Memahami Jarak

Bait-bait sajakku masih bisikan rindu
Dalam puisi-puisimu yang entah pada siapa tertuju
Pada angin yang memburu gelombang
Ada yang tetap tak terungkap disitu
Meski sajak telah lahirkan banyak kata untuk menerjemahkan kita

Bulan-bulan sebelum bulan ini
Dengan jejak dan segores rasa
Lagi-lagi ada yang tetap tersembunyi disana

Aku tidak tahu kapan ia akan pulang
Tapi katanya, ia selalu pulang dengan rindu yang sama
Rindu yang menjembatani rasa yang tak pernah terdeskripsikan

Rindu yang bakal terobati dengan sebuah temu yang akan direstui oleh pemilikNya

Katanya, aku hanya perlu bersabar dan berdoa
Bahwa tiap-tiap doa yang baik akan dipertemukan dengan jawaban yang baik

Disela-sela ukuran jarak
Ada rindu yang membentur dada
Diantara sudut sepi dimana aksara menjadi pengikat sunyi
Dalam tumpukan kertas yang berintuisi setakut ini

Aku hanya perlu percaya
Sejauh apa pun kita pergi
Jika takdir menghendaki sebuah temu antara kita
Tenanglah,

Doakan diam-diam
Dalam-dalam
Agar kita selalu baik
Agar kita selalu dijaga
Agar kita selalu bahagia

Jika nanti jawaban atas doa-doamu adalah aku
Pulanglah, saat kau telah siap
Biar rindu kita semai berdua
Dalam taat yang lebih kuat
Dalam istiqomah yang kian menghebat

Saat ini mari memantaskan, menjadi sebaik-baik hamba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup