Tangisan Dibalik Wajah Merah Merona
AYAH...
Engkau bukanlah dia ataupun dirinya ...
Bayang tangismu menghantui jiwa...
Wajah merah merona kau pancarkan...
Tapi hati putihmu menangis...
AYAH...
Engkau adalah bebatuan kokoh ditengah badai...
Panas membakar, dingin menyelimuti...
Kau anggap angin lalu...
Itulah saksi betapa kuat jiwa coklat kelammu..
Pagi begitu mudah berganti malam...
Tapi tak semudah perjuanganmu...
Keras hidupmu sehitam pekatnya malam..
Tak pernah seindah cerahnya mentari...
Sungguh semanis garam yang kau rasakan...
AYAH...
Apakah hanya untuk Anakmu kau rela...
Sakit itu menghampiri tubuhmu...
YA ALLAH, dekaplah dirinya dalam lindunganmu...
AYAH...
Teruslah berjalan menuju pencapaian sempurna...
Agar hidup kelam ini menjadi cerah...
Engkau bukanlah dia ataupun dirinya ...
Bayang tangismu menghantui jiwa...
Wajah merah merona kau pancarkan...
Tapi hati putihmu menangis...
AYAH...
Engkau adalah bebatuan kokoh ditengah badai...
Panas membakar, dingin menyelimuti...
Kau anggap angin lalu...
Itulah saksi betapa kuat jiwa coklat kelammu..
Pagi begitu mudah berganti malam...
Tapi tak semudah perjuanganmu...
Keras hidupmu sehitam pekatnya malam..
Tak pernah seindah cerahnya mentari...
Sungguh semanis garam yang kau rasakan...
AYAH...
Apakah hanya untuk Anakmu kau rela...
Sakit itu menghampiri tubuhmu...
YA ALLAH, dekaplah dirinya dalam lindunganmu...
AYAH...
Teruslah berjalan menuju pencapaian sempurna...
Agar hidup kelam ini menjadi cerah...
Komentar
Posting Komentar