Dogma TUHAN (Maafkan HambaMu) lalai

TUHANKU AKU MENGADU

Aku kecil dikala dulu berada
Tak satupun tahu hasrat yang kusimpan
Disaat waktu terus berputar
Di kala usia bertambah angka

Tuhan bolehkan aku bicara padamu
Sekarang aku sudah besar
Detik demi detik kulewati bersama-Mu
Senang dan sedih ku lalui dengan mengenal-Mu
Tuhan aku punya hasrat
Hambamu punya timbunan cita-cita
Wujudkanlah dikala aku besar nanti



Tuhan..
Ketidakmampuanku
memisahkan masalah duniaku dengan kepasrahan kepada-Mu adalah kebodohanku yang terbesar
Ketakutanku akan segala masalah
yang nanti terjadi di depanku,
Meski lidahku mengucap
Engkau adalah Maha Pengasih
dan Maha Penyanyang,
adalah kemunafikanku yang terbesar
Ketidaktenangan hatiku dalam menghadapi ujian-Mu,
yang sebenarnya melatihku menjadi hamba-Mu yang handal
adalah kegagalanku yang terbesar
Begitu besarnya ketidakmampuanku...
Tapi, kenapa engkau selalu menyelamatkan situasiku
pada saat tergenting dan tanpa ku sadari?
Bahkan mengucapkan terima Kasih kepada-Mu pun aku lalai


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup