Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Versi Terbaik

Gambar
    Tak ada lagi sesal atas kesedihan yang menderah Tak ada lagi kecewa atas takdir yang tak berpihak Juga tak lagi ada tangis atas harap yang tak sesuai ekspektasinya Bahwa dalam perjalanan ini, semua kita sedang menjalani versi terbaiknya Menerima takdir dari-Nya dengan lapang Menjalani hidup dengan penerimaan Mensyukuri tiap kehendak-Nya  Dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri Semangat 🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Pulih dengan Elegan

Gambar
  Ribuan onak diri menusuk-nusuk diri, menjadikannya perih tak terpatri Tapi diri tak pernah menyerah untuk bangkit berdiri Bahwa jatuh sekali punya alasan untuk bangkit berkali-kali Atas semua sakit, luka, lebam, kecewa yang kita terima Mari menjadikannya energi untuk pulih Membayar setiap luka dengan karya dan energi untuk memperbaiki diri "Tidak ada manusia yang tak punya salah" bukan alasan untuk terus berbuat salah tanpa berbenah Waktu terus berjalan, memakan usia yang menuju rentah Mari pulih dengan elegan, agar yang tersisa hanyalah kelapangan hati Menerima segala sesuatunya dengan cermin iman Bahwa apapun yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak-Nya

Mencerna Luka

Gambar
  Perjalanan yang jauh tak tertempuh dengan mudah, barangkali disana akan ada kendala yang sedikit menguras energi Seperti perjalanan yang saat ini kau tempuh Tak mudah, tetapi kau mampu melewati terjalnya perjalanan bukan?  Seperti itulah hidup Kita belajar mencerna luka lalu kemudian pulih dengan hikmah yang menjadikan diri mendewasa Barangkali butuh waktu lama untuk memaknai sakitnya,  Butuh banyak tangis, ribuan luka untuk mencernanya menjadi serumpun hikmah penuh makna Barangkali butuh waktu berhari-hari untuk menepi memaknai, lalu diri mampu mendewa karenanya Untuk setiap luka yang telah mampu kita cerna menjadi hikmah,  Terima kasih telah kuat dan bertahan dengan ribuan goda untuk menyerah Terus melangkah sampai waktu menjemput dalam keabadian

Dunia yang Fana

Gambar
  Dunia ini apa menariknya bagi mereka yang hanya mengejar cinta Allah?  Bagi orang-orang beriman, dunia hanyalah tempat persinggahan untuk mengumpulkan bekal akhirat. Tak ada istimewanya kecuali hanya pada Allah mereka mengharapkan kebaikan!!  Bagi mereka yang mencintai dunia, maka bersiaplah untuk kecewa.  Dunia ini fana, jalannya panjang yang menawarkan segala tipu daya dusta.  Dunia ini fana, maka mencintai nya tak akan memberikan apa-apa.  Maka, menjadikan dunia sebagai jalankembali pada-Nya adalah salah satu cara terbaik menuju surga-Nya. Sebab dunia ini fana, yang abadi ada di akhirat. Di surga-Nya yang tak ada lagi kecewa disana!!! 

Jalan Pejuang

Gambar
  Ada hari dimana semua terasa sulit untuk dijalani. Ada hari dimana semua terasa mudah dan bahagia saat dijalani.  Keduanya hanya soal perspektif bagaimana seseorang menjalaninya. Sebab kita ini adalah manusia dengan segala kurang dan lebihnya.  Ustazah kami pernah bilang kalau hidup ini mesti diperjuangkan, kita ini pejuang dan seorang pejuang tidak pernah dilahirkan di medan yang mudah. Ada banyak rintangan yang perlu ia lewati, ada jutaan bahkan ribuan kerikil yang harus di pijaki, ada ikhtiar yang terus dibangun untuk mendapatkan sesuatu yang diciptakan, juga ada doa yang perlu untuk selalu dilangitkan agar Allah mudahkan jalannya.  Tidak mengapa jika sesekali gagal, asal jangan menyerah pada proses.  Tidak mengapa jika sesekali tersandung, kita bisa bangun dan berdiri tegak kembali.  Sebab kita ini adalah pejuang, dan seorang pejuang tak pernah mendapatkan hasil yang instan.  Jadi, sudah siap untuk berjuang kembali? Semangat yahhh 

Kehilangan

Gambar
  Kehilangan...  Sebuah hal yang akan terjadi dan setiap manusia siapapun orangnya akan mengalami hal demikian.  Ketika satu persatu orang yang dicintai pergi,  Ketika satu persatu hal yang dicintai hilang,  Ketika kecintaan mulai diuji, akankah kita mampu mengikhlaskan nya? Atau justru sangat berat untuk kehilangannya.  Mari belajar,  Memaknai bahwa segala kepunyaan hanyalah titipan.  Sementara... 

Doa Melangit

Gambar
Pada tiap harap yang terselip melalui doa-doa melangit, ia tak akan kembali dengan kehampaan.  Pada tiap kecewa yang menguras air mata, lalu berakhir melalui doa, ketahuilah bahwa Allah mendengarkannya.  Bukan cepat atau lambatnya sebuah doa itu diijabah, tetapi keyakinan pada diri bahwa menyandarkan segala sesuatu hanya pada Allah takkan pernah membuat kecewa.  Bersabarlah lagi, dengan sabar yang lebih kuat, dengan doa yang kian giat, melangit. 

Pintu dalam Diri

Gambar
  Pada akhirnya ada pintu dalam diri kita yang senantiasa harus terbuka; ialah pintu hati untuk terus berlapang akan setiap takdir Allah.  Jika pintu dalam diri itu tertutup, ia akan terkurung dalam rasa yang tak menyenangkan dan menyiksa dirinya sendiri, pun juga bisa menimbulkan sakit yang berkepanjangan.  Pintu lapang yang terbuka bukan tanda bahwa kita ini lemah dan siapapun bisa menyakiti, tidak! Tetapi pintu lapang itu akan membuat kita semakin belajar bahwa setiap yang terjadi adalah takdir terbaik dari Allah.  Kita manusia, di dunia ini akan banyak kita jumpai hal yang bersinggungan. Itu lumrah, kita sedang menjalani peran sebagai seorang manusia. Maka menyiapkan hati yang lapang akan membuat diri mampu menerima setiap hal yang kurang mengenakkan.  Untuk apapun yang terjadi nanti, pastikan hatimu selalu lapang untuk menerima tiap takdir Allah. 

Langit Biru

Gambar
  Ada perasaan bahagia di hati, bukan karena mendapat hadiah dari pujaan hati. Tetapi bahagia karena tahu bahwa membenci hanya akan menimbulkan penyakit. Maka memilih untuk mendoakan kebaikan untuk ia yang menyakiti adalah caraku melapangkan setiap kecewa. Bahwa bukan manusia tempatnya menaruh harap. Bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, sama seperti kita; mereka yang menyakiti bukanlah malaikat.  Ada perasaan bahagia di hati, bahwa ternyata memaafkan tanpa harus melupakan adalah jalan untuk meraih keberkahan. Bahwa ia yang menyakiti, menjadi pelajaran untuk tidak selalu membalas kejahatan dengan kejahatan pula. Tetapi balas kejahatan dengan doa. Karena doa adalah senjata bagi setiap diri yang mengaku muslim. Tentunya bukan doa yang buruk. Melainkan doa kebaikan untuk dia yang bersalah.  Ada perasaan bahagia di hati, bahwa nyatanya tak selalu memaafkan itu tanda kelemahan, melain tanda bahwa memaafkan adalah kemenangan. Melawan setiap energi negatif menjadi energi positif

Semua adalah Titipan

Gambar
  Ada waktu dimana kamu merasa sangat bahagia Ada waktu dimana kamu juga merasa sangat berat menjalani hari Maka seperti itulah dipergilirkannya pada setiap diri manusia, sampai habis waktunya di dunia.  Semua yang ada hanyalah titipan, bukan kepemilikan bahkan dirimu sendiri bukanlah milikmu tapi milik-Nya sang pemilik segala-galanya.  Jika harimu terasa begitu berat, bersabarlah dengan sebaik-baik kesabaran meski tak semudah saat diucapkan.  Jika harimu terasa menyenangkan, jangan lupa langitkan syukur atas nikmat yang Allah karuniakan.  Sebab lagi-lagi bahwa dunia ini hanyalah kefanaan, kita semua hanya dititipkan.  Kita semua hanya sedang mendalami peran, menjalani ujian Allah menuju kampung akhirat.  Menjaga amanah yang dititipkan, menjalani peran sebagai seorang hamba yang tak memiliki apa-apa di dunia ini. Menjadi musafir yang mengumpulkan bekal menuju arah pulang.  Untukmu yang saat ini merasa lemah, kuatlah karena kita punya Allah.  Untukmu yang saat ini merasa bahagia, jangan

Membangun Keluarga Sakinah di Jalan Dakwah

Gambar
  Hidup adalah perjalanan yang digariskan memiliki dua macam rasa; manis dan getir, lapang dan sesak, suka dan duka, nikmat dan musibah. Tak seorangpun bisa lepas dari kedua rasa itu, pun juga mereka yang dicintai Allah.  Rumah tangga akan menjadi taman-taman surga tatkala sepasang suami istri beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan suami akan menjadi manusia paling bahagia apabila ia memiliki perhiasan dunia berupa istri solehah.  Istri solehah adalah nikmat terbesar yang dapat dimiliki seorang laki-laki dan tidak ada yang lebih berharga dan lebih spesial darinya. Dia ada untuk mencintai, untuk dicintai, dan untuk mengasihi suaminya.  Dalam serumah keluarga, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan istri shalihah bagi lelaki Mukmin sebagai pelabuhan sakinah, gelora mawaddah, dan belaian rahmah. Ialah tanda kebesaran Allah yang Maha Mulia dalam bersusun-susun rasa surga. Dengan karunia tersebut, dalam hidup yang berisikan sabar dan syukur, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjaga separuh a

Berupaya

Gambar
  Tiap kesedihan yang menimpa diri adalah jalan untuk kembali bersimpuh pada-Nya.  Tiap tetesan air mata yang menghujani pipi adalah tanda bahwa diri tak kan selalu tersenyum bahagia.  Tiap kelelahan diri adalah tanda bahwa segala kekuatan hanya ada pada Allah.  Tiap kita perlu mengupayakan ketenangan diri, menghimpun segala kekuatan dari-Nya untuk kembali menjalani peran dengan amanah-amanah yang telah diembankan pada diri.  Tiada daya dan upaya melainkan hanya karena Allah. 

Jalan Perjuangan

Gambar
  Jalan perjuangan tak pernah menjanjikan kemudahan, pun tak selalu berjalan mulus,  Kadang diselingi air mata,  Perasaan ingin menyerah,  Juga keletihan di ujung jalan,  Tetapi untuk semua itu, bahwa masing-masing kita punya alasan untuk berjuang.

Berbagi Kesedihan

Gambar
  Beberapa orang yang kita jumpai dalam perjalanan kehidupan ini seringkali berbagi kesedihan pada ia yang terpercaya mampu menjadi pendengar setia pun pemberi solusi.  Sementara beberapa orang lagi memilih untuk menyimpan kesedihannya sendirian. Meskipun bahkan memiliki orang-orang terpercaya yang senantiasa membersamai dalam tiap keadaan. Namun, ia masih tetap memilih menyimpan rapat-rapat kesedihan itu tanpa dibagi pada sesiapa pun. Kecuali pada satu yang tak pernah meninggalkan kannya; Allah.  Ia percaya bahwa hanya pada Allah lah tempat kembali dalam segala keadaan. Bahwa Allah adalah sebaik-baik sandaran. Allah yang tidak pernah membuatnya kecewa. Allah pula yang memberikan kekuatan untuk melewati segala uji coba kehidupan dunia.  Semoga kekuatan senantiasa berada pada diri-diri yang bersabar menghadapi segala gejolak dunia.  Semoga Allah lapangkan setiap jiwa yang senantiasa berprasangka baik atas tiap takdir yang menimpa.  Semoga Allah ganti tiap air mata kesedihan menjadi seny

Mencintai Takdir-Nya

Gambar
  Beberapa takdir Allah yang menghampiri tak selalu mengenakkan hati, tetapi selalu meninggalkan jejak hikmah yang terpatri di hati. Nanti bila tiba waktunya untuk dipetik.  Takdir yang kadang membuat diri menggerutu "Mengapa harus saya?" "Mengapa takdir ini menimpaku?"  Sungguh, tidaklah sesuatu itu terjadi melainkan Allah ingin memberi arti pada diri untuk senantiasa belajar mencintai takdir-Nya.  Meski terasa begitu sulit memaknai takdir-takdir yang kadang menguras air mata, bersabarlah wahai diri.  Takdir Allah selalu baik, kita saja yang kadang terlalu terburu-buru untuk memaknai. 

Mengejar Dunia

Gambar
    Dunia, takkan pernah selesai menampakkan kemilau nya. Membuat manusia saling bersikut mengejar-ngejar tiap kemewahan yang ditawarkan olehnya.   Jika imannya lemah, barangkali tergadai lah.  Tetapi jika imannya kuat, ia takkan pernah menggadaikan idealisme sebagai seorang muslim.  Tetapi, iman itu naik turun. Kadang begitu taat, lalu beberapa detik menit kemudian bermaksiat. Dunia ini, fana... tetapi manusia tetaplah berlomba mengejarnya.  Ada yang dibutakan karenanya,  Ada pula yang berusaha berpaling darinya.  Dunia ini, tempatnya lelah. Tempatnya air mata. Tempat persinggahan sejenak.  Jadi mauka wahai diri untuk bersabar sebentar lagi?  Sembari mengumpulkan bekal, meninggalkan dunia yang kelak akan sirna.  Hingga nanti, menuju kampung yang takkan lagi ada air mata.  Semoga Allah kumpulkan kita di surga-Nya. 

Berbenah Kembali Menuju-Nya

Gambar
  Kita kembali mengulang hari dengan keadaan yang tak pernah sama. Sedih, tawa, suka, duka, pilu, bahagia dan berbagai keadaan lain yang senantiasa hadir menyapa hari.  Adakah di setiap hadirnya tercipta kelapangan dalam segala keadaan? Bahwa kita hanyalah hamba yang sedang dipergilirkan menjalani setiap situasi pun di masa-masa sulit.  Bahwa manusiawi merasa ingin menyerah, bahkan bergantung pada manusia tak kan pernah menjanjikan bahagia. Baik buruknya; akan selalu ada manusia yang bertolak arah.  Karenanya, hanya Allah sebaik-baik tempat untuk kembali setelah perjalanan panjang yang berlumuran dosa; melupakan Allah disaat bahagia dan kembali hanya saat keadaan sulit saja.  Masih ada waktu berbenah, menumpahkan segala doa dan tangis dalam lirih taubat. Menginsyafi segala salah sebelum usia usai pada waktunya.  Sebab kita hanyalah manusia, yang tanpa daya dan upaya melainkan atas pertolongan dari-Nya. 

Cemburu Terbit di Ufuk Cinta

Gambar
  Seringkali, yang paling mencintai kita tak menjadi yang paling kita cintai. Dan mungkin pernah, yang paling kita cintai membuat hati kita bagai dirajam duri.  Diantara semua gairah dalam cinta, kecemburuan mungkin sosok yang paling unik. Ia bagai api; membuat beku saat tiada, menghangatkan ketika tepat ukurannya, dan membakar saat meraksasa. Mari kita berterima kasih pada rasa cemburu. Karena dengannya kita menjadi manusiawi atau tak menuntut kekasih yang kita cintai menjadi malaikat. Cemburu mengajari kita bahwa salihah tak berarti tak bisa marah. Aisyah radhiyallahu anha misalnya. Karena cemburu ia pernah berkata kepada suaminya, "engkau ini hanya mengaku mengaku sebagai nabi!" Bukan karena ia ragu tentang kenabian suaminya.  Hanya karena ia sedang cemburu dan cemburu sedang mengajarinya sebuah perasaan, "jika engkau memang seorang nabi, saat ini aku sedang tak merasakan keadilanmu. Bukan karena engkau tak adil. Ini hanya perasaanku saja." Atau pernahkah engkau

Jalan yang Memutar

Gambar
  Hidup ini tidak selamanya tentang salah dan benar. Kalau kita berhasil melewati suatu masalah, bukan berarti mereka yang gagal adalah orang-orang yang salah. Bisa jadi mereka memang sedang dilatih ketahanan dan ditempa untuk menjadi pribadi yang mereka butuhkan kelak kemudian hari.   Misalnya, kita berhasil melewati fase kuliah dengan tepat waktu, baik, dan langsung mendapatkan peluang untuk masuk fase berikutnya. Sementara itu ada orang-orang yang butuh waktu lebih lama untuk lulus, tidak kunjung paham dengan materi kuliah, tidak mudah untuk masuk fase kerja, dan sebagainya,  bukan berarti kita adalah orang berhasil Dan mereka adalah orang yang gagal. Tidak juga kita boleh merasa telah menjadi orang yang benar dan memaksa orang lain untuk menempuh jalan yang sama dengan kita. Apa sulitnya menyebut dan mengakui bahwa kita adalah orang yang tumbuh dengan privilege?   Kemarin, kita mungkin asyik bercerita tentang betapa kerasnya hidup kita, asal kita yang dari desa terpencil, dan segal

Tanah Gersang

Gambar
  Dalam hubungan-hubungan yang kita jalin di kehidupan, setiap orang adalah guru bagi kita.  Ya,setiap orang. Siapapun mereka. Yang baik, juga yang jahat. Betapapun yang mereka berikan pada kita selama ini hanyalah luka, rasa sakit, kepedihan, dan aniaya, mereka tetaplah guru-guru kita. Bukan karena mereka orang-orang yang bijaksana. Melainkan karena kitalah yang sedang belajar menjadi bijaksana.  Mereka mungkin tanah gersang. Dan kitalah murid yang belajar untuk menjadi bijaksana. Kita belajar untuk menjadi embun pada paginya, awan teduh bagi siangnya, dan rembulan yang menghias malamnya.  Tetapi barangkali, kita justru adalah tanah yang paling gersang. Lebih gersang dari sawah yang kerontang. Lebih cengkar dari lahan kering di kemarau yang panjang. Lebih tandus dari padang rumput yang terbakar dan hangus. Maka bagi kita sang tanah gersang, selalu ada kesempatan menjadi murid yang bijaksana.  Seperti matahari yang tak hendak dekat-dekat bumi karena khawatir nyalanya bisa memusnahkan k

Makkah Sedalam Cinta

Gambar
  Jika kau merindu Makkah, sesekali abaikanlah bayangan tentang gedung-gedung yang menjulang gagah, juga jam raksasa yang berdetak mengabarkan kian dekatnya sa'ah. Tapi biarkan khayal itu menyusuri bukit-bukit yang kini bebatuannya pecah-pecah, yang di tengahnya dulu terjepit sebuah lembah. Di situlah semua Bermula, dalam doa di dekat bangunan tua yang tetap terjaga bersahaja. "Yaa Rabb kami, sungguh telah ku tempatkan sebagian keturunanku di lembah tak bertanaman di dekat rumah-Mu yang dihormati. Yaa Rabb kami, agar mereka mendirikan salat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia merundukkan cinta pada mereka, Dan karuniakan pada mereka rizki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur." (Q.s. Ibrahim: 37)  Mereka yang menyejarah, memulai semuanya dengan keyakinan pada penggenggam alam semesta,  bahwa hidup prihatinnya adalah agar sandaran jiwa raganya hanya kepada Allah.  Kadang iya memang duka, tapi sedalam cinta. Bayangkanlah kecamuk perasaan seorang istri yang dit

Memaafkan

Gambar
  Seringkali, memaafkan bukanlah karena orang yang bersalah layak dimaafkan. Memaafkan itu bagi kita adalah karena kita sungguh berhak untuk dianugerahi ketentraman hati.  Maka kita teringat sebuah kisah.  Dia masih kecil Ketika Harus menyaksikan ayah dan seluruh anggota keluarganya yang suci dibantai di Padang Karbala.  Dia tumbuh sebagai yatim piatu dengan warisan luka yang dalam menyayat hati.  Tak putus-putus Derita Dan penistaan yang dilakukan orang kepadanya.  Tetapi lelaki ini, 'Ali Zainal Abidin Ibn Husain ibn Ali ibn Abi Thalib membuktikan diri sebagai keturunan sang Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam Akhir zaman yang mewarisi kemudian tak terperi.  "Tidakkah Kau hidup dengan dendam," tanya seseorang, "kepada orang-orang yang telah menimpakan nestapa pada keluargamu?" Ya, pertanyaan itu layak diajukan sebab ketika kemalangan menimpa orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Karbala; ada yang ditimpa gangguan jiwa, ada yang berantakan keluarganya, ada yang

Ramadhankan Hidupmu

Gambar
  Ramadhan yang hanya datang setahun sekali, kesempatan beribadah dan memperbanyak amal kebaikan di bulan mulia dilipatgandakannya seluruh amalan kebaikan seharusnya menjadi energi bagi kita untuk semangat menebar kebaikan, menebar manfaat. Sebab Ramadhan yang akan datang belum pasti kita kan bertemu lagi. Hari ini jika kesempatan itu masih ada, sisihkan sejenak dunia. Maksimalkan ibadah. Jika berlebih harta, maksimalkan untuk bersedekah, berdoa dengan sungguh atas setiap kelemahan diri kita, minta kekuatan serta keistiqomahan untuk mampu menjalani hari-hari Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Lapangkan segala salah, insyafi segala dosa. Semoga Allah lapangkan kita dalam banyak hal diluar kendali manusia.  Jika masih ada luka yang belum dimaafkan, ikhlaskan, lapangkan. Jika masih ada benci yang tak kunjung sirna, minta kekuatan untuk menyembuhkan. Jika hari ini masih ada trauma yang menetap, berdoa agar mampu melewatinya dengan penuh rasa lapang. Bahwa segala sesuatu yang terjadi a

Berjuang, Menang

Gambar
  Serangkai harap pada tatap mata yang berbinar. Mengobarkan semangat yang mulai redup. Bahwa hidup yang tidak pernah diperjuangkan takkan pernah bisa dimenangkan.  Memompa diri untuk terus melangkah maju, meski perlahan. Sesekali mengambil jeda untuk menambah amunisi baru.  Takkan menyerah... Semua akan tiba pada waktunya. 

Kesudahan yang Baik

Gambar
  Malam semakin larut, ia akan semakin gelap. Pekat. Akan tetapi, bukankah semakin pekat ia akan semakin mendekati titik terang?  Bak malam sebakda isya, menuju pertengahan malam akan semakin gulita. Lalu lepas sepertiga malam, Allah hadirkan fajar. Maka lenyaplah gulita. Sungguh, tidakkah kita mengambil pesan darinya? Ujian, permasalahan, kesulitan hidup. Semakin rumit ia akan semakin mendekati garis finish. Bi’idznillah. Sayangnya terkadang, manusia merasa mampu tanpa pertolongan Allah. Sehingga ia mengandalkan kecerdasannya, mengandalkan prestasinya, mengandalkan banyak relasinya. Disaat masalah datang, lihatlah siapa yang pertama kali melintas dalam benaknya. Apakah yang pertama muncul dalam fikirannya. Bantuan manusia lainnya? “Ya, dia kuncinya! Akan ku coba menghubunginya.” Lalu.. dua, tiga menit, bahkan dua hari kemudian. Hilang tak ada jawaban. “Baiklah kalau begitu, akan ku urus sendiri tanpa bantuannya.” Qodarullah, bukannya menjumpai pintu keluar, ia tidak menuju pintu melai

Kelana Sunyi

Gambar
  Ada yang kau dengar jelas hanya pada hening paling sunyi. Suara hatimu sendiri. Yang merindu langkah senja dari jendela angkutan kota tua yang hanya kau sendiri menumpanginya.  Seekor kupu-kupu keluar dari sampul buku puisi yang baru saja kau beli. Ia hinggap sejenak untuk kau abadikan dengan cahaya dan dengan kata kata. Betapa pula kau merindukan dirimu yang utuh, yang bisa tersenyum tanpa harus menunggu dipeluk oleh siapapun. Sebab, rentang tanganmu sendiri adalah pelukan paling hangat, paling ikhlas. Sebagaimana jemarimu yang paling mampu membasuh air matamu, ia hafal betul di mana letak mata airnya. Rasanya, sudah lama sekali sejak terakhir kali kita merasakan aroma jalanan yang lenggang. Bukan hanya oleh kendaraan yang ribut oleh kata-kata yang dihadapannya kita terduduk malu mengakui segala dusta.  Rasanya, ingin sekali kau menikmati kembali sajak-sajak masa lalu yang membuatmu menatap langit sambil tersenyum. Kapan terakhir kali kau tersenyum sedamai itu? Terakhir kali, saat c

Cinta karena Allah

Gambar
Kita tidak akan selalu bersamanya, tidak juga mampu menjamin perasaan dan cintanya. Tidak setiap saat kita harus berkata, “jaga pandanganmu, yaa.. karena dengan begitu, aku tetap cantik/gagah dimatamu.” Ada saat-saat kita harus melepasnya, membiarkannya dengan dunianya. Tapi dia yang mencintaimu, tentu tahu; mana lingkaran yang membawanya semakin membaik, atau justru menggoyahkan hijrahnya untuk kembali ke masa lalu. Engkau yang ingin menjaganya, ikhtiyarmu selepas itu adalah do’a. Do’akan dia, langitkan kebaikan-kebaikan untuknya. Berprasangka baiklah kepadanya. Karena selagi Allah masih menjadi yang nomor satu diantara kita, maka tidak ada penjaga terbaik selain-Nya. Dia yang mencintai Allah, tentu akan menjaga pandangannya—karena Rabb-nya, bukan sebab kita yang minta. Dia yang mencintai Allah, tentu akan menjaga imannya—bukan karena menghindari murkanya kita, tapi murka dari Rabb-nya. Karena rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah, tidak akan pernah bisa terwujud tanpa adanya ci

Bersama Menua Mengupaya Hingga Jannah

Gambar
Mari menua bersama, dan engkau selalu menjawab, “hanya sampai tua?” Tidak! Tentu saja.  Bersamamu, adalah upayaku untuk menggapai Ridho tertinggi dari-Nya. Bersamamu, adalah karunia terindah dari-Nya. Hingga pada akhirnya nanti.. waktu akan berlalu sedemikian cepat tak terasa, hingga masing-masing dari kita harus meninggalkan atau ditinggalkan. Maka kemudian, ketika kita telah sampai di jannah-Nya, kita mendapatkan Allah menepati janji-Nya. Bahwa surga, adalah tempat bertemunya kembali hamba-hamba yang saling mencintai karena-Nya. Maa syaa Allah.. maka sungguh, betapa beruntungnya mereka yang benci dan cintanya terhadap sesuatu adalah semata-mata karena Allah. Catatan Sang Musafir

Pertemuan karena-Nya

Gambar
  Seseorang, yang Allah mempertemukan kita dengan cara-Nya yang demikian indah. Maa syaa Allah. Ia menyapa dan menyampaikan keadaannya, bahwa “Ada rasa khawatir dalam penantian, haru akan tetapi malu kepada Allah perihal perasaan yang tumbuh sebelum waktunya.” Betapa rapih ia menjaga perasaannya. Bahkan jiwanya merasa malu tatkala perasaan itu sekedar tumbuh didalam hatinya, saya terharu, sebab masa kini, rasanya semakin sulit menemukan wanita-wanita yang terhijabi dirinya dengan keimanan yang membuahkan rasa takut kepada Allah seperti ini. Semoga Allah senantiasa menjagamu, saudariku. “...perasaan yang tumbuh di dalam hati kita, tidaklah tumbuh atas kehendak kita. Sebab perasaan yang tumbuh tersebut akan terus tumbuh meskipun kita berusaha memangkasnya. Dan sebaliknya, ia akan mati dengan sendirinya meskipun kita telah menjaga sedemikian rupa. Jika memang dia adalah seseorang yang ditetapkan Allah untuk kita, maka pasti, Allah akan mendatangkannya seberapa jauhpun dia telah pergi. Per

Bersimpuh, Berkeluh pada-Nya

Gambar
  Rasa-rasanya ingin menyepi, lari dari semua amanah yang diberikan, Tapi...bukankah bekalku belum cukup untuk menuju-Nya?  Bukankah segala amanah itu juga pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan?  Bukankah lari dari masalah justru hanya akan menambah masalah baru?  Duhai diri, jangan merasa paling berat masalahnya, Duhai diri, jangan merasa paling banyak amanah,  Dunia ini luas, semua manusia sedang diberikan amanah yang bahkan mungkin lebih berat darimu tetapi keluhannya tak pernah terdengar di telinga manusia, Bukankah setiap pilihan punya konsekuensinya?  Bukankah setiap juang punya prosesnya?  Bukankah setiap kenikmatan, butuh kepayahan untuk meraihnya?  Sedang surga tak pernah diraih dengan mudah.  Duhai diri, yang seringkali menganggap dunia ini terlalu berat untuk terus dipijaki,  Bukankah kita hanya sedang melakukan perjalanan, seorang musafir yang akan pulang menuju kampung akhirat, Maka duhai diri, jangan terlalu banyak berkeluh pada manusia yang juga mengeluh, Jangan bosan

Mengakui Kelemahan Diri

Gambar
  Sayup-sayup terdengar kata ingin berhenti, pada langkah yang kian merintih tertatih-tatih, Saat semangat kian meredup, gejolak ingin menyerah semakin kuat,  Kita ini hanya manusia biasa, yang akan mati tetapi paling tidak pulang membawa arti,  Meski air mata kian terisak,  Mengatakan diri lelah, ingin segera mengakhiri langkah,  Tetapi selalu, ada alasan untuk melangkah meski hanya selangkah, Selalu ada alasan bertahan, meski kadang istirahat sejenak saja, Selalu ada alasan untuk menguatkan diri,  Meski telah dihantam berkali-kali,  Selalu ada alasan untuk menginsyafi diri, menambah kembali energi yang sempat terkuras habis,  Pada diri yang lemah tak berdaya,  Tiada daya dan upaya atas kekuatan-Nya, Pada diri yang begitu rapuh,  Selalu ada doa untuk meminta kekuatan, Pada diri yang cengeng, Selalu ada doa untuk meminta kekuatan, Untukku,  Bertahanlah sedikit lagi,  Berjuanglah lagi, dengan segala kekuatan yang tersisa,  Semoga Allah Istiqomahkan kita mengakhiri langkah dengan semanga

ADA WANITA UTAMA DI BALIK TOKOH ISTIMEWA

Gambar
  Abdullah bin Zubair hidup di bawah pengasuhan ibunya, Asma. Ia yang merawat dan mengasuhnya, serta memberinya asupan makanan dan minuman kebaikan. Abdullah bin Zubair tumbuh kuat menjadi seorang pemuda dewasa, memikul amanat ajaran Islam yang mengharapkan ridho Allah dan nilai luhur. Abdullah bin Zubair menyerap kebaikan dari kakeknya, Abu bakar as Siddiq, begitu pula dari bibinya Ummul mukminin Aisyah radhiyallahu anha, serta dari neneknya Shafiyah. Dan sebelum mereka, Abdullah bin Zubair juga telah mereguk pelajaran dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.  Abdullah bin Zubair bin awwam pun lulus dari madrasah Nabawiyah menjadi seorang alim, ahli ibadah, fiqih, wara', disegani, berwibawa, banyak berpuasa dan salat. Selalu khusyuk dan menjadi ahli strategi perang sebagaimana dirangkum oleh Ibnu Katsir dari berbagai riwayat. (Ismail bin Umar bin Katsir, albidayah wa annihaya, jilid XI, hlm 204). Dan seorang bernama asma bersama orang-orang hebat lainnya memiliki pengaruh kuat

Berprasangka Baik

Gambar
Langit sore itu mendung, tak kudapati senja yang indah. Hanya ada awan gulita yang sewaktu-waktu bisa menurunkan hujannya. Katanya, langit gelap belum berarti hujan. Semua terjadi atas kehendak-Nya. Yang manusia tak pernah mampu untuk mengetahui kecuali hanya meraba-raba.  Begitupun kehidupan manusia. Mereka yang hari ini mendapatkan banyak kebahagiaan dalam hidupnya, boleh jadi esok Allah takdirkan untuk diuji dengan ujian yang tak kita mampu memikulnya. Juga bagi mereka yang hari ini bersedih, tak selamanya akan hidup dalam lembah kegelapan. Barangkali esok akan ada cahaya yang datang membawa senyum kebahagiaan.  Seberapa bising isi kepala saat ini yang membuatmu pusing, tenangkan hati. Sebab kebaikan telah menanti. Padamu yang selalu menata hati berprasangka baik pada-Nya.  Kesulitan-kesulitan yang menghampiri belum seberapa, akan ada masa kesulitan yang menghampiri lebih berat lagi.  Tapi kita selalu punya pilihan untuk mengatur prasangka baik pada-Nya. 

Madrasah Ibu

Gambar
"Seorang ibu adalah sekolah apabila engkau persiapkan dengan baik berarti engkau telah mempersiapkan sebuah generasi yang harum." (Syair Hafiz Ibrahim) Napoleon Bonaparte pernah ditanya, "Benteng manakah di Perancis yang paling kuat?" Ia menjawab, "Para Ibu yang baik." Salah satu peran penting dan kekuatan keluarga khususnya seorang ibu adalah mendidik generasi untuk menjadi aset dan investasi baik di masa kini maupun di masa nanti akhirat dan abadi. Kesuksesan pendidikan merupakan saham riil bagi penyiapan kader-kader dakwah yang handal, membentuk keluarga islami, menciptakan lingkungan dan masyarakat yang penuh dengan manusia-manusia berkualitas untuk mengaplikasikan Islam dalam kehidupan.  Dalam mendidik tentu tidak semuanya berjalan mulus, maka perlu menyiapkan hati yang tulis. Betapa dahsyat kasih sayang seorang ibu mengasihi anak-anaknya, membalas keburukan dengan kebaikan tanpa henti. 

Taufiq dalam Beramal

Gambar
Saat itu Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu adalah seorang yang paling memusuhi islam bahkan mengazamkan dirinya untuk mengorbankan nyawa demi membunuh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam . Tentu, sebelum ia mengenal islam. Dan setelah islam masuk kedalam jiwanya, maa syaa Allah! Dia adalah orang yang paling takut terhadap keras siksaan Rabb-nya. Meskipun Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah menjamin ia akan masuk surga, air matanya tak pernah berhenti ketika Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam kabarkan dahsyat azab kubur dan neraka, wal ‘iyadzubillah. “Sungguh, jika semua orang diseru oleh Allah untuk masuk ke surga kecuali satu orang,” Demikian yang pernah kubaca, dan beliau radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “..aku takut, satu orang itu adalah aku.” Perihal amal, ia tidaklah di tentukan dari ketaatan masa masa kecil hingga sekarang. Akan tetapi bagaimana Allah memberi taufik untuk beramal shalih dan meninggal dalam keadaan demikian.  Maa syaa Allah..  Allahumm

Penambah Kenikmatan

Gambar
  Duka dan cita, luka dan bahagia, musibah dan karunia adalah niscaya yang silih berganti datangnya. Allah hadirkan mereka, untuk menguji seberapa sabar hamba dalam menghadapi kesulitan, serta seberapa khusyuk hamba dalam mensyukuri kenikmatan. Ialah bunga-bunga kehidupan, yang apabila engkau petik takkan bertahan lama harum dan indahnya. Maka biarkan ia tetap berada disana. Berkembang, hingga akhirnya bertumbuh dan berbuah ; buah keimanan, buah keikhlasan, buah ketulusan, serta buah kesabaran. Bersabar dalam menghadapi kepayahan, serta bersabar dalam menjaga kenikmatan. Sebab, ketika kepayahan itu terputus dari tangkainya, terkuak ke sosial media, bukan bantuan yang akan engkau dapatkan melainkan aib yang tersebar. Dan demikian pula dengan kenikmatan. Tatkala ia terlepas dari tangkainya, maka esok atau lusa indah berkahnya tak lagi sama. Ia layu bersama kebahagiaan yang engkau umbar. Maka jagalah, biarkan ia tetap pada tangkainya. Karena kesulitan, seharusnya menjadi perekat hubungan

Badai Kehidupan

Gambar
  Sejatinya kita memang akan diuji dengan berbagai terpaan badai yang silih berganti menghampiri. Setelah badai satu berlalu, maka akan datang badai yang lain. Begitu seterusnya.  Maka mempersiapkan amunisi menghadapi badai yang dahsyat adalah dengan iman. Iman yang akan mengokohkan bagaimana pun kuat badai yang datang.  Iman yang akan senantiasa mengajari kita untuk bersabar, Iman yang akan menguatkan kita untuk bertahan, "tenang saja, ini akan segera berakhir," Dan untuk iman yang kian menguat, bukan hanya dengan terpaan badai ujian tetapi juga dengan ilmu. Sebab ilmu akan mengokohkan benteng pertahanan.  Ilmu akan mengajari kita memetik hikmah dengan sabar,  Ilmu akan membuat kita mensyukuri apapun yang telah terjadi hari ini.  Apapun badai kehidupan yang menghampiri, percayalah bahwa takdir Allah selalu baik. 

Mendewasa Pada Waktunya

Gambar
  Kita akan mendewasa pada waktunya, bukan karena usia yang semakin bertambah tetapi karena kehidupan akan mengajari kita untuk menyikapinya dengan bijaksana.  Kita akan mendewasa pada waktunya, bukan karena usia yang semakin menua, tetapi karena terpaan yang semakin kuat menjadikan kita telah mampu memaknai perjalanan. Kita akan mendewasa pada waktunya, bukan lagi soal dewasa sebelum waktunya, melainkan memang dirilah yang sudah mampu mengambil hikmah atas setiap celah ujian yang telah disabari.

Belum Usai

Gambar
  Mengeluh lelah padahal perjuangan belum seberapa, perjalanan ini belum usai.  Tak pantas rasanya jumawa, atas apa yang telah Allah gariskan terjadi. Kebaikan yang terasa hari ini adalah atas kehendak-Nya. Saat diri merasa lelah, ingin berhenti saja. Ingatlah lagi bagaimana perjuangan berada hingga hari ini. Melewati ujian yang menyayat-nyayat diri, menggores-gores hentakan kaki, melinangkan air mata. Perjuangan yang tak seberapa, takkan menghasilkan apa-apa.  Duhai diri, berjuanglah lagi. Semangatlah lagi, mintalah kekuatan pada-Nya, agar kita mampu. Menembus batas-batas kemampuan diri.  Untuk kita, perjuangan ini belum usai. Takkan lelah hingga kaki semoga injakkan surga. 

Bukan Lagi Rupa

Gambar
  Pada sebagian waktu saat orang-orang menyoal bagaimana paras, keluarga, pekerjaan lelaki yang akan mendampingiku?  Aku hanya perlu ikhtiar untuk meminta diberikan yang terbaik oleh-Nya.  Saat diri merasa tak perlu tergesa, usia masih terlampau muda, Allah datangkan dia secepat yang tak pernah disangka, Pernikahan menjadi pilihan tepat, saat gejolak rasa anak muda kian terfitnah, Untuk saling menjaga dalam taat, Pernikahan bukan lagi soal rupa, bukan lagi soalan dunia, Pernikahan membawa pada pilihan surga atau neraka?  Untuk saling menjaga Istiqomah walau banyak goda dunia, Untuk saling menjaga taat, meski terlampau sulit akan fitnah maksiat, Menikahlah... Kamu akan tahu bahwa pernikahan bukan soal rupa, tetapi juga taat menuju-Nya.

Membersamaimu Menuju-Nya

Gambar
Kini tak peduli bagaimana rangkaian akhir kisah ini berujung. Yang kutahu, berusaha untuk menjadi lebih baik karena-Nya dan memberikan yang terbaik untukmu adalah jalan panjang yang telah kupilih. Selalu kuusahakan bahwa ridha-Nya adalah jalan yang selalu menyelamatkan untuk kita. Mengingatkan ketika khilaf, mendekap menuju taat, bergandengan menuju jannah-Nya, Berjuang mengarungi sulit mudahnya dalam membersamai,  Menyediakan beribu maaf, menyajikan ruang sabar yang tak berbatas. Karena yang sedang kujalani adalah sebuah ibadah panjang dalam kehidupan ini. Yang tak selalu mudah dipahami, namun selalu punya ruang untuk belajar. Memenuhi ruang tak berbatas untuk menyelami keindahan di tiap sisinya.  Cinta itu masih mengakar kuat, menggebu dan kadang membuatku rindu. Berdebar nikmat saat pundakmu masih menjadi sandaran hangat, melelapkan segala penat. Menikmati senja di ujung sore yang indah, melambungkan segala doa-doa baik atas kita. Telah kulapangkan hatiku atas jalan ibadah panjang i