MAKALAH PENGANTAR AGROINDUSTRI (MIE RUMPUT LAUT)

  BAB I
  PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Diversifikasi olahan rumput laut telah dilakukan untuk mengantisipasi penggunaan bahan tambahan serta mengupayakan pemanfaatan rumput laut sebagai salah satu sumber pangan kaya gizi. Rumput laut merupakan salah satu hasil perikanan laut yang dapat menghasilkan devisa negara dan merupakan sumber pendapatan masyarakat pesisir. Potensi rumput laut di Indonesia mempunyai prospek yang cukup cerah, karena diperkirakan terdapat 555 spesies rumput laut yang tersebar di perairan Indonesia dengan total luas lahan perairan yang dapat dimanfaatkan sebesar 1,2 juta hektar.Sampai saat ini sebagian besar rumput laut diekspor dalam keadaan kering dan baru sebagian diolah menjadi agar-agar di samping dimakan sebagai sayuran.
Kandungan dietary fiber dan nutrisinya bermanfaat sebagai antioksidan, antimutagenic, anti koagulan, anti tumor, dan metabolisme lipid. Rumput laut juga sebagai sumber iodium alami yang terbaik (Zada, 2009). Kandungan serat (diatery fiber) pada rumput laut bersifat untuk mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh, sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna, sehingga anda merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan (Anonim, 2010).

B.       Tujuan
  Mengetahui kandungan gizi dari Rumput Laut.
  Mengetahui cara mengolah Rumput Laut menjadi mie Rumput Laut.

C.      Manfaat
  1. Meningkatkan produktivitas dan kualitas Rumput Laut
  2. Menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi
  3. Menambah penghasilan masyarakat pesisir pantai
  4. Sebagai  alternatif  pengganti  mie instan  yang pada umumya mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan


BAB II
PEMBAHASAN
A.TINJAUAN PUSTAKA
Rumput Laut
Morfologi Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Dari segi morfologi Rumput Laut tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang, dan daun. Bentuk tersebut adalah thalus belaka. Bentuk thalus Rumput Laut bermacam-macam, antara lain bulat, pipih, gepeng dan bulat seperti kantong, rambut dan sebagainya. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya alga ini ada yang tersusun uniseluler (satu sel) atau multiseluler (banyak sel). Pada makro alga, jenis percabangan antara lain adalah pectinate (berderet searah pada thalus utama), pinnate (bercabag dua-dua sepanjang thalus utama secara berselang selang), ferticilate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu utama) dan ada juga yang sederhana, tidak bercabang.
Adapun klasifikasi Rumput Laut sapat dilihat di bawah ini:
Divisi: Rhodophyta                     
Kelas: Rhodophyceae
Sub kelas: Florideophycidae
Bangsa: Gigantinales
Suku: Solieraceae                            
Marga: Eucheuma                     
Jenis: Eucheuma Cottonii
         Rumput Laut atau alga tumbuh hampir diseluruh bagian hidrofis sampai batas kedalaman sinar matahari masih dapat mencapainya beberapa jenis Rumput Laut hidupnya kosmopolit,mendunia. Rumput Laut hidup sebagai fitobentho dengan menancapkan dirinya pada subtrat lumpur,pasir dan seterusnya. Perkembangan Rumput Laut pada dasarnya ada dua macam,yaitu secara kawin(generatif) antara gamet jantan dengan gamet betina dan secara tidak kawin vegetatif,konjugatif dan peresponan.
Rumput Laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, Rumput Laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral Rumput Laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman daragepeng, bercabang berselang tidak teratur, di atau tikotomous (DPK)
(Sumber: http://chaplain-zee.blog.friendster.com/2008/11/proses-pengepakan-dan-transportasi-bibit-rumput-laut-eucheuma-cottonii-di-lombok-tengah-nusa-tenggara-barat/)
            Rumput laut adalah tanaman laut yang termasuk ke dalam kelas makroalga (Dawezynski et al. 2007). Rumput laut ini sebenarnya merupakan tanaman tingkat rendah yang tidak memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang dan daun. Meskipun wujudnya tampak seperti ada perbedaan, tetapi sesungguhnya merupakan bentuk thallus. Menurut McHugh (2003), rumput laut terbagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan pigmen yang terkandung dalam rumput laut, yaitu Rhodophyceae (merah), Phaeophyceae (coklat) dan Chlorophyceae (hijau), sedangkan menurut Glicksman (1983), rumput laut dikelompokkan menjadi empat kelas berdasarkan pigmen yang dikandungnya yaitu Rhodophyceae (merah), Cyanophyceae (hijau biru), Chlorophyceae (hijau) dan Phaeophyceae (coklat).
Rumput laut secara biologi termasuk salah satu anggota alga yang merupakan tumbuhan berklorofil. Rumput laut terdiri dari satu atau banyak sel, berbentuk koloni, hidupnya bersifat bentik di daerah perairan yang dangkal, berpasir, berlumpur atau berpasir dan berlumpur, daerah pasut, jernih dan biasanya menempel pada karang mati baik terbentuk secara alamiah atau buatan. Alga mempunyai bentuk bermacam-macam, seperti benang atau tumbuhan tinggi. Ciri utamanya adalah tidak mempunyai akar, batang, dan daun yang dinding selnya dilapisi lendir. Alga bersifat autotrof, yaitu dapat hidup sendiri tanpa tergantung makhluk lain. Proses pertumbuhan rumput laut sangat bergantung pada sinar matahari untuk melakukan proses fotosintesis. Rumput laut dikelompokan menjadi empat kelas berdasarkan pigmen yang dikandungnya yaitu Chlorophyceae (ganggang hijau), Rhodophyceae (ganggang merah), Paeophyceae (ganggang coklat), dan Chrysophyceae (ganggang keemasan) (Winarno 1990).
Rumput laut terutama ganggang merah dan ganggang coklat merupakan komoditas yang sangat penting karena zat-zat yang dikandungnya. Zat kimia yang terkandung dalam alga merah adalah agar, karaginan dan alginat. Jenis rumput laut yang ada di Indonesia selain mengandung agar dan karaginan juga mengandung pigmen fikobilin. Pigmen ini terdiri dari fikoeritrin dan fikosianin yang merupakan cadangan makanan berupa karbohidrat (Indriani dan Emi 1999). Rumput laut banyak mengandung trace element khususnya iodium yang konsentrasinya lebih tinggi dari tumbuhan. Rumput laut juga mengandung serat yang telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan alamiah, karbohidrat, protein, sedikit lemak, abu dan mineral seperti natrium dan kalsium (Winarno 1990). Rumput laut sebagai bahan pangan merupakan komoditas yang dapat dikembangkan karena ekosistem di daratan tidak dapat memenuhi kebutuhan makanan bagi populasi manusia yang pesat pertambahannya dari tahun ke tahun. Penggunaan rumput laut untuk memenuhi berbagai kebutuhan menjadikan berkembangnya industri yang melibatkan jutaan manusia. Perkembangan industri pengolahan rumput laut di Indonesia juga terlihat makin pesat.

B.       Mie Rumput Laut
Mi (atau juga sering ditulis mie) adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, dan dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mi kering yang harus dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Orang Italia, Tionghoa, dan Arab telah mengklaim bangsa mereka sebagai pencipta mi, meskipun tulisan tertua mengenai mi berasal dari Dinasti Han Timur, antara tahun 25 dan 220 Masehi. Pada Oktober 2005, mi tertua yang diperkirakan berusia 4.000 tahun ditemukan di Qinghai, Tiongkok (Wikipedia, 2011).
Mi adalah nama generik. Orang Eropa menyebut pasta (dari bahasa Italia) secara generik, dan noodle (bahasa Inggris) untuk pasta yang berbentuk memanjang. Namun begitu, di Eropa bahan baku mi biasanya dari jenis-jenis gandum, sementara di Asia bahan baku mi lebih bervariasi. Di Asia sendiri, pasta yang dibuat selalu berbentuk memanjang. Berbagai bentuk mi dapat ditemukan di berbagai tempat. Perbedaan mi terjadi karena campuran bahan, asal usul tepung sebagai bahan baku, serta teknik pengolahan. Berikut ini adalah jenis-jenis mi (dan makanan dari mi) yang cukup dikenal.
Mi rumput laut ini memiliki banyak keutamaan. Selain mengandung gizi tinggi, mie rumput laut ini mengandung banyak kalsium, serat, omega, dan yodium.Proses pembuatan mi rumput laut berjenis Eucheuma cottonii tak banyak berbeda dengan mie biasa (Ismail Nur hidayat 2011).



B.       Alat dan Bahan
Tabel I. Alat yang digunakan dalam praktikum
Alat
Kegunaan
Panci
Untuk memasak makanan
Sendok
Untuk mengaduk
Pisau
Untuk mengiris bahan
Kompor
Untuk memasak
Cetakan
Untuk membentuk bahan yang diolah
Baskom
Tempat pengadonan bahan yang diolah
Pencetak mie
Memotong mie dan menggiling bahan yang sudah di adon
Loyang /wadah aluminium
Untuk menyimpah bahan yang sudah di adon
Blender
Untuk menghaluskan bahan
Nampan
Untuk mencetak bahan yang di olah
Piring
Untuk menyajikan makanan

Tabel II. Bahan yang digunakan dalam praktikum
Bahan
Kegunaan
Rumput laut
Sebagai bahan utama dalam pengolahan
Asam sitrat

Cabe
Penambah rasa masam dan sebagai pengawet
Memberi rasa pedas pada makanan
Essence
Menambahkan, memberi rasa, aroma dan rasa yang enak pada makanan yang diolah
Pewarna
Memberi warna pada makanan
Garam
Memberi rasa asin pada makanan
Tepung terigu
Menentukan kekenyalan makanan
Daging ikan bandeng/surimi
Bahan tambahan pembuatan mie rumput laut
Labu kuning
Bahan tambahan pembuatan mie rumput laut sebagai pewarna alami dan sumber antioksidan
Tepung kanji
Sebagai bahan perekat,pengental,dan agar makanan tidak mudah menggumpal
Air
Sebagai pelarut bahan-bahan tambahan
Minyak goreng
Bahan tambahan pembuatan mie rumput laut agar potongan mie yang sudah direbus tidak lengket
Minyak tanah
Bahan bakar

C.      Prosedur Kerja
  Mie Rumput Laut

1.         Rumput laut, daging ikan, tepung terigu, dan labu kuning dicampur jadi satu dan diuleni sampai rata dan tambahkan garam secukupnya.
2.         Sesudah rata, adonan digiling menjadi lempengan panjang dengan ukuran gilingan no.5, sambil diberi tepung terigu sedikit demi sedikit lalu digiling sampai rata.
3.         Sesudah rata dan ketebalan adonan gilingan dirubah menjadi no.3 menjadi lempengan panjang tidak terlalu tebal dan di beri tepung kanji
4.         Setelah itu masukkan ke mesin pemotong mie
5.         Adonan mie yang sudah terpotong dimasukkan ke dalam panci
6.         Air rebusan diberi minyak goreng agar potongan mie yang sudah jadi direbus agar tidak lengket
7.         Mie di rebus dan mie yang sudah matang akan naik ke permukaan lalu diangkat dan ditiriskan.


B.PEMBAHASAN
Khasiat dan Kandungan yang terdapat dalam Rumput Laut
Rumput Laut( Eucheuma cottonii) mempunyai banyak sekali khasiat salah satunya yaitu sebagai makan diet dan dapat menyembuhkan penyakit kanker. Kandungan Rumput Laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin, aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor. silicon, rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace elements, tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E, dan K. Karena kandungan gizinya yang tinggi, maka mampu meningkatkan sistem kerja hormonal, limfatik, dan juga saraf.
(sumber: http://rumputlaut.web44.net/article/kandungan-dan-manfaat-rumput-laut/
Rumput Laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya. Oleh karena itu kami menggunakan Rumput Laut sebagai bahan dasar dalam pembuatan mie. Karena kandungan gizinya yang tinggi, maka mampu meningkatkan sistem kerja hormonal, limfatik, dan juga saraf. Kandungan klorofil Rumput Laut bersifat antikarsinogenik, kandungan serat, selenium dan seng yang tinggi pada Rumput Laut dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya kanker, sehingga konsumsi Rumput Laut memperkecil resiko kanker bahkan mengobatinya. Mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga Rumput Laut sangat tepat. Selain itu juga kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar, melancarkan pencernaan .
Sebagai Bahan obat-obatan (anticoagulant, Kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar, melancarkan pencernaan, meningkatkan kadar air dalam feses antibiotics, antihehmethes, antihypertensive agent, pengurang cholesterol, dilatory agent, dan insektisida. Meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung dan peredaran darah, serta sistem pencernaan. Obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut, demam, rematik, kandungan protein dari Rumput Laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit. Sehingga Mencegah penuaan dini. bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya seksual. Kandungan yodiumnya diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit gondok. Selain itu juga baik untuk diet, mengurangi resiko obesitas, serat pada Rumput Laut bersifat mengenyangkan dan kandungan karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama.
Salah satu unsur yang terkandung dalam Rumput Laut ialah kalsium, diketahui kandungan kalsium pada Rumput Laut mencapai 10 kali lebih tinggi ketimbang susu.Karenanya, Rumput Laut acap kali dimanfaatkan sebagai obat anti-osteoporosis. Tumbuhan yang habitatnya di laut itu juga kaya akan mineral, asam amino, asam nukleat, karbohidrat, gula, dan aneka vitamin.Beberapa jenis mineral yang terkandung di dalam Rumput Laut, antara lain besi, yodium, aluminium, mangaan, kalsium, nitrogen, fospor, sulfur, silikon, klor, barium, titanium, dan kalium.Dari sekian banyak unsur yang terkandung di dalam Rumput Laut, unsur terbanyak ialah karbohidrat.Uniknya, karbohidrat pada Rumput Laut terdiri dari senyawa gumi, yakni senyawa polimer polisakarida yang berbentuk serat.Oleh karena itu tidak heran apabila Rumput Laut mengandung banyak serat. Serat tersebut sifatnya dietary fiber, yakni serat dengan kandungan karbohidrat hanya sedikit yang dapat diserap tubuh. Masyarakat Indonesia, baik di perkotaan maupun di perdesaan, sangat menggemari makanan tersebut.Mi instan misalnya, begitu digemari banyak kalangan karena terbilang murah dan mudah dimasak,apabila kandungan Rumput Laut yang ditambahkan melebihi 30 persen, maka mi akan menjadi lembek atau tidak kenyal lagi.
(sumber: http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=56226)


 
B. Cara Menghilangkan Bau Amis pada Rumput Laut
            Cara menghilangkan bau amis pada Rumput Laut yaitu dengan cara, mencucinya terlebih dahulu hingga bersih kemudian diberi perasan jeruk nipis, selain dengan memberikan perasan jeruk nipis juga dapat dilakukan dengan  merendam Rumput Laut dengan air kapur selama 12 jam. Setelah direndam dicuci dan diberi jeruk nipis kembali. Dengan begitu bau amis pada Rumput Laut dapat hilang

















BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Rumput Laut (Eucheuma cottonii ) memiliki  banyak kandungan protein  sehingga dapat dibuat menjadi suatu yang bernilai tinggi, yaitu mie Rumput Laut.karena bahannya yang mudah didapat dan  baik untuk dikonsumsi oleh pertumbuhan tubuh. Selain mudah didapat Rumput Laut(Eucheuma cottonii ) dan Singkong juga ramah lingkungan karena berasal dari bahan yang alami dan tidak membahayakan kesehatan.
      

B.  Saran
Dalam pembuatan mie Rumput Laut ini memang diperlukan banyak Rumput Laut, sedangkan Rumput Laut setiap tahunnya sedikit oleh karena itu sebaiknya jangan hanya mengolah Rumput Laut menjadi makanan namun juga diperlukan pembudidayaan terhadap Rumput Laut agar tidak punah.
























DAFTAR PUSTAKA
Ali S. 1987. Aspek-aspek fisika kimia serta proporsi bahan-bahan pembentuk gel dalam pengolahan permen jelly (skripsi). Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Aslan LM. 1999. Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Atmadja WS, Kadi A, Sulistijo, Rachmaniar. 1996. Pengenalan Jenis-jenis Rumput Laut Indonesia. Jakarta: PUSLITBANG Oseanologi. LIPI.

Hidayat N, Ikarisztiana K. 2004. Membuat Permen Jeli. Surabaya: Agrisarana.

Pusat Riset Pengolahan dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 2004. Teknologi Pemanfaatan Rumput Laut. Pusat Riset Pengolahan dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Jakarta 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup