah Jubahku menjadi resah Saat kerudung dirundung salah Aku pecah ditengah gibah Bincang orang seperti lintah Merontah pada rintih Yang bahkan tak tersentuh Inilah aku perempuan yang terasingkan Yang mahir menjuntai khimar Berjalan semampai tak melambai Meski tasbihku tertindas Pekikku tegas dan tandas “Aku bukan teroris” Aku hanya haus di taman surga yang tandus Inilah aku perempuan berjubah hitam Rapat tak berjarak pada kain Yang menghijab gelap syahwat Akulah perempuan bercadar sutera (Penggalan puisi dari saudariku Nurfadjri Hasbudi) ----------------- Diriwayatkan dari Usamah Bin Zaid. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam Bersabda : "Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun y

Tangguh Dari Dalam Rumah

Gambar
Lahirnya seorang wanita ke dunia, maka berarti hari itu pula ia menjadi ibu. Hari ibu, adalah saat dirimu dan saat ibumu lahir ke dunia. Sebab wanita itu, lahir untuk melahirkan. Melahirkan keturunan, pun melahirkan nilai kebaikan atau keburukan. Kekuatan dan daya tarik wanita lebih nyata hebatnya. Mukjizat, sebuah kejadian yang tidak bisa dijelaskan sebabnya dan didefinisikan oleh alam. Berapa banyak para ibu, yang lemah kondisi pada catatan kesehatan, lemah pada kondisi keuangan, namun menciptakan berbagai perubahan. Menciptakan anak anak dengan berjuta karya. Mukjizat dan menjadi Ibu, dua kata sinonim yang indah. Setiap tahap dalam kehidupan seorang ibu ditaburi mukjizat-mukjizat yang tidak terbayangkan. Selepas persalinan yang melelahkan, tiba-tiba ada saja kekuatan untuk tetap urus keluarga dan anak, dengan segunung amanah lainnya. Proses mangandung yang setiap ibu berbeda tantangan, ada saja kekuatan untuk melewatinya. Mukjizat saat mengandung, saat melahirkan, lepas melahirk

Saat Hidayah Menyapa

Gambar
Saya begitu kagum dengan orang yang mendapat hidayah. Dan hidayah itu diperolehnya setelah merasakan pahitnya hidup dalam kemaksiatan. Ia merasa seperti lahir kembali untuk kedua kalinya. Setiap ia mengangkat tangan dalam doanya, tidak pernah luput dari permohonan agar ia diberi kesempatan kembali untuk menebus semua kesalahannya dalam kebaikan. Saya banyak mendapati, orang-orang berlatar belakang kelam. Tidak ada maksiat yang tidak pernah dia lakukan. Dari bir, judi, dan perzinaan. Semuanya, sudah pernah ia rasakan. Namun, setelah hidayah datang mengetuk pintu hatinya. Hatinya terbuka menerima hidayah itu. Maka, penyesalan itu berubah menjadi energi untuk mengubah setiap detik sisa waktunya, untuk tetap beroleh pahala. Setelah hidayah menyapanya, ia betul-betul berbalik. Ia datang dan hidup kembali membawa segenggam harapan. Bahwa dunia, tak akan menipunya lagi. Ia melesat melampaui orang yang telah mendapat hidayah lebih dulu darinya. Dalam sebuah kesempatan, seorang ustadz per

Setegar Karang

Gambar
Semua yang kita kumpulkan dari dunia, akan segera sirna dan binasa. Sebab, baju yang indah dan cerah, akan segera luntur dan pudar. Makanan enak dan nikmat akan segera menjadi lapuk dan lumat. Dan seluruh harta yang berbinar-binar akan tersebar-sebar. Habis dibagi oleh ahli waris atau dijual ke pasar-pasar. Setetes keringat di jalan dakwah, jauh lebih berarti dari apa yang dikumpulkan oleh manusia dengan lelah. Peluh saat mengantar proposal daurah. Pinggang letih saat menge-print surat dan undangan seminar dakwah. Uang jajan yang disisihkan untuk infaq tarbiyah. Serta waktu istirahat yang dipangkas untuk rapat membahas agenda jama'ah. Semuanya, kita harapkan kepada Allah. Menjadi pemberat timbangan kebaikan, berbalas rahmah dan berkah. Meski orang-orang mengumpulkan pakaian yang indah, dan kendaraan mewah. Dan saat yang sama kita hanya bermodal motor 'buntut', sepeda ontel, atau hanya dengan dua betis kecil kita yang mirip pelepah. Berjalan menyusuri lorong, persimpan

Bisikan Iman

Gambar
Mungkin suatu saat, kita pernah merasakan hati yang sesak, amalan terasa berat, dan badan yang penat. Hari yang berat dan dipenuhi keluhan. Sepertinya dunia menjadi sempit. Kita sibuk mengutak-atik gadget, mengecek WA, membalas komentar fb, serta memandang postingan-postingan foto instagram. Jam-jam berlalu, dan matahari semakin meninggi tanpa agenda. Tanpa dzikir saat subuhnya, dan tanpa tilawah. "Allahu Akbar Allahu...Akbar!", ternyata adzan dhuhur sudah berkumandang. Saat itu, iman kita sedang krisis. Saat itu jiwa kita tengah haus. Hati sedang dilanda dahaga. Dan iman butuh di-refresh kembali. Cara yang terbaik adalah segera 'bangkit' menggulung tikar kemalasan, dan melipat selimut yang menutupi himmah. Keluar mencari cahaya mentari, melihat gunung, memandang awan atau memanjat pohon. Saat itu, kita sedang mencari kebeningan iman dalam sanubari, yang menyejukkan pandangan ketika melihat seseorang beribadah. Iman, yang menggetarkan jiwa, ketika mendengar adz

Lelaki Juga Sumber Fitnah

Gambar
Perempuan selalu dipersepsikan sebagai makhluk Tuhan yang paling menarik, memikat, menggoda, mengganggu ketenangan. Dalam teks-teks keagamaan "Perempuan adalah sumber fitnah" hadits Nabi yang shahih menyebutkan; ma taraktu ba'di fitnah adharra 'ala al-rijal min An-Nisa (Aku tidak mewariskan fitnah yang lebih merugikan/membahayakan kecuali perempuan) . Kata 'fitnah' dalam bahasa Arab, bukan dalam terminologi Indonesia, secara literal (bahasa) dan generik (asal kata) berarti cobaan dan ujian. Sebagai suatu cobaan atau ujian, fitnah bisa mengenai siapa saja; orang beriman maupun tidak beriman . Tafsir lain atas hadits di atas adalah bahwa hadits tersebut ingin menggugah kesadaran kaum laki-laki agar berhati-hati dan menjaga dirinya dengan 'menundukkan pandangan matanya ketika melihat perempuan.' Menundukkan mata artinya mengendalikan matanya agar tidak liar dan melotot. Menjaga diri adalah menghormati martabat diri dengan tidak mengganggu atau mele

Merdeka Dari Belenggu Jahiliyyah

Gambar
Nikmat Allah teragung (menjadi Muslim dan Mukmin) telah kita syukuri semayamnya dalam diri. Tetapi sejarah juga mengajari kita, betapa pun pernah dalam kebenaran, di lintasan sejarah, pengikut Musa dan Isa terbelenggu, konsep ketuhanannya kacau centang-perenang melewati berbagai konsili tandingan. Kemerdekaan menuntut sebuah proklamasi bahwa kita telah melepaskan diri dari semua intervensi, tekanan, dan kekangan oleh semua bentuk jahiliyah dan musuh fitrah. Ibrahim Khalilur Rahman bersama kumpulannya memberi contoh tentang bagaimana sebuah proklamasi untuk berlepas diri dari belenggu jahiliyah dibangun dengan gagah dan kokoh. Begitulah sejarah memberi kisah, bahwa proklamasi ini menuntut totalitas, tak peduli berapa pun jumlah. Ibrahim dan masyarakat bertauhidnya hanya minoritas di tengah peradaban paganis Namrud yang ingin menggilas. Tetapi mereka penuh kehormatan dengan kalimat tegas. Para pemuda Ashhabul Kahfi pun menjadi gambaran lain, bahwa proklamasi ini tidak mengikat merek

Afwan, Saya Mundur

Gambar
"Saya tidak mau bergabung, karena para kader atau ikhwa belum siap untuk dipimpin!" . "Jika seorang kader sudah memiliki kesiapan untuk dipimpin, barulah mereka akan siap untuk masuk bekerja secara tandzhim" . "Kenapa selama ini, banyak agenda yang tidak optimal pelaksanaannya? Yah, karena orang yang dipimpin tidak punya integritas sebagai seorang bawahan. Banyak membangkang dan tidak siap meluangkan waktunya, apalagi terkadang mereka membantah pemimpin mereka" . "Ah, organisasi keagamaan. Banyak anggotanya tapi tidak satupun yang memberikan teladan. Ikut organisasi keagamaan tapi masih pacaran, masih ini...masih itu... percuma" . Ungkapan di atas, mungkin kita pernah dengar dalam jama'ah. Pernyataan untuk tidak mau bergabung dengan alasan jamaah dakwah yang belum terbentuk iklim kerja yang baik. . Aduhai, bukankah komitmen yang dibangun dalam amal jama'i dakwah adalah komitmen agama? Komitmen yang tidak terbayar materi. Honor

Antara Sampah dan Indikator Iman

Gambar
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al-Qashash: 77) Suatu hari dikeramaian kota, seorang anak yang dituntun ibunya sedang memakan es krim dipinggir jalan raya, lalu terlihat membuang sampah eskrim tersebut dijalan yang dilaluinya. Si Ibu melihat anaknya membuang benda itu dari tangan mungil anaknya, tetapi nampaknya Ibu itu tidak menyadari atau entah tidak perduli membiarkan sampah yang dibuang anaknya begitu saja, tercecer dipinggir jalanan. Terdengar samar-samar suara Ibu itu sembari mengeluarkan tissue dari tas cantiknya dan berkata kepada anaknya “sini mamah bersihin tangannya biar nggak kotor”. “Kebersihan sebagian dari iman”. Tampaknya pepatah

Ubah Paradigma Dengan Tarbiyah

Gambar
Tarbiyah adalah islahu syai hifzhuhu wa riaayatuhu (memperbaiki sesuatu, menjaga dan terus memeliharanya). Tarbiyah adalah kerja besar. Proyek raksasa. Sistem integral. Dahsyat. Mengubah yang sederhana menjadi luar biasa. Karena, pekerjaan-pekerjaan besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh orang-orang yang memiliki naluri kepahlawanan, kata Anis Matta. Dan kader adalah pahlawan. Karena ia rela mengambil peran di tengah kesulitan, menapaki resiko besar di saat orang lari menghindar, meraih momentum saat manusia masih terkagum-kagum, dan menyusun kerja besar saat orang lain belum lagi sadar. . "Tarbiyah tidak boleh dimulai dan tidak cukup dengan pengisian otak dengan segala hal yang diperlukannya seperti ilmu syar'i, pendidikan pemikiran, teori politik dan studi realita saja. Akan tetapi harus dimulai dengan 'pendidikan hati' terlebih dahulu, hingga semua hati saling berpadu. Perhatian kepada hati ini harus tetap diberikan sekalipun perhatian kepada akal su

Menikah Di Jalan Dakwah

Gambar
Dari rumah semuanya bermula. Dakwah adalah pekerjaan mulia, bukan sambilan atau sekadar mengisi waktu luang. Karenanya memahami risalah dakwah berarti menjadikan rumah tangganya adalah bagian tak terpisahkan dari dakwah. . Hangat di rumah bersemangat di medan dakwah, itulah keluarga yang memiliki visi dan misi lalu bergerak memberikan kontribusi untuk mengembalikan peradaban dengan khairu umat sebagai pimpinan dan keteladanan. Inilah gagasan dan cita-cita mulia keluarga yang kita bina. Bukan sekadar ikatan formal namun pertalian yang kekal. . Allah memperingatkan agar jangan sampai kaum mukminin mendapatkan murka-Nya, kabura muqta 'indallahi an-taquulu maa laa taf'alun maka sejak awal menikah, ikatkan hati pada nilai-nilai ilahi dalam rabbaniyatun nikah. Pernikahan dalam naungan nilai-nilai Rabbani. Keluarga dalam bimbingan syar'i. Berumah tangga dengan tuntunan Nabi. Bergerak dalam langkah suci dakwah di jalan para Rasul dan para Nabi, menjadi da'i sepanjang hari

[Ihdinash shirathal mustaqim, Tunjukkanlah Kami Jalan Yang Lurus]

Gambar
Terjemah itu mungkin membuat sebagian kita membayangkan bahwa jalan lurus itu bagus, halus, dan mulus. Kita mengira bahwa shirathal mustaqim adalah titian yang gangsar dan tempuhan yang lancar. Kita menganggap bahwa ia adalah jalan yang bebas hambatan dan tiada sesak, tanpa rintangan dan tiada onak. Kita menyangka bahwa di jalan itu, segala keinginan terkabul, setiap harapan mewujud, dan semua kemudahan dihamparkan Frasa 'jalan yang lurus' membuat kita mengharapkan jalur yang tanpa deru dan tanpa debu. Maka kadang kita terlupa, bahwa penjelasan tentang jalan lurus itu tepat berada di ayat berikutnya. Jalan lurus itu adalah, "Jalan orang-orang yang telah Kau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang Kau murkai, dan bukan pula japan mereka yang sesat." Maka membentanglah Al Qur'anul Karim sepanjang 113 surah bakda Al Fatihah untuk memaparkan bagi kita jalan orang-orang yang telah diberi nikmat itu. Ialah jalan Adam dan Hawa; jalan Nuh, Hud, dan Shalih; jalan I

Tabiyah; Obat Dari Penyakit Cinta Dunia

Gambar
Di zaman yang semakin modern ini, ghiroh ummat untuk berlomba-lomba dalam menghijrahkan diri alhamdulillah kian tinggi. Salah satu bukti yang dapat kita lihat diantaranya ialah semakin banyaknya kegiatan pembinaan keislaman yang diadakan oleh lembaga/organisasi islam. Salah satu diantaranya ialah Tarbiyah, halaqah, liqo’ merupakan istilah yang tidak asing di telinga kita apalagi bagi para pengemban dakwah. Tarbiyah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menghambakan manusia kepada Allah, yang terwujud dalam meng-ilah-kan Allah, tunduk kepada perintahNya, menjauhi laranganNya, serta dimilikinya akhlak yang mulia InshaAllah, menjaga dan melindungi kesucian fitrah manusia dari berbagai penyimpangan yang mengotorinya. Termasuk penyakit cinta dunia Tarbiyah akan membawa seseorang berada dalam suasana kedisiplinan dalam melakukan penjagaan diri, bukan semata-mata bentuk ‘mengisi waktu luang’. Dengan proses tarbiyah inilah sentuhan pembinaan keislaman akan bersifat sangat personal,

Jalan Panjang Dakwah

Gambar
[Jalan Panjang Dakwah] __________________________ Dakwah lebih dari kewajiban. Dakwah ialah manifestasi cinta dan kekaguman atas islam. Kita berdakwah karena kita mencintai Allah dan RasulNya, mencintai islam dan mencintai umat muslim. Di jalan dakwah mempertemukan banyak alir kebaikan pada tempat-tempat dimana kebaikan terus digemakan. Jalan dimana segunung nasehat tetap dilambungkan dengan penuh cinta pada penolaknya. Jalan dimana alir dan alur keberkahan tetap kokoh dalam diri pemiliknya. Jalan berliku yang padanya sehimpun tanya saling mengembalikan lalu menawarkan alasan-alasan lain untuk sekadar mundur atau tetap maju meski goda dunia dihadapkan di depan mata. Godaan yang dulu pernah membuat Tsa'labah menjadi begitu lena terhadap apa-apa yang berkilauan di depannya hingga Allah dan janjinya kepada baginda Rasul ketika meminta dihajatkan segala kebaikan diabaikan begitu saja. Godaan yang dulu membuat Qarun terbenam beserta seluruh kekayaannya sebab jumawanya diri

Cinta Jahiliyah Merusak Iman

Gambar
Perasaan cinta yang dimiliki seorang makhluk bernama ‘Manusia’ ialah hal yang lumrah, cinta ialah fitrah yang mesti kita syukuri kehadirannya. Cinta ialah gerak jiwa pecinta pada apa yang ia cintai. Cinta yang semestinya mengantarkan kita pada kebaikan, pada yang baik-baik. Lalu bagaimana jika perasaan cinta yang dimiliki itu justru menjerumuskan kita jatuh pada sebuah kubangan lumpur atau lubang yang gelap gulita ? Sebut saja cinta jahiliyah. Setiap insan di dunia ini beberapa pasti pernah merasakan hal demikian; Cinta jahiliyah. Dimana ia pernah merasa begitu jatuh cinta pada lawan jenis (bukan mahrom/belum halal). Semisal; Barangkali dengan dekat dengannya, kita merasa akan lebih dekat dengan Sang Pencipta, barangkali karena tulisan-tulisan yang ia buat yang kemudian membuat kita jatuh cinta meski tanpa bertatap, barangkali karena ia adalah seorang yang agak paham akan agama kemudian kita jatuh cinta, barangkali karena ia pandai berbahasa arab kemudian kita jatuh cinta. Akan a

[Kita Pernah Salah]

Gambar
Kita pernah salah, dengan berusaha mengubah diri hanya agar seseorang yang kita sukai menyukai kita Kita pernah salah, dengan membuat kepura-puraan dalam diri. Mengubah penampilan, tindakan dan segala hal agar seseorang menyukai kita Kita pernah salah, menangisi sesuatu yang sebenarnya adalah salah kita sendiri. Salahnya karena terlalu berharap, salahnya karena perasaan yang dimiliki terlalu berlebihan, salahnya adalah kita yang begitu mencintai tapi melupakan pemilik cinta, salahnya ialah hubunganmu dengan seseorang yang kamu sendiri tak memiliki hak atasnya Kita pernah salah, kemudian belajar bahwa jika segala urusan diserahkan padaNya maka in sha Allah tidak akan ada sakit bahkan patah hati. Kalau pun hari ini engkau kecewa, patah hati. Percayalah bahwa dibaliknya ada sesuatu yang telah Allah siapkan, dibaliknya Allah ingin memberikan pengajaran bahwa sebaik-baik cinta ialah yang membawa kita mencintai pencipta kemudian ciptaanNya.

[Kita Pernah Salah]

Gambar
Kita pernah salah, menautkan hati pada seseorang yang jelas-jelas memilikinya dalam ikatan yang salah Kita pernah salah, menafsirkan syahwat sebagai cinta, yang sebetulnya talbis iblis ikut andil dalamnya Kita pernah salah, mencintai seseorang dan menjerumuskannya dalam kemaksiatan. Bukankah wujud dari cinta ialah mengantar kepada yang baik-baik? Kita pernah salah, dengan menjauhi orang-orang yang senantiasa mengingatkan kita kepada kebaikan bahwa ikatan antara 'Kau dan dia' ialah ikatan yang mendatangkan murka Allah Meski katanya "Sangat sulit menasehati orang yang sedang jatuh cinta" Tetap saja, ia menasehatimu Tak peduli hingga akhirnya kamu membencinya. Kita pernah salah, dengan menamakan itu cinta dalam diam Tapi seringkali perasaan khawatir berlebih mu, membuat mu lupa bahwa berkomunikasi dengannya hingga larut malam juga adalah dosa. Kita pernah salah, menitip harap pada seseorang yang bahkan tidak kita tahu ia menyukai siapa? Kita pernah sal

[Wanita Berkarir Syurga]

Gambar
Dahulu saya mengira bahwa karir tertinggi bagi seorang perempuan adalah kuliah dan bekerja sesuai dengan gelarnya. Kemudian membahagiakan orang tua lalu menikah. Begitu impian perempuan-perempuan milenial kini. Setelah menikah, saya menyadari benar bahwa karir tertinggi bagi seorang perempuan adalah menjadi ibu rumah tangga. Ibu yang dari rahimnya akan terlahir mujahid-mujahidah peradaban, ibu pembangun peradaban. "Al-ummu madrasatul ula'" (Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya). Madrasah yang dimana bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi lebih dari itu. Ibu adalah madrasah dimana setiap helaan nafasnya, pijakan kakinya, seluruh anggota tubuhnya dan seluruh tindakannya memberi pengajaran bagi anak-anaknya. Menjadi seorang istri yang Allah janjikan syurga apabila ia taat pada perintah suaminya dalam hal kebaikan. Maka, sudahkah kita mempersiapkan diri menjadi ibu terbaik dengan menambah ilmu dunia juga akhirat? Sudah siapkah kita menjadi wanita berkarir syu

[Mengakrabi Tarbiyah]

Gambar
“Untuk apa ikut tarbiyah ? apakah niatnya murni untuk mendekatkan diri kepada Allah atau ada embel-embel lain yang akan merusak pahala? Bukankah kita bisa menambah pemahaman keislaman dari berbagai sumber tanpa harus mengikuti kajian tersebut? Bukankah kita juga bisa mendapatkannya dari buku, televisi dan lain sebagainya?” Memang benar. Namun, kita tidak akan merasakan indahnya ukhuwah, tidak akan merasakan gelora iman ketika duduk bersama membaca Al-qur’an, dan juga tidak akan merasakan getar-getar rabithah di penghujungnya. Dan tarbiyah merupakan salah satu wasilah di antara banyaknya wasilah untuk meraih jannah-Nya. Tarbiyah akan mengantar pelakunya untuk mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki untuk dakwah. Baik potensi fikriyah, jasadiyah, dan ruhiyah. Tidak boleh ada ketimpangan. Tawazhun bahasa populernya. Bagi para penikmat tarbiyah, tarbiyah bukan hanya tentang ilmu, tapi juga ukhuwah. Tarbiyah adalah kisah cinta yang mengantar pelakunya untuk senantiasa menempatkan ci

Menentukan Arah

Gambar
Di tempat ini, Saya dipertemukan dengan orang-orang sholih (ah) in sha Allah yang pada akhirnya menjadi salah satu asbab mendapatkan hidayah Pemikiran yang liberal saat itu menyeret saya terjerumus ke dalam 'Feminism' versi saya sendiri. Bahwa; Kalau laki-laki bisa menjadi pemimpin maka perempuan punya hak yang sama. Pemikiran saya selalu mengarah untuk menyamakan hak-hak laki-laki dan perempuan. Kalau laki-laki bisa, mengapa perempuan tidak? Dengan dalih Al ummu madrasatul ula' (Perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya). Saya selalu bersemangat untuk belajar terutama di panggung organisasi. Bukan kebanggaan menjadi peserta terbaik di tiap event organisasi saat itu, melainkan hanya sebagai pembuktian bahwa perempuan juga bisa. Akhirnya tanpa saya sadari bahwa saya sebagai seorang perempuan ternyata begitu dimuliakan dalam pandangan islam. Mengikuti rapat pekanan organisasi, rapat pekanan lembaga kemahasiswaan, rapat kepanitiaan dan agenda-agenda organisasi lainn