Semesta di Tubuhmu

Suatu hari aku ingin berkunjung di tubuhmu menyusuri hutan belantara atau mungkin pada genangan kerinduanmu. 

Suatu hari aku ingin menetap pada degupmu yang memberiku tempat tinggal karena pada tubuhmu aku merasa kesedihan ini luruh. 

Suatu hari aku ingin melukis pada senyummu tempat segala egoku runtuh ditikam bahagia berulangkali. 

Suatu hari aku ingin berkunjung pada ingatanmu hanya memastikan aku lah seseorang yang tak sanggup kau lupakan. 

Suatu hari aku tak ingin hilang di dalam masalalumu karena aku ingin membersihkan takdir meletakkan kita pada doa tentang satu nama yang membosankan jika bukan Sang Pencipta pendengarnya. 

Mari, berkunjung ke tubuhku yang hutan tanpa perlu khawatir tergelincir, kan kujamu kau dengan murai-murai yang memberi salam, akar liana yang merambat mencari dan mencuri cahaya pagi. 

Lalu menetaplah, jika ingin, biar di dadaku kau menjelma debar yang berirama sama dengan debur ombak. 

Dan kita yang saling berupaya meninju lirih, agar segala pesakitan dapat luruh. Sebab itu yang kau mau. 


Datanglah, pada ingatanku, agar kau tahu, di sana kau begitu riuh, menaiki bianglala di pasar malam kepalaku. 


Kau tak akan hilang, sebab di sajak-sajak yang pernah kutulis untukmu, di antara diksi-diksi, kau tak lelah-lelahnya menari. Kau selalu kucintai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup