Feminis

Feminis ingin diakui bahwa mereka memperjuangkan hak hak perempuan. Kita akui memang perempuan banyak dizalimi di banyak peradaban, lebih-lebih dalam kapitalisme. Permasalahannya feminisme yang lahir dari rahim sekulerisme itu justru membuat kezaliman baru.

Feminis menganggap pembagian peran bahwa istri di rumah (mendidik anak, menyusui, memasak, mengatur rumah tangga) & suami bekerja mencari nafkah sebagai DOMESTIKASI PEREMPUAN. Padahal itu memang pembagian peran; bukan bermaksud merendahkannya.

Feminis menganggap setiap orang memiliki otoritas terhadap tubuhnya, ia boleh memilih partner seksual sesukanya tanpa paksaan siapapun & norma apapun. Pengharusan perempuan berhubungan dengan laki-laki, misalnya, adalah penindasan. Padahal memang fitrahnya perempuan berpasang dengan lelaki.

Feminis menganggap semua orang memiliki otoritas pada tubuhnya, sehingga dapat memilih pakaian apapun sesuai ekspresi, tanpa tekanan untuk harus memenuhi keinginan publik bahwa perempuan 'harus menutup aurat'. Mereka menolak disalahkan jika terjadi pelecehan. Padahal aturan untuk menutup aurat datang dari Allah, sebagai salah satu tindak pencegahan, di antara banyak tindakan pencegahan lain (ghadul bashar buat lelaki, larangan khalwat & zina, hukuman rajam & jilid, adanya pernikahan, dst)





Feminis mengira ketinggian peradaban diukur dari partisipasi perempuan dalam pemerintahan, kabinet, parlemen, perkantoran. Menurutnya kepemimpinan laki-laki (Patriarki) harus dilawan. Padahal urusan kepemimpinan memang harus diserahkan ke laki-laki, bukan karena ia lebih tinggi, tapi karena itu memang jobdesnya.

Menjadi pejuang perempuan bukan dengan menjadi feminis. Jadilah muslimah yang taat kepada Allah, berdakwah tentang pentingnya Syariat Islam dalam kehidupan. Sebab menurt Allah, mulia itu bukan karena jenis kelamin, laki atau perempuan, tetapi, "Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah di antara kalian, adalah yang paling bertaqwa" (49 : 13)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup