Taufiq dalam Beramal
Saat itu Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu adalah seorang yang paling memusuhi islam bahkan mengazamkan dirinya untuk mengorbankan nyawa demi membunuh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam. Tentu, sebelum ia mengenal islam.
Dan setelah islam masuk kedalam jiwanya, maa syaa Allah! Dia adalah orang yang paling takut terhadap keras siksaan Rabb-nya. Meskipun Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah menjamin ia akan masuk surga, air matanya tak pernah berhenti ketika Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam kabarkan dahsyat azab kubur dan neraka, wal ‘iyadzubillah.
“Sungguh, jika semua orang diseru oleh Allah untuk masuk ke surga kecuali satu orang,” Demikian yang pernah kubaca, dan beliau radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “..aku takut, satu orang itu adalah aku.”
Perihal amal, ia tidaklah di tentukan dari ketaatan masa masa kecil hingga sekarang. Akan tetapi bagaimana Allah memberi taufik untuk beramal shalih dan meninggal dalam keadaan demikian.
Maa syaa Allah..
Allahumma inni as-alukal āfiyah, fiiddun-yaa wal ākhiroh. “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu —keselamatan-dijauhkan dari malapetaka— di dunia dan akhirat.” (HR. Ahmad)
~ Catatan Sang Musafir
Komentar
Posting Komentar