Perempuan itu...

Ia hidup dalam aksara tak lebih dan tak kurang.
Perempuan yang akan kau dapati tulisan-tulisannya di media sosial.
Perempuan yang akan kau temui di dunia nyata dengan banyak diam.

Ia adalah perempuan yang kadang-kadang akan menjadi cerewet bila sesuatu itu memang tak adil dan baginya harus disuarakan.

Perempuan pendiam dan tulisan-tulisan luluh lantah atas perasaan.

Ia hidup tanpa harus membuat orang-orang terpukau. Baginya itu tak perlu.

Ia harus menulis setiap lembar-lembar paragraf bukan karena cita kecilnya memang ingin menjadi penulis. Tapi ada yang memang perlu untuk ditulis.

Ini tentang perempuan itu...

Perempuan yang membalut sembilu rindu dalam tiap impiannya

Perempuan yang membuat setiap orang yang menemuinya pangling dan bahkan akan geleng-geleng kepala melihat ulahnya

Perempuan itu...

Akhirnya, kembali menjadi pendiam

Benar-benar diam

Perempuan itu...

Ia tinggal dan menetap dalam doa-doa

Menjadi sederhana sebagai pelibur lara manusia-manusia gundah

Perempuan itu...

Menjadi bahagia

Perempuan itu...

Jika engkau bertemu dengannya

Ia adalah perempuan yang lebih menikmati hidupnya entah itu sedih atau bahagia

Harinya tetap sama (menyenangkan)

Perempuan itu lebih suka makan

Ketimbang memperdulikan cibiran manusia

Benar-benar...

Perempuan itu

Entah bagaimana menuliskannya

Bahkan diri sendiri bingung

Melihat setiap sisinya

Perempuan itu...

Banyak yang ingin bertukar posisi denganya

Hidupnya

Katanya;

Terlihat tak ada beban

Sedikitpun tak ada masalah

Menjadi dia begitu menyenangkan

Kau tahu...
Aku memberimu tips jika ingin seperti perempuan itu

Cukup dengan menjadi dirimu sendiri

Dan mensyukurinya

Barangkali jika kau berada di posisi perempuan itu...

Kau tak akan sanggup

Ketahuilah; setiap orang punya sisinya; Indah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup