[Mahasiswa Revolusioner]

"Kau tahu, Nak, kata Darwis Tere Liye, untuk membentuk sepotong intan terbaik, semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, dia justru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Kokoh. Indah."

Tapi dalam perjalananku. Tidak perlu menyelami gunung berapi. Justru atas dasar kerendahan hati dan kekokohan niat yang hanya ditujukan padaNya, akhirnya kudapatkan Intan-ku sendiri

Aturan dan mematuhi aturan itu memang penting,tapi terkadang kau juga harus mengabaikan peraturan dan bergerak, menyesuaikan dituasi.

Menjadi ninja berarti perang tanpa henti melawan kebencian,itulah kebenaran bagi kita semua.

Jika kau tidak bisa mengendalikan emosi dan pikiranmu,kau akan lemah

Selama menyelamatkan yang dicintai,peperangan akan ada.

Selama kasih sayang ada,akan melahirkan kebencian,dan seseorang akan dikendalikan oleh kebencian itu.

Perang lahir dari keinginan kita untuk melindungi orang yang kita sayangi. Selama masih ada cinta, juga akan ada kebencia.

Selama sistem tak di ubah kebencian lambat laun akan membangkitkan penderitaan yang baru.

Meninggalkan desa dan negara,bagiku itu sama buruknya dengan meninggalkan anak. Kau seharusnya mengerti melihat negaramu hancur, kau tau rasa pedih dengan tubuh di besarkan tanpa rumah. *Shinobi* 😇

Seperti yang dikatakan Pram dalam tetralogi Pulau Buru "Adil sejak dalam pikiran" merupakan prinsip utama yang harus dipegang secara kolektif.

Jika kamu seorang mahasiswa kemudian masuk organisasi hanya mencari link, relasi dan wahana belajar, maka akan percuma kamu menjadi mahasiswa.

Lihat kebelakang, banyak yang butuh bantuan.

Lihat kebelakang, masih banyak orang yang hanya makan sehari-haripun bingung.

Lihat kebelakang, banyak orang yang tidak bisa seberuntung kamu untuk bisa berkuliah.

Niatkanlah kemerdekaanmu dirampas oleh kepentingan orang banyak, niscaya kamu akan menjadi manusia yang berguna.

Siapa saja yang berdampingan dengan massa revolusioner adalah seorang revolusioner. Siapapun yang berdampingan dengan imperialisme, birokrat-kapitalis dan kaum feodal, adalah kontra-revolusioner. Siapa saja yang ucapannya revolusioner namun tindakannya tidak, maka ia hanya revolusioner dalam ucapan. Revolusioner sejati adalah orang yang bisa menyatukan ucapan dan tindakan" - Mao. June, 23rd 1950.*

Jika kita terus menyerang sementara rakyat kita belum bangkit, yang demikian akan menjadi avonturisme. Jika kita bersikeras memimpin rakyat melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepentingan mereka, kita akan gagal. Jika kita tak bergerak maju ketika rakyat menghendaki perubahan, kita sama saja dengan kaum oportunis kanan" Mao. June, 1st 1943 on 'Some Questions Concerning Methods of Leadership'*

Mulai hari ini, saya sadar, hal-hal yang berkenaan dengan sistematika, keteknisan dan keteraturan adalah sebuah keniscayaan seorang pemimpin. Strukturalisasi egaliter merupakan hal yang sangat penting, dan pada akhirnya akan mengantarkan kita ke sebuah jenjang yang lebih besar. Yaitu menjadi kepompong di tempat selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup