Satu Akar Sepasang Pohon
Belum ada sapaan atau sekedar senyuman dari masing-masing kita, meski pada hakikatnya dalam sembunyi dan cerita kerinduan kita masih terpaku dalam haru dengan ketidakmampuan untuk berbuat apa-apa. Angin kerinduan telah berhembus melingkup tengkukmu, tidakkah kau merasakannya? Melalui mereka aku sampaikan salam-salam berirama kata-kata yang tak mampu kukatakan dengan kelunya bibir ini ketika di hadapmu. Sepoinya melingkari batang tubuhmu, memastikan pori-porinya terisi dengan segala turbulensi yang membuatmu merasa penuh, sesak dengan cerita keterpisahan ini. Aku yakin kamu mengerti, kita pada masa ini layaknya sepasang pohon yang terpisah jarak namun berada pada akar yang sama. Diam-diam menghidupi, tanpa bicara saling mengisi. Tak akan pernah ada perlakuan dan pembicaraan tanpa ada pertemuan, sedangkan jika kita memaksa untuk bergeser dan saling menatap, maka hancurlah akar-akar kehidupan kita. Aku dan kamu. Maka, hanya dengan cara inilah kita hidup, dalam diam salin