Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Semesta di Tubuhmu

Gambar
Suatu hari aku ingin berkunjung di tubuhmu menyusuri hutan belantara atau mungkin pada genangan kerinduanmu.  Suatu hari aku ingin menetap pada degupmu yang memberiku tempat tinggal karena pada tubuhmu aku merasa kesedihan ini luruh.  Suatu hari aku ingin melukis pada senyummu tempat segala egoku runtuh ditikam bahagia berulangkali.  Suatu hari aku ingin berkunjung pada ingatanmu hanya memastikan aku lah seseorang yang tak sanggup kau lupakan.  Suatu hari aku tak ingin hilang di dalam masalalumu karena aku ingin membersihkan takdir meletakkan kita pada doa tentang satu nama yang membosankan jika bukan Sang Pencipta pendengarnya.  Mari, berkunjung ke tubuhku yang hutan tanpa perlu khawatir tergelincir, kan kujamu kau dengan murai-murai yang memberi salam, akar liana yang merambat mencari dan mencuri cahaya pagi.  Lalu menetaplah, jika ingin, biar di dadaku kau menjelma debar yang berirama sama dengan debur ombak.  Dan kita yang saling berupaya meninju lirih, agar segala pesakitan dapa

TEMU

Gambar
Kamu adalah temu yang kutunggu  Entah pada purnama keberapa pertemua itu akan terulang kembali karena jarak dan waktu menandakan ketidakmungkinan itu sebabnya aku senantiasa memelukmu dalam kata-kata   Kamu temu yang kutunggu pelukmu masih tempat terbaikku menyandarkan segala cemas.  Meski kini satu-satunya cara menemukanmu melalui doa, karena kedua lenganku tak mampu lagi menjangku tubuhmu.  Biarlah rindu ini menjelma menjadi doa Kamu temu yang kutunggu biarkan doaku menemanimu barangkali pertemuan hanyalah sepasang mata yang takut pada perpisahan  Kamu adalah temu yang kutunggu aku telah lama berdiam di sini menantimu seperti pintu yang tabah menati sebuah ketuk di dadamu aku berlindung dan berteduh dari derasnya hujan di pelupuk mataku antara rindu yang terlalu lara pada jarak di sebrang mata 

Feminisme

Gambar
  Para pegiat feminisme sering mengkampanyekan bahwa kekerasan seksual, kemiskinan, diskriminasi layanan publik dan sebagainya disebabkan karena belum diadopsinya ide kesetaraan gender oleh para pengambil kebijakan, khususnya laki-laki. . Kaum feminisme melontarkan opini bahwa lambatnya adopsi idenini pun disinyalir karena faktor budaya dan hukum agama. Pandangan ini menilai bahwa karena agama dan budaya, Muslimah sulit untuk mencapai posisi sejajar dengan laki-laki dalam ranah publik. Oleh karena itu, ide ini terus disuarakan ke tengah-tengah muslimah. . Hingga hari ini, ide yang datang dari pemikiran liberal ini masih dijajakan ke tengah muslimah. Tak sedikit yang mengambilnya sebagai solusi persoalan perempuan. . Akibatnya perjuangan para muslimah semakin menjauh dari jalan benar yang akan menyampaikannya pada posisi hakiki perempuan. Kaum feminis terus menyuarakan kampanye bahwa Islam mendiskriminasi perempuan dalam berbagai aspek, seperti pemakaian hijab, bepergian harus bersa

Turunkan Ekspektasi

Gambar
Kalau di akun saya –entah media sosial mana– kamu melihat potret diri saya, percayalah, saya tidak secantik, semanis, dan seimut itu. Di zaman canggih seperti ini, aplikasi edit foto dan kamera bisa mengubah tampilan asli dengan sangat menyenangkannya.  Kalau di akun saya –entah media sosial mana– kamu membaca sebait atau sekian alinea yang saya tuliskan, percayalah, saya tidak sebijak, sedewasa, dan semantap itu dalam menjalani keseharian. Saya masihlah anak kemarin sore yang masih harus melewati gelap malam pekat untuk menemui fajar.  Kalau di akun saya –entah media sosial mana– kamu dapati foto, sebagian kisah-kisah lucu, atau sekadar guyon kering yang saya unduh, percayalah, kehidupan saya tidak selalu semengasyikkan itu. Tidak juga semenyengsarakan yang (mungkin) terbesit setelah kamu membaca kalimat sebelum ini.  Bila kamu lebih dulu mengenal saya melalui dunia maya dan memasung ekspektasi tinggi-tinggi akan sosok saya, sebaiknya jangan. Turunkanlah. Karena saya tidak menyiapkan

Perempuan

Gambar
  Hatinya ingin lebih baik dari parasnya. Kelakuan yang dimiliki ingin baik-baik saja. Tak ingin membawa perasaan, namun terkadang, hati terlihat lebih lemah daripada fisiknya. Ingin terlihat baik-baik saja, menyembunyikan perasaan, terlihat luar biasa dari cara berfikir dan memandang segala hal. Berusaha meraih impian dengan segala usaha. Sampai mana kau paham hal ini?  Perempuan itu harus mandiri, tak cukup hanya duduk manis dan bersenang-senang. Sekali melakukan kemandirian, maka akan semakin yakin kodrat kita sesungguhnya. Bukan karena kita diciptakan dari tulang rusuk saja, namun juga karena perempuan harus bisa melewati beban pahit dan getirnya dalam hidup.  Perempuan itu harus pintar, tak cukup hanya bermodal paras yang tak sudah-sudah dipikirkan. Hal ini, bertujuan agar mereka menjadi "guru" dari anak-anaknya kelak, pintar karena usaha dan doa yang dilakukan mereka. Bukan perihal harus mendapat nilai tinggi dan menjadi juara dengan segala cara, melainkan pintar karena

About a mind

Gambar
Dulu, saya berpikir bahwa nilai adalah diatas semuanya, akademik adalah nomor satu. Namun sekarang saya sadar, bahwa sebuah "pengalaman lebih seru", sebuah "kesempatan" yang tidak akan terjadi dua kali lebih jauh bermakna, sebuah "pengendalian" atas mimpi dan "pencapaian" terbesar tidak harus selalu memenangkan akademis. Dulu, saya berpikir bahwa mendapatkan nilai bagus dan jauh lebih baik adalah hal yang seharusnya. Selepas itu, saya berusaha. Tidak dengan "Ambisi", melainkan kerjakeras dan kesungguhan yang dijalani. Saya bermimpi menjadi sukses dalam kriteria-kriteria orang pintar, selepas itu saya tekun dan jarang menikmati remaja pada masanya. (Maaf), saya sadar mengapa. Lingkungan yang ada sangat mempengaruhi, masuk kedalam lingkup orang-orang yang kurang menyorot dan memandang pun menghargai, mendekap saya untuk memacu akademisi. Orang-orang lain menikmatinya, dunianya, saya pun tidak sempat melakoninya, saya

Jangan-Jangan Kita Bukan Sabar Melainkan Hanya Memendam Perasaan

Gambar
Bersabar mungkin bukan hal yang mudah dilakukan bagi sebagian orang, faktanya sabar itu memang mudah diucapkan namun sulit apabila dilaksanakan. Dalam bersabar tentunya harus mempunyai kunci-kunci tertentu, agar kita benar-benar bisa melanjalankan kesabaran dengan sebaik-baiknya. Pernahkah kita mendengar ungkapan seperti ini: “Aku sudah lama sabar sama kamu, tapi karena aku sabar selama ini, kamu menginjak-injak kepalaku, aku tidak bisa sabar lagi, sabarku juga punya batas.” Ukhti, pernahkah ada perasaan dan kata-kata seumpama itu di hati kita? Atau di fikiran kita? Atau mungkin membaca atau mendengarnya di sekitar kita? Lalu, saya ingin tanyakan, benarkah pengertian sabar seperti itu? Ukhti, kita diinjak-injak oleh orang lain, atau kita dicemooh dan dihina oleh orang lain, itu bukan karna kita sabar, tapi karna Allah ingin menguji kita. Apakah kita benar-benar sabar dan ikhlas atas kesabaran kita? Atau kita sebenarnya cuma pendam? Naah, inilah yang harus kita perhatikan. Banyak

Perempuan Bermata Sayu

Gambar
Jika yang kau maksud perempuan yang wajahnya diterpa angin sore sedang menunggu kereta sorenya. Jangan sapa, mengapa matanya sayu sembab, siapa yang membuatnya menangis? Setidaknya, jangan mengganggunya jika ia menikmati waktu bersama dirinya. perempuan itu mulai patuh dengan angin sore, katanya ia menunggu awan menumpahkan rintik-rintik air, kau dengar dari derpaan angin yang prihatin padanya. kau juga sedih? Tumpukan revisi mengalihkan perhatianmu dari perempuan mata sayu. Apa artinya skripsi ini? Adakah hal yang membuatmu harus menyelesaikannya? Hanya tuntutan belaka lalu ditumpuk di rak paling belakang perpustakaan kampus yang sepi pembaca? Skripsi mengalihkan perhatian mu lagi. perempuan itu lenyap, gundah membersamai, dengan pikiran revisi yang tiada henti. terlalu mudah penat datang, sulit sekali untuk ditinggalkan.

Kelak, Di Ruang Tunggu

Gambar
Tahukah kau, saat jarak berhasil kita lipat, aku ingin menatap jauh ke dalam untuk menyaksikan fajar dan senja beriringan masuk, tenggelam dan membuncah ke luar melalui kedua bola matamu. Darinya, kita mendapatkan ilham tentang betapa banyak hari yang kita habiskan sendiri-sendiri. Dengan tanpa saksi-saksi, kita telah berhasil menyembunyikan satu sama lain dalam kedalaman yang tak pernah bisa diukur oleh hati. Melihat pagi dari wajahmu adalah harap yang terbit ke angkasa untuk mengungguli matahari dalam bersinar. Terkadang aku harus mengernyitkan dahi dan memicingkan mata untuk sekadar memuaskan keingintahuanku akan seberapa jauh dan seberapa terang harapan itu berada. Dan waktu akan berjalan lebih lambat, ketika kucumbui kenang dari senyum dan sapa yang hangat. Sedari awal kemunculanmu, hingga ketiadaanmu. Tapi aku tahu pasti, sejauh apapun kau pergi, kau akan selalu kembali. Karena kau telah berhasil menjelma matahari bagiku. Bintang termasyhur yang dikelilingi oleh orang-orang b

Ruang Sendiri Bagi Introvert

Gambar
Bagi kebanyakan orang, khususnya yang berkecenderungan introvert, memiliki "ruang sendiri" merupakan suatu hal yang sangat penting yang tak boleh terabaikan. Ruang sendiri tersebut telah menjadi tempat untuk berkontemplasi, introspeksi dan menjemput inspirasi. Meskipun seringkali harus merasa tak enak karena mencoba menarik diri dari lingkungan, tetap saja, karena dorongan kebutuhan, mereka sedia melakukan. Ruang sendiri tersebut bukan ruang bagi sebuah keegoisan. Apalagi ruang untuk melarikan diri dari masalah sosial yang membuat lelah seharian. Melainkan, ruang bagi ketenangan mampir. Ruang di mana kekuatan dikumpulkan, kesabaran dilipatgandakan, dan ketenangan mendekap hangat perasaan. Ibarat baterai hape, ruang sendiri adalah tempat untuk mengisinya. Sebagai amunisi untuk berinteraksi dan mengukuhkan mimpi-mimpi agar benar-benar bisa terealisasi. Dan sebagai waktu jeda yang berharga untuk memikirkan kembali hal-hal yang telah dikerjakan dan dikatakan. Semoga tak ada pe

Humanistik

Gambar
"Kebebasan fisik bisa direnggut akan tetapi kebebasan rohani, tidak." Sederhananya, bisa kusimpulkan demikian. Sebagai contoh, mari kita recall kembali kisah seorang budak berkulit hitam bernama Bilal bin Rabbah. Pernah merasa heran mengapa Bilal begitu konsisten mempertahankan keimanannya padahal nyawanya telah menjadi taruhan? Sama. Saya juga. Lalu, Sumayyah dan suaminya. Sumayyah—seorang wanita pemberani yang syahid pertama kali, disiksa dengan ditusukkan besi dari (maaf) vaginanya hingga tembus ke atas kepalanya karena mempertahankan keimanannya. Juga suaminya, disiksa sampai mati dengan diikat tangan-kakinya dan dihubungkan pada kedua kuda yang berlawanan arah, ditarik, hingga badannya (maaf) terbagi menjadi dua. Mereka dirampas kebebasan fisiknya, ditawan kemerdekaannya, tetapi rohani mereka tidak bisa direnggut oleh siapapun. Itulah yang membuat mereka kuat, yakni karena keimanan mereka kepada Allah yang telah membebaskan jiwa mereka. Sebab kebebasan rohani erat h

DOA

Gambar
Kita memang tidak bisa setabah Rasulullah yang hijrahnya penuh olokan dan lemparan kotoran tidak bisa juga serela Hudzaifah yang diperintah untuk memata-matai kaum kafir quraisy di tengah badai sepanjang malam tidak juga secerdik Abdullah dan Abu Jandal, kakak beradik yang berani kabur dari mekah menuju madinah untuk bergabung dengan kaum muslim tidak pula setangguh Nusaibah, wanita yang melindungi rasulullah di barisan terdepan ketika perang uhud pun dengan sahabat Rasulullah yang lainnya, kita tidak bisa menyamakan kuatnya mereka menahan lapar dan dahaga ketika perang di waktu puasa Kita memang tidak pernah bisa menyetarakan kegigihan orang - orang mulia seperti mereka, yang seluruh jiwa raganya diserahkan kepada Allah tapi kita bisa memohon doa yang sama, agar diberi ketabahan, kerelaan, kecerdikan, ketangguhan, dan kekuatan untuk tetap mencintai-Nya dengan sungguhan, meski dalam kondisi yang seringnya kita keluhkan juga memohon doa agar tidak melulu soal dunia yang kita i

Ruang Rindu

Gambar
Rindu, maafkan aku yang tak lagi sepuitis dulu yang saat langit berbintang aku tersipu dan kala hujan rasaku kian sendu kini mengeja bait-bait sajak saja aku gamang lalu hanya termangu ketika purnama datang seperti dara yang tak bersiul dalam sangkarnya akupun menepi di satu ruang tanpa sepatah kata jika kau bertanya kenapa, apalah dayaku hanya bisa menjawab seadanya bahwa jarak di antara kita sudah jauh tercipta kala hawa dingin menyergap tiba-tiba hingga menyisakan gigil penyebab luka satu malam di tengah rinai bulan Agustus

Rindu

Gambar
Bagaimana dirimu memahami hakikat rindu, yang sudah pasti mencipta sendu? bila dalam tiap detiknya hatimu merasa terhimpit, tecipta luka yang terus menganga, dan membenci menerima kenyataan tentang rentang jarak yang kian membentang... maka perbaikilah karena rindu yang sesungguhnya adalah, ketika doa - doamu untuk kebaikan dirimu dan dirinya berpadu di langit saat air matamu hanya menetes sebagai tanda kamu menerima kepergiannya kala hatimu lapang untuk sepenuhnya mendukung apapun pilihannya selama dalam usahanya mencapai yang baik - baik termasuk ketika kamu ikhlas berbahagia melihat kebahagiaannya meski tanpa dirimu dan saat lisanmu bukan hanya meminta Allah untuk mempertemukan kembali dengannya di dunia, tapi juga tercipta kembali pertemuan terindah di surga saatnya menata rapih rindu

MERANTAULAH

Gambar
Merantaulah. Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup asing/di negeri orang. Merantaulah. Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan). Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan. Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang. Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa. Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akan kena sasaran. Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam, tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang. Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang). Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan. Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya. Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni. Merantaulah. Orang berilmu dan beradab tidak

Feminis

Feminis ingin diakui bahwa mereka memperjuangkan hak hak perempuan. Kita akui memang perempuan banyak dizalimi di banyak peradaban, lebih-lebih dalam kapitalisme. Permasalahannya feminisme yang lahir dari rahim sekulerisme itu justru membuat kezaliman baru. Feminis menganggap pembagian peran bahwa istri di rumah (mendidik anak, menyusui, memasak, mengatur rumah tangga) & suami bekerja mencari nafkah sebagai DOMESTIKASI PEREMPUAN. Padahal itu memang pembagian peran; bukan bermaksud merendahkannya. Feminis menganggap setiap orang memiliki otoritas terhadap tubuhnya, ia boleh memilih partner seksual sesukanya tanpa paksaan siapapun & norma apapun. Pengharusan perempuan berhubungan dengan laki-laki, misalnya, adalah penindasan. Padahal memang fitrahnya perempuan berpasang dengan lelaki. Feminis menganggap semua orang memiliki otoritas pada tubuhnya, sehingga dapat memilih pakaian apapun sesuai ekspresi, tanpa tekanan untuk harus memenuhi keinginan publik bahwa perempuan 'har

Sebuah Revisi atas Ambivalensi

Ambivalensi adalah suatu keadaan kebingungan selepas ada dua kondisi yang diperankan dan itu bersebrangan. Menghadapi isu yang telah dan sedang (terus) diaruskan seputar feminisme ; kita mesti mendudukkan logika kabur. Ada semacam kecurigaan berlebih ketika kemudian di kampus dan di daerah saya, banyak menjamur seminar dan diskusi soal bahasan ini. Ada semacam paham yang diaruskan, bahwa solusi problematika perempuan adalah dengan memberikan ruang pada perempuan dalam berbagai ranah. Inilah yang mereka suarakan, point soal Feminisme. Sayangnya, justru sebenarnya kita seringkali mengalami kebingungan pemaknaan. Semacam terjebak dalam ambivalensi persepsi Satu sisi, kadang inginnya menyerukan persamaan atas nama kesetaraan gender, sementara sisi lain menyerukan pen-spesialan perlakuan bila menyangkut soal kepentingan kodrati sebagai perempuan. Kebingungan inilah yang justru dimanfaatkan oleh segelintir kalangan yang tentu saja mereka secara sadar memandang wanita sebagai objek pemu

Pada Puisimu; Kehilangan Semoga Dapat Membuat Riwayatku Lebih Panjang

Apa yang terjadi pada kata-kata ketika aku mengiba pada pepuisi? Dalam reringkuk pelukan masih saja kutemukan lebih nyata yang kubaca daripada yang kau paksa kudengar. Seandainya tiap-tiap kita mampu bertukar posisi. Apa yang akan ingatanmu lebih percaya, aku atau puisi? Kelak, jika aku mati lalu usia kenanganmu habis--menyusulku ke surga, bagaimana lagi caraku menyampirkan lengan, agar pundakmu tak lupa menggenap, melainkan oleh bebingkai kisah yang selalu kita puisikan? Bukankah pada akhirnya, kau berhutang terimakasih pada keputusanku yang tak lebih cepat menjadi penulis? sebab sungguh, kenangan kita lebih banyak melukai orang lain ketimbang diri sendiri. Mengebumikannya di liang-liang jiwa adalah pilihan tak dewasa untuk kolektur peristiwa macamku. Dan kenyataanya, tak akan ada yang cukup memahami hal itu. Untukmu; jika kau sedih, rindu, marah, bahagia, jangan menulis. Jika telah cukup menyiksa, ingatlah bahwa bertahun-tahun aku melakukannya demi menyelamatkan mata sebuah hati yan

SEIKAT CATATAN

Ada yang berlari menggenggam kepedihan erat-erat. Menyimpan kehancurannya sendirian. Ia terlalu kecewa untuk bercerita, ia terlalu letih menghadapi dunia... Barangkali kamu perlu berhenti sejenak untuk bernafas lebih tenang. Percayalah, bahwa Allah tidak pernah sekali pun mendzolimi hamba-Nya. Dan untuk setiap duka dan lara yang kita terima adalah akibat dari perbuatan kita. Tidak lebih tidak juga kurang. Maka jika kita memahami bagian ini, seharusnya kita tahu.. kemana sebaik-baiknya tempat menuju. Kembali lah kepada Allah, karena hanya Dia yang mampu menguatkanmu sehancur apapun hatimu. Dan lekaslah kembali bangkit. Ada banyak orang yang berhak mendapatkan senyum cerah dan hati bahagiamu. Jangan berlarut-larut yaa... Jangan biarkan syaithan tertawa di atas kesedihanmu. Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata, bahwa kesedihan adalah keadaan yang tidak menyenangkan, tidak ada maslahat bagi hati. Suatu hal yang paling disenangi setan adalah membuat sedih hati seorang hamba. Hingga menghen

Surat Untuk Suami Masa Depanku

Salam. Semangat pagi, Suami Masa Depanku. Aku tahu, surat ini sampai padamu saat gelap menyelimuti bumi. Tapi izinkanlah aku untuk mengucap semangat pagi padamu tak peduli pagi, siang maupun malam. Aku ingin jiwa kita selalu semangat seperti semangat di pagi hari. Wahai suami masa depanku, aku sungguh buta siapa dirimu, dimana kau tinggal dan apa yang sedang kau kerjakan kini. Aku bahkan tak tahu apakah kita sudah bertemu atau belum. Meski aku tak tahu apapun tentang dirimu, namun kau harus tahu bahwa aku mencintaimu. Ya, i've loved you for a thousand years. Aku telah mencintaimu meski Tuhan belum mempertemukan kita dalam mahligai pernikahan. Wahai suami masa depanku, aku sering menyebut nama-mu dalam doa. Kugelar sajadah sebagai alas terindah untuk menyatakan rinduku padamu kepada Tuhan kita. Suamiku, aku begitu menanti hadirnya dirimu. Meski begitu, aku tak meminta Tuhan mempercepat pertemuan kita. Aku meminta pada Tuhan untuk memperkaya diriku dengan ilmu sehingga saat kita

Perempuan “Ibu Literasi Generasi Bangsa”

Gambar
Perempuan adalah tentang kecerdasan menempatkan diri, kecerdasan dalam tahu diri. “be a girl with mindbe a woman with attitude, be a woman with class.” Bukan sekedar cantik, pintar dan kaya  Keniscayaan bagi seorang perempuan yang tidak akan dapat tergantikan adalah menjadi seorang ibu. Perempuan menjadi seorang ibu tentu bukan hanya tentang hamil, melahirkan, dan menyusui. Lebih dari itu, di tangan ibu lah anak-anak mendapatkan nilai-nilai pendidikan pertama kali. Bukan dari tangan yang lain, bahkan ayah dari anak-anak tersebut. Perempuan adalah madrasah pertama (al-madrasatul al-ula) bagi setiap anak yang lahir dari lembaga keluarga. Ia lah yang akan mendidik anak-anak bangsa agar kelak berprestasi dalam segala bidang untuk kemajuan dan mengharumkan nama bangsa. Ibu adalah peletak dasar peradaban. Ibu yang cerdas akan mewariskan generasi cerdas. Ini terkait erat dengan proses belajar. Manusia dikatakan unggul apabila senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya.  L