Senior Selalu Benar ?

“Jika saya menjadi seorang senior, saya tidak akan menjalankan paham yang namanya “senioritas”. Saya memiliki paham sendiri yang saya sebut “junioritas” (Apa bedanya?). Junioritas adalah suatu keadaan di mana para junior tahu posisi dan kapasitas mereka sebagai kalangan junior . Jadi, apa bedanya “senioritas” dengan “junioritas”?
Senior Anda tidak selalu lebih baik dari Anda, mereka hanya lebih dahulu tahu daripada Anda.
            Istilah senior dan junior adalah hal-hal yang berkaitan dengan umur,tingkat pendidikan,wawasan, jabatan dan sebagainya. Kata ini sering sekali menjadi belenggu dan dilema yang membatasi seseorang untuk bergerak maju. Mari kita ambil contoh lingkungan pendidikan kita. Ada kalanya seorang siswa yang pintar tidak berani untuk menonjolkan diri karena ia “menghargai” para seniornya, padahal ia mampu dan bahkan bisa berbuat jauh lebih baik dari seniornya, atau, ada senior yang cenderung memaksakan kehendak kepada “bawahannya” untuk melakukan keinginannya, dan sang junior (bawahan) dengan terpaksa harus mau melakukannya. Apakah ini sebuah dogma dari tata krama yang ada di masyarakat kita atau ini sebuah keegoisan belaka? Jawaban pertanyaan ini kembali kepada kita semua.
“Tradisi balas dendam menjadi motivasi yang kasat mata namun menyeruak”
Beberapa orang menilai bahwa senioritas itu hal yang buruk termasuk bullying,tetapi selalu ada dua sisi di setiap kejadian, sisi positif dan negatif.
Sisi positifnya, bahwa selalu ada rantai komando di hidup kita senioritas itu bukanlah sesuatu yg jahat tetapi sebagai pembelajaran bahwa dimana-mana kita harus tahu tempat dan bisa menempatkan diri. Tapi jika dilihat dari kasus-kasus senioritas yang memakan korban, saya belum bisa menyalahkan pihak yang salah karena semua kemungkinan bisa terjadi, antara si junior emang tengil, atau seniornya haus darah dan butuh pelampiasan? Bicara tradisi? Sepertinya memang sudah hajat hidup orang banyak menghormati yang lebih tua. Bicara "kita juga dulu diginiin, lebih parah malah" ya itu urusan kalian. Jangan membuat para junior harus ikut merasakan penderitaan kalian juga . Tetapi dari apa yang terjadi sekarang semakin diberlakukannya peraturan dan petisi anti bullying, anti perploncoan, dan anti senioritas, makin terlihat bahwa mereka kurang mempunyai tata krama kepada senior. Bukan bermaksud tidak hormat, tetapi umur berbicara, senior juga akan respect kalo kitanya juga respect ke mereka. Eye for an eye, kita songong mereka bisa lebih sadis, so selalu ada sisi positif dan negatif di sebuah kejadian.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup