About a mind

Dulu, saya berpikir bahwa nilai adalah diatas semuanya, akademik adalah nomor satu. Namun sekarang saya sadar, bahwa sebuah "pengalaman lebih seru", sebuah "kesempatan" yang tidak akan terjadi dua kali lebih jauh bermakna, sebuah "pengendalian" atas mimpi dan "pencapaian" terbesar tidak harus selalu memenangkan akademis. Dulu, saya berpikir bahwa mendapatkan nilai bagus dan jauh lebih baik adalah hal yang seharusnya. Selepas itu, saya berusaha. Tidak dengan "Ambisi", melainkan kerjakeras dan kesungguhan yang dijalani. Saya bermimpi menjadi sukses dalam kriteria-kriteria orang pintar, selepas itu saya tekun dan jarang menikmati remaja pada masanya. (Maaf), saya sadar mengapa. Lingkungan yang ada sangat mempengaruhi, masuk kedalam lingkup orang-orang yang kurang menyorot dan memandang pun menghargai, mendekap saya untuk memacu akademisi. Orang-orang lain menikmatinya, dunianya, saya pun tidak sempat melakoninya, saya merasa berbeda. Kemudian selepas masa itu selesai, ada yang ternyata jauh lebih baik. Sebuah pengalaman mengubah hidup saya, takdir Tuhan yang sempat saya sesali mengubah jalan pikir saya, tidak selalu tentang akademisi, melainkan tentang kenyataaan dalam hidup yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Dan saya sadar, berterimakasih sekali pada orang-orang yang selalu ada disisi saya, mereka yang selalu mendorong dan memotivasi saya (seakan-akan saya mampu melakukan segalanya), mereka yang menerima saya, hingga saya merasa bahwa "dunia luar sungguh menyenangkan", "tampil di depan umum bukan masalah" yang seakan kata-kata seperti itu lama sekali hilang. Saya merasa beruntung pada mereka yang mengubah rasa malu dan pendiam saya, pada mereka yang selalu menuntut saya untuk berbicara, pada sifat keras yang menyuruh saya bangkit dan berusaha lebih giat; ah sudah lama sekali tidak mendapatkan ini. Tidak, saya tidak pernah mengatakan orang-orang yang menjunjung akademisi itu buruk. Saya sempat melakoninya, hingga sampai pada pencapian sekarang. Tidak, tidak akan ada yang salah dengan akademisi, nilai-nilai akademik tersebut juga dapat berguna dikemudian hari yang menjadikan kita orang-orang hebat. Lebih dari itu; pengalaman jauh lebih pantas, kesempatan tidak akan berulang. Maka jika disuruh memilih, saya akan memanfaatkannya dengan (sungguh-sungguh dan insyaallah) baik. Untuk teman-teman yang masih berambis atau berusaha menata karir dipendidikan saja, atau teman-teman yang selalu aktif dalam berbagai kegiatan yang luar biasa, terimakasih sudah menjadi dua pengalaman saya yang membuat saya banyak belajar. Kita diciptakan untuk menjadi sebaik-baiknya insan, jalani dan pilihlah takdirmu, Tuhan tentunya melihat hasil dari usaha dan kerja keras kita. Selamat, untuk sudah banyak mengajari saya memandang dan berpikir.:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup