Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Berprasangka Baik

Gambar
Langit sore itu mendung, tak kudapati senja yang indah. Hanya ada awan gulita yang sewaktu-waktu bisa menurunkan hujannya. Katanya, langit gelap belum berarti hujan. Semua terjadi atas kehendak-Nya. Yang manusia tak pernah mampu untuk mengetahui kecuali hanya meraba-raba.  Begitupun kehidupan manusia. Mereka yang hari ini mendapatkan banyak kebahagiaan dalam hidupnya, boleh jadi esok Allah takdirkan untuk diuji dengan ujian yang tak kita mampu memikulnya. Juga bagi mereka yang hari ini bersedih, tak selamanya akan hidup dalam lembah kegelapan. Barangkali esok akan ada cahaya yang datang membawa senyum kebahagiaan.  Seberapa bising isi kepala saat ini yang membuatmu pusing, tenangkan hati. Sebab kebaikan telah menanti. Padamu yang selalu menata hati berprasangka baik pada-Nya.  Kesulitan-kesulitan yang menghampiri belum seberapa, akan ada masa kesulitan yang menghampiri lebih berat lagi.  Tapi kita selalu punya pilihan untuk mengatur prasangka baik pada-Nya. 

Madrasah Ibu

Gambar
"Seorang ibu adalah sekolah apabila engkau persiapkan dengan baik berarti engkau telah mempersiapkan sebuah generasi yang harum." (Syair Hafiz Ibrahim) Napoleon Bonaparte pernah ditanya, "Benteng manakah di Perancis yang paling kuat?" Ia menjawab, "Para Ibu yang baik." Salah satu peran penting dan kekuatan keluarga khususnya seorang ibu adalah mendidik generasi untuk menjadi aset dan investasi baik di masa kini maupun di masa nanti akhirat dan abadi. Kesuksesan pendidikan merupakan saham riil bagi penyiapan kader-kader dakwah yang handal, membentuk keluarga islami, menciptakan lingkungan dan masyarakat yang penuh dengan manusia-manusia berkualitas untuk mengaplikasikan Islam dalam kehidupan.  Dalam mendidik tentu tidak semuanya berjalan mulus, maka perlu menyiapkan hati yang tulis. Betapa dahsyat kasih sayang seorang ibu mengasihi anak-anaknya, membalas keburukan dengan kebaikan tanpa henti. 

Taufiq dalam Beramal

Gambar
Saat itu Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu adalah seorang yang paling memusuhi islam bahkan mengazamkan dirinya untuk mengorbankan nyawa demi membunuh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam . Tentu, sebelum ia mengenal islam. Dan setelah islam masuk kedalam jiwanya, maa syaa Allah! Dia adalah orang yang paling takut terhadap keras siksaan Rabb-nya. Meskipun Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah menjamin ia akan masuk surga, air matanya tak pernah berhenti ketika Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam kabarkan dahsyat azab kubur dan neraka, wal ‘iyadzubillah. “Sungguh, jika semua orang diseru oleh Allah untuk masuk ke surga kecuali satu orang,” Demikian yang pernah kubaca, dan beliau radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “..aku takut, satu orang itu adalah aku.” Perihal amal, ia tidaklah di tentukan dari ketaatan masa masa kecil hingga sekarang. Akan tetapi bagaimana Allah memberi taufik untuk beramal shalih dan meninggal dalam keadaan demikian.  Maa syaa Allah..  Allahumm

Penambah Kenikmatan

Gambar
  Duka dan cita, luka dan bahagia, musibah dan karunia adalah niscaya yang silih berganti datangnya. Allah hadirkan mereka, untuk menguji seberapa sabar hamba dalam menghadapi kesulitan, serta seberapa khusyuk hamba dalam mensyukuri kenikmatan. Ialah bunga-bunga kehidupan, yang apabila engkau petik takkan bertahan lama harum dan indahnya. Maka biarkan ia tetap berada disana. Berkembang, hingga akhirnya bertumbuh dan berbuah ; buah keimanan, buah keikhlasan, buah ketulusan, serta buah kesabaran. Bersabar dalam menghadapi kepayahan, serta bersabar dalam menjaga kenikmatan. Sebab, ketika kepayahan itu terputus dari tangkainya, terkuak ke sosial media, bukan bantuan yang akan engkau dapatkan melainkan aib yang tersebar. Dan demikian pula dengan kenikmatan. Tatkala ia terlepas dari tangkainya, maka esok atau lusa indah berkahnya tak lagi sama. Ia layu bersama kebahagiaan yang engkau umbar. Maka jagalah, biarkan ia tetap pada tangkainya. Karena kesulitan, seharusnya menjadi perekat hubungan

Badai Kehidupan

Gambar
  Sejatinya kita memang akan diuji dengan berbagai terpaan badai yang silih berganti menghampiri. Setelah badai satu berlalu, maka akan datang badai yang lain. Begitu seterusnya.  Maka mempersiapkan amunisi menghadapi badai yang dahsyat adalah dengan iman. Iman yang akan mengokohkan bagaimana pun kuat badai yang datang.  Iman yang akan senantiasa mengajari kita untuk bersabar, Iman yang akan menguatkan kita untuk bertahan, "tenang saja, ini akan segera berakhir," Dan untuk iman yang kian menguat, bukan hanya dengan terpaan badai ujian tetapi juga dengan ilmu. Sebab ilmu akan mengokohkan benteng pertahanan.  Ilmu akan mengajari kita memetik hikmah dengan sabar,  Ilmu akan membuat kita mensyukuri apapun yang telah terjadi hari ini.  Apapun badai kehidupan yang menghampiri, percayalah bahwa takdir Allah selalu baik. 

Mendewasa Pada Waktunya

Gambar
  Kita akan mendewasa pada waktunya, bukan karena usia yang semakin bertambah tetapi karena kehidupan akan mengajari kita untuk menyikapinya dengan bijaksana.  Kita akan mendewasa pada waktunya, bukan karena usia yang semakin menua, tetapi karena terpaan yang semakin kuat menjadikan kita telah mampu memaknai perjalanan. Kita akan mendewasa pada waktunya, bukan lagi soal dewasa sebelum waktunya, melainkan memang dirilah yang sudah mampu mengambil hikmah atas setiap celah ujian yang telah disabari.

Belum Usai

Gambar
  Mengeluh lelah padahal perjuangan belum seberapa, perjalanan ini belum usai.  Tak pantas rasanya jumawa, atas apa yang telah Allah gariskan terjadi. Kebaikan yang terasa hari ini adalah atas kehendak-Nya. Saat diri merasa lelah, ingin berhenti saja. Ingatlah lagi bagaimana perjuangan berada hingga hari ini. Melewati ujian yang menyayat-nyayat diri, menggores-gores hentakan kaki, melinangkan air mata. Perjuangan yang tak seberapa, takkan menghasilkan apa-apa.  Duhai diri, berjuanglah lagi. Semangatlah lagi, mintalah kekuatan pada-Nya, agar kita mampu. Menembus batas-batas kemampuan diri.  Untuk kita, perjuangan ini belum usai. Takkan lelah hingga kaki semoga injakkan surga. 

Bukan Lagi Rupa

Gambar
  Pada sebagian waktu saat orang-orang menyoal bagaimana paras, keluarga, pekerjaan lelaki yang akan mendampingiku?  Aku hanya perlu ikhtiar untuk meminta diberikan yang terbaik oleh-Nya.  Saat diri merasa tak perlu tergesa, usia masih terlampau muda, Allah datangkan dia secepat yang tak pernah disangka, Pernikahan menjadi pilihan tepat, saat gejolak rasa anak muda kian terfitnah, Untuk saling menjaga dalam taat, Pernikahan bukan lagi soal rupa, bukan lagi soalan dunia, Pernikahan membawa pada pilihan surga atau neraka?  Untuk saling menjaga Istiqomah walau banyak goda dunia, Untuk saling menjaga taat, meski terlampau sulit akan fitnah maksiat, Menikahlah... Kamu akan tahu bahwa pernikahan bukan soal rupa, tetapi juga taat menuju-Nya.

Membersamaimu Menuju-Nya

Gambar
Kini tak peduli bagaimana rangkaian akhir kisah ini berujung. Yang kutahu, berusaha untuk menjadi lebih baik karena-Nya dan memberikan yang terbaik untukmu adalah jalan panjang yang telah kupilih. Selalu kuusahakan bahwa ridha-Nya adalah jalan yang selalu menyelamatkan untuk kita. Mengingatkan ketika khilaf, mendekap menuju taat, bergandengan menuju jannah-Nya, Berjuang mengarungi sulit mudahnya dalam membersamai,  Menyediakan beribu maaf, menyajikan ruang sabar yang tak berbatas. Karena yang sedang kujalani adalah sebuah ibadah panjang dalam kehidupan ini. Yang tak selalu mudah dipahami, namun selalu punya ruang untuk belajar. Memenuhi ruang tak berbatas untuk menyelami keindahan di tiap sisinya.  Cinta itu masih mengakar kuat, menggebu dan kadang membuatku rindu. Berdebar nikmat saat pundakmu masih menjadi sandaran hangat, melelapkan segala penat. Menikmati senja di ujung sore yang indah, melambungkan segala doa-doa baik atas kita. Telah kulapangkan hatiku atas jalan ibadah panjang i

Menguatkan Cita

Gambar
    Menjadi lebih baik bukan karena manusia, tetapi karena ada ridho Allah disana.  Bila mana diri saat ini masih melakukan segala hal untuk mendapatkan puja dan puji manusia, maka inilah saatnya untuk kembali melakukan segala sesuatu hanya karena Allah.  Sebab akan terasa lelah bila hanya mencari-cari puja dan puji manusia, berekspektasi tinggi terhadap manusia pun akan terasa menyakitkan nantinya.  Mari menjadi lebih baik karena-Nya,  Menguatkan Cita, harap, dan segala usaha hanya pada-Nya,  Agar Allah ampuni segala kurang dan salah,  Agar Allah menerima segala amal shalih dan usaha, Karena kita hanya akan pulang menuju-Nya. 

Warna Warni Kehidupan

Gambar
  Pada tiap bingkai kehidupan, ada keindahan yang kadang tak terlihat dengan kasat mata. Namun keindahan itu hanya nampak jika dimaknai. Ia bernama ujian. Yang mewarnai kehidupan manusia dengan ragam rupanya.  Ada yang mampu melaluinya karena tak menyerah,  Ada yang berjuang saja belum, namun sudah menyerah lebih awal, Ada yang telah berjuang, namun dipertengahan jalan mundur karena sudah merasa tak mampu,  Yahh... seperti itulah warna warni kehidupan.  Tak akan indah dipandang jika hanya bahagia sahaja, Tak akan terhikmah jika tak diisi dengan ragam ujian, Tiap kita akan menemui fase kehidupan ini. Sesaat bahagia, sesaat bersedih, disaat yang sama merasakan sedih dan bahagia.  Apapun warna warni kehidupan yang saat ini mendera, semoga kita mampu menempuh hingga ujungnya bertemu dengan hikmah, kebaikan yang tak kasat mata. 

Mengambil Jeda

Gambar
  Bekerja terlalu keras, berusaha terlalu sungguh, pada akhirnya tubuh menuntut haknya yang tak diberikan 'istirahat' Kali ini 'tumbang' ditengah perjuangan yang segera berakhir. Akankah mundur?  Bisikan-bisikan itu mulai merayu ku untuk memilih mundur saja. Tapi berada di titik ini bukanlah hasil yang mudah diraih begitu saja.  Memilih mengambil jeda sejenak, istirahat menambah asupan energi, bukan berarti tanda untuk berhenti, melainkan sejenak untuk kembali melanjutkan perjuangan. 

Aku Kalah, Aku Lemah

Gambar
  Pada doa yang melambung tinggi, berharap segera terijabah, membuat diri lupa bahwa semua punya waktunya. Kehendak kita, tak melulu sama dengan kehendak-Nya. Juga rencana kita, tak selalu sama dengan rencana-Nya. Dan tentu, takdir-Nya adalah jalan terbaik, suka ataupun tidak. Kita tetap harus menjalaninya dengan penuh kelapangan hati.  Aku mengaku kalah, aku lemah atas setiap rencana tanpa izin-Nya. Bahwa apa apa yang telah tersusun sedemikian rupa rancangannya tak selalu terbangun dengan mudah.  Aku Kalah, atas diri yang lupa menaruh pengabulan hanya pada-Nya. Terlalu tinggi berekspektasi atas kemampuan sendiri, takkan pernah menjadi apa apa. Aku lemah, tanpa daya, upaya dari-Nya.  Mari berbenah, untuk kembali menuju-Nya. 

Hiatus

Gambar
  Semua takdir Allah itu baik, hanya saja kita yang belum mampu memaknainya.  Pada tiap takdir yang barangkali tak disukai, yang membuat air mata jatuh di pelupuk mata, perasaan menjadi tak karuan sedih tak terkira, atas segala doa yang belum juga terijabah, Allah tahu kapan waktunya.  Terlalu memikirkan hal-hal yang diluar kendali manusia, hanya akan membuat diri semakin down, serahkan segalanya pada Allah.  Meski sulit untuk bersabar atas takdir-Nya yang tak kita sukai, bersabarlah Sebab sabar memiliki kesudahan yang terpuji, Hiatus... Istirahat sejenak, mengambil jeda. Hingga kembali pada waktunya dengan perasaan yang lebih baik dari sebelumnya. Selamat ber-hiatus kawan

Afwan, Saya Sibuk

Gambar
  "Kak, ayo ikut kajian besok?" "Afwan saya sibuk, kerjaan belum selesai..." *** "Kak, hari Ahad ayo ikut taklim?" "Afwan, saya sibuk. Lagi ada kegiatan di kantor..." *** "Kak, ayo ikut tarbiyah pekanan?" "Afwan, saya nggak bisa. Kerjaan lagi menumpuk..." *** Andai setiap kita selalu punya alasan untuk tidak terlibat dalam dakwah, dan mengambil amanah-amanah dakwah. Maka tak rugi bagi Allah.  Sebab kitalah yang butuh Allah, bukan Allah yang membutuhkan kita.  Jika kita pergi dari jalan dakwah ini, maka Allah telah siapkan banyak pundak yang siap menggantikan, pundak yang lebih kuat, pundak yang lebih siap mengemban amanah dakwah.  Kawan, setiap orang punya udzur, punya kesibukan. Tapi ketahuilah kawan, di jalan para Nabi dan Rasul, di jalan dakwah ini, Janganlah alasan duniawi menjadikanmu enggan mengambil peran, Ketahuilah kawan... Jalan dakwah ini adalah poros kehidupan, Kesibukan kita hari ini tak seberapa dari kesibukan pa

Kekuatan

Gambar
  Selalu ada alasan untuk tetap berdiri kuat, meski ujian hidup tak hentinya terbentang. Alasan yang menjadi kekuatan untuk terus bertahan, melaju roda kehidupan.  Meski kaki kini terasa berat tuk melangkah, Senyum yang ragu untuk menghiasi wajah,  Air mata yang deras tak lagi bisa terbendung di pelupuk mata, Lagi, selalu ada alasannya untuk terus kuat bertahan... Tak ada selain Allah, Alasanmu untuk terus mengadu segala kelemahan diri. 

Berteduh Dari Hiruk Pikuk Dunia

Gambar
  Ada waktu dimana memilih bersimpuh adalah cara paling ampuh untuk sejenak berteduh dari hiruk pikuknya dunia,  Menangisi segala kelemahan diri, lalu berdoa dengan sungguh agar Allah memberi kekuatan untuk melalui hiruk pikuknya namun tak menjadikannya sebagai cinta dunia, Sadarlah kawan, Dunia ini bukanlah perlombaan, oranglain bukanlah saingan,  Hanya diri sendirilah yang menjadi lawan, akankah menuju taat atau menuju maksiat. Mari berteduh, menginsyafi segala kelemahan diri, mentaubati segala khilafnya hati, agar tak lagi goyah akan dunia yang tak lama lagi sirnah.  

Menempa Diri Di Dunia

Gambar
  Kehidupan akan terus menempa diri kita menjadi pejuang yang tangguh, tak pantang menyerah. Semakin kencang badai ujian, maka semakin kita meminta kekuatan pada-Nya. Bukan semakin tinggi gelombang ujian, yang justru makin melemahkan. Melainkan menjadikan diri menjadi lebih tegar atas izin-Nya.  Satu ujian boleh membuatmu beristirahat, tapi jangan istirahat terlalu lama. Sebab cahayamu dibutuhkan oleh beberapa orang tanpa kamu tahu. Kehidupan para pejuang, tak pernah santai pun mudah. Namun kehidupan pejuang, adalah kehidupan yang keras, pelik, dan penuh pengorbanan. Di dalamnya ada banyak onak dan duri yang siap melukai. Di jalannya ada kerikil-kerikil tajam yang siap mencacah kaki.  Tetapi di jalan para pejuang, kehidupan akan terus menempa diri menjadi pribadi yang terus belajar memaknai tiap titian perjalanan. Beberapa orang barangkali akan menghalangi jalanmu, tapi seorang pejuang selalu punya jalan keluar.  Di jalan para pejuang, ada kebaikan yang senantiasa ditebarkan, meski kea

Melangkah Maju

Gambar
  Ada langkah yang semestinya terus diupayakan meski hanya selangkah. Biarpun kerapuhan menyapa, jangan biarkan ia merasuk terlalu dalam lalu melemahkan diri,  Sebab kita semua, bertanggung jawab mengendalikan apapun bentuk perasaan yang bisa masuk ke hati.  Saat diri mulai goyah dan ingin menyerah, Saat semua kesakitan menyerang dari berbagai arah,  Bertahanlah sebentar... Tak apa untuk sejenak mengambil jeda, tetapi jangan menyerah, Tak apa untuk istirahat sebentar, jangan terlalu lama, Untuk kemudian kita punya amunisi untuk kembali melangkah maju. 

Mencintai Temu

Gambar
  Ada orang-orang yang dipertemukan dengan kita untuk memberikan pelajaran hidup, entah itu tentang kebaikan atau pun meninggalkan jejak-jejak luka di hati.  Tak perlu menyesali pertemuan itu, bagaimana pun rasa yang ditinggalkan, karena dengannya ada banyak kebaikan yang telah Allah siapkan namun barangkali belum mampu untuk kita hikmai saat ini.  Jangan pernah membenci tiap pertemuan, karena dengannya ada ukhuwah yang terjalin disana. Jika yang datang adalah yang meninggalkan jejak luka, tak mengapa. Ada kebaikan disana. Namun jika yang datang adalah yang membawa banyak kebaikan, jangan lupa untuk hargai setiap pertemuan itu.  Untuk luka yang masih tertinggal di hati, semoga segera sembuh, Untuk cinta yang tumbuh dari ukhuwah, semoga selalu rimbun akan cinta-Nya, Untuk diri yang belum sepenuhnya memaafkan, ikhlaslah, lapanglah, Ada banyak kebaikan bagi ia yang ikhlas memaafkan...

Merintih Sendiri

Gambar
  Pada langkah yang tertatih-tatih kembali pada-Nya,  Ada perih yang tak terpatri berlari mengejar hidayah yang menjauh,  Di ujung senja ada doa mustajab merintih meminta hidayah untuk kembali,  Bisakah waktu lagi membawaku pada sauh bertemu hidayah,  Yang mendekapku dalam linangan keberkahan,  Disini, hanya ada gelisah tanpa iman,  Disini, hanya ada hampa tanpa iman, Disini, hanya ada sesal yang telah terlambat, Mengapa mengikuti goda syaitan begitu mudah yang membawa pada kesia-siaan,  Disini, merintih tak terpatri, Ingin kembali menuju-Nya merasakan manisnya hidayah, Semoga ia segera kembali pada diri yang seringnya lemah tanpa daya dan upaya dari-Nya, Aku merindu hidayah-Mu ya Rabb

Sendu Merindu

Gambar
  Adakah yang lebih sendu dari merindu nikmatnya saat hidayah pertama kali menyapa?  Yang kini telah hilang entah kemana,  Tersebab dunia yang begitu terkejar, Kini tak lagi terasa nikmatnya ibadah, Tak lagi terasa air mata dosa atas segala khilaf,  Dunia kini begitu berkilau, hingga tak lagi mampu melihat jalan menuju akhirat sesungguhnya,  Pakaian indah menjulur menutupi tubuh, kini tak lagi nampak, Jilbab menutupi dada, yang indah, kini mulai melilit, Sehelai kain yang menutupi wajah cantik memesona, kini telah nampak,  Dibalik media-media sosial yang memamerkan keindahannya,  Benteng pertahanan telah runtuh,  Hijrah bertahun-tahun bukanlah jaminan untuk taat, Kuliah di universitas keagamaan, bukanlah batu loncatan, Iman manusia bisa naik, bisa turun dalam waktu yang dekat, Maka meminta Istiqomah dalam ketaatan pun kebaikan ada jalur yang tak boleh terlupa, Pada jiwa yang seringnya khilaf lupa bertaubat. 

Sorak Sorai

Gambar
  Ada yang sedang bersorak sorai, mencari pembelaan atas kebathilan yang sedang dinikmati, Seolah tak bersalah, dan menyicipi tiap maksiat yang dirasanya begitu indah,  Sementara Allah sedang menegurnya melalui pintu kebaikan,  Tapi tak juga tergerak, tak juga taubat, Maksiat telah begitu manis terasa,  Tak lagi takut akan murka-Nya, yang ada hanya pembenaran dari tiap salah, Sembunyi-sembunyi, terang-terangan... Apapun bentuk maksiatnya, bukankah Allah Maha Melihat?  Hari ini kamu boleh merasa tenang tenang,  Sebab barangkali tak satupun manusia yang melihat, pun mengetahui, Tetapi catatan amal kelak akan dipertanggungjawabkan, Semua yang tersembunyi akan diperlihatkan, Sudah siapkah? Tidak takutkah?  Sementara kebaikan yang datang bersorak sorai memanggil kembali menuju-Nya, tak lagi terdengar,  Semoga hidayah itu tak pergi meninggalkan kita, Semoga kenikmatan iman masih bisa nikmat terasa, Sebelum terlambat, jangan lupa taubat dari maksiat yang begitu kuat mengikat.

Jelajah

Gambar
  Waktu terus melaju tanpa jeda, manusia saling bersikut mengejar dunia,  Tanpa tahu bahwa ada yang kapan saja bisa datang menjemput, Tiba-tiba, sewaktu-waktu... Kematian tak pandang arah, tak pandang usia juga rupa, Lalu siapkah kita menuju-Nya? Menghadap-Nya dengan bekal sedikit yang juga tak pasti apakah diterima, Pantaskah kita mendapatkan Surga?  Mendamba pun rasanya tak pantas tanpa usaha, Sejauh apapun langkah membawamu pergi,  Penjelajahan dunia akan usai, Pulanglah kembali menuju-Nya. 

Istirahat

Gambar
  Sesekali ingatan membawaku pada luapan rasa, kadang menenggelamkan, kadang membara-bara, Tentang perjuangan heroik di balik diri perempuan itu, Padanya jarang berkeluh, padanya senyum selalu terukir manis,  Tak ada yang tahu tentang beban apa yang sedang di tanggung, Baginya, menyibukkan diri dalam kebaikan adalah sebuah perjuangan, Menyelesaikan amanah amanah di dunia, untuk ternyata segera menemui Rabb nya dengan cara yang indah,  Tak ada ucap perpisahan hari itu, dia hanya memberiku senyuman yang manis,  Padanya ada bakti yang terus terusaha,  Padanya ada kebaikan yang terpancar,  Hingga saat ia pulang, banyak diri yang mengantar, Menuju tempat istirahat, Menuju tempat dimana tak ada lagi air mata, Disana tak ada lagi kesakitan, tak ada lagi kelelahan, Semoga surga untuk mu perempuan ku, Tahun tahun berlalu, yang belum kutemui lagi yang sama sepertimu,  Perempuan yang menyukai pelangi senja, Salam rindu dari dunia yang segera sirna, Semoga Allah pertemukan kelak kita di surga-Nya.

Bersabar Ketika Disakiti

Gambar
"Obat terbaik dari sakit hati adalah mendoakan kebaikan untuk pelakunya.” Sungguh, nanti. Bukan hanya rasa sakit itu yang mereda. Melainkan kekerasan hati yang selama ini berkerak di dalam dada. Kamu akan menangis, dalam. Bahkan bisa jadi sesenggukan. Air mata itu adalah air mata kemenangan. Selamat! Atas izin Allah, kamu telah berhasil memenangkan pertarungan. Diantara keegoisan dan ataukah ketulusan. Maa syaa Allah. “..Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, seseungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Hasyr : 10) Senantiasalah memohon pertolongan kepada Allah, ketika dadamu terasa demikian sesak. ============ Catatan Sang Musafir 

Derap Perjuangan

Gambar
  Pada derap perjuangan yang senantiasa kita usung paling depan. Meski lelah tak pernah alpa menyapa,membusungkan dada untuk melawan letih atas goda syaitan. Di jalan ini tak ada kemudahan untuk mencapai puncak surga Allah,  Di jalan ini pula tak ada ongkang-ongkang kaki hanya sekadar memerintah. Tetapi di jalan ini, dengan harta, jiwa, raga, dan potensi bersatu bertarung melawan kebathilan.  Di jalan ini, tak ditawari kehidupan yang santai. Tetapi dijalan ini akan banyak sekali air mata yang tumpah, ukhuwah yang runtuh, dan keletihan yang sering kali menyuruh untuk mundur dan pergi.  Pada tiap derap perjuangan yang kita gaungkan di jalan dakwah, ada cinta Allah disana.  Pada tiap keletihan yang menderah di jalan Allah, ada ridho Allah disana.  Pada tiap tangis air mata yang tumpah untuk membela agama-Nya, ada kemudahan yang telah Allah siapkan.  Bertahanlah, di jalan ini engkau mulia.  Bertahanlah, di jalan dakwah ini engkau temukan banyak kebaikan.  Bertahanlah, di jalan dakwah ini.

Wanita Tonggak Peradaban

Gambar
  “Wanita adalah tonggak peradaban, jika engkau membenarkan wanita tersebut maka engkau sedang membenarkan sebuah peradaban.” Ungkapan arab Dari wanita akan lahir sosok-sosok yang kelak akan menjadi pemuda-pemuda yang menegakkan agama islam. Insyaallah jika wanitanya sholihah. Dan salah satu syarat menjadi wanita sholihah adalah akidahnya harus selamat. Selamat dari hal-hal yang menodainya.  Orang yang berada di samping wanita sholihah akan menjadi sangat beruntung. Wanita sholihah diibaratkan sebagai lebah yang jika didekati akan menyeramkan apabila belum kenal, tetapi jika yang mendekatinya adalah pawangnya atau orang yang ahli menangani lebah maka lebah akan memberikan madunya dan segala manfaat yang dimiliki lebah.  Lebah hanya hinggap ditempat-tempat yang baik, bunga-bunga yang terpilih dan memiliki madu yang murni dalamnya. Lebah tidak akan hinggap di tempat sampah. Maka perumpamaan wanita sholihah harus seperti lebah.  “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik pe

Jalan Setapak

Gambar
  Ada jalan setapak yang ditempuh dengan sangat usaha. Diiringi dengan banyak air mata lemah, bahwa kekuatan hanya milik Allah. Tak mampu diri untuk banyak berucap, cukup air mata yang menjadi saksi perjuangan. Kiranya perjalanan ini hanya sejenak saja.  Nanti ada hari dimana semua kesabaran berbalas dengan keindahan dari-Nya. Di tempat tak ada lagi air mata disana; Surga.  Wahai diri, berjuanglah sedikit lagi. Setapak demi setapak, kuatkan segala kesabaran. Topanglah dengan syukur yang menghias.  Atas izin-Nya, semua akan berlalu dengan penuh perjuangan heroik. 

Nanti Kita Pertanggungjawabkan

Gambar
  Nanti kita pertanggungjawabkan setiap lembar salah yang kita catat di buku amal, tentang oranglain yang kita dzolimi, lukai, kecewakan, hingga ia menangis di atas sajadahnya sampai menyebut nama kita, Lalu kita menyesali, segala perbuatan jahat yang terkhilaf. Nanti kita pertanggungjawabkan setiap maksiat yang lalai dan membuat nyaman,  Hingga kita mentaubati diri namun datangnya terlambat. Nanti kita pertanggungjawabkan setiap amanah yang diberikan, namun tak tertunai.  Nanti kita pertanggungjawabkan setiap langkah menuju ketaatan, yang semoga surga menjadi jaminan.  Nanti kita pertanggungjawabkan, setiap luka yang terus diupaya dalam kesabaran. Semoga surga menjadi balasan. Nanti kita pertanggungjawabkan, setiap khianat yang khilaf dan luput dari taat.  Nanti kita pertanggungjawabkan, setiap jejak-jejak langkah yang tertapak meski hanya seinci, pun lebih kecil dari itu.  Sebelum hari pertanggungjawaban itu tiba, mari menunaikan segala janji. Menjalani hari dengan lebih berarti, men

Menyendiri

Gambar
  Ada kalanya kita butuh waktu untuk menyepi, sendiri Menginsyafi diri, menangisi hari yang berlalu tanpa arti Merenungi salah, berharap bahagia esok hari Memeluk segala kesedihan, mendekap segala luka yang menyelimuti Tak perlu bercerita panjang kepada sesiapa yang ditemui, Sebabnya tak semua orang mendengar berarti peduli,  Cukup kembali pada-Nya yang tak pernah pergi, Cukup doa menjadi senjata untuk pulih, kembali esok hari. Pada hari yang beranjak pergi, dan diri yang masih memilih sendiri Beranjaklah, semua akan berlalu pada saatnya Disini... Di ruang sepi, merajut arti pada diri yang menyendiri Segera beranjak, sambut kebaikan agar meninggalkan jejak Kelak, di tempat yang tiada lagi air mata.  Yah, di Surga tempatnya

Ruang Dalam Diri

Gambar
  Ada ruang dalam diri kita untuk memaafkan lebih besar, tinimbang membenci paling dalam. Ada ruang dalam diri kita yang lapang menjalani, dibanding tenggelam dalam masa lalu, kelam.  Ruangan itu bernama hati. Kamu bisa memaafkan tanpa perlu membenci. Kamu bisa ikhlas menjalani dengan penuh sabar. Kamu bisa memungut hikmah dalam tiap jejak dengan penuh syukur. Bahwa hidup ini tak akan pernah lapang jika dipupuk dengan kebencian. Bahwa hidup ini takkan pernah tenang jika tak dijalani dengan ikhlas.  Ruangan itu, tak pernah menuntut banyak. Melainkan hati yang meminta untuk terus belajar untuk dilapangkan.  Selamat melapangkan hati, menerima setiap ketetapan-Nya.   

Amanah

Gambar
  Saat oranglain memberikan kita amanah untuk menjalaninya. Entah itu amanah dalam pekerjaan berupa jabatan, amanah kelas, ataupun amanah orangtua terhadap anaknya. Itu tanda bahwa kita diberikan kepercayaan bahwa kita mampu untuk mengembannya.  Lantas sudahkah kepercayaan itu kita emban dengan baik?  Atau justru adanya amanah tersebut membuat kita mengeluh setengah mati dalam menjalankannya? Itu baru amanah di dunia, baru amanah manusia.  Bagaimana dengan amanah Allah?  Allah mengamanahkan kita sebagai manusia untuk menjadi Khalifah di muka bumi ini. Lantas, sudahkah kita menjalankan amanah tersebut dengan baik? Amanah yang kelak pasti akan dipertanggungjawabkan.  Bersiaplah, sambutlah amanah demi amanah dan selesaikanlah. Seberat apapun itu, kamu pasti bisa melewatinya atas pertolongan-Nya. 

Orientasi Hidup

Gambar
  Orientasi hidup tak melulu tentang persoalan dunia. Melainkan bagaimana orientasi hidup bisa membawa kita menuju surga Allah.  Kadang kita iri pada wafatnya orang-orang shalih dengan cara yang indah menuju Rabb-Nya. Tapi pernahkah kita bertanya pada diri; sudah cukupkah bekalku untuk pulang menuju-Nya? Orientasi hidup untuk pulang menuju Allah dengan cara terbaik, berarti juga perlu untuk membekali diri sejak Allah masih memberikan kita kesempatan di tiap harinya. Agar rasa iri kita kepada mereka yang telah berpulang menuju Rabb-Nya dengan cara indah. Bukan sekadar iri semata, melainkan menjadi energi lillah menjadi lebih baik.  Orientasi hidup kita tak melulu soal kemewahan dunia, yang akan lenyap, sirna. Maka dengannya, jadilah manusia yang orientasi hidupnya adalah surga Allah. Dan untuk mencapai surga Allah, diraih dengan banyak pengorbanan. Tak mudah, tak santai. 

Kendali Diri

Gambar
Kita miliki kendali yang kuat atas diri kita sendiri. Untuk tetap bersikap baik-baik saja saat bising di kepala. Tentang perkataan-perkataan oranglain yang barangkali begitu mengusik, kita juga punya kendali untuk tak selalu mendengar pun memasukkannya dalam hati.  Kita tidak bisa menyenangkan semua orang, dan bukankah kita juga tidak disenangkan oleh semua orang? Kita tidak perlu berjuang terlalu keras untuk mengesankan, untuk disukai oleh semua orang.  Hidup kita akan berjalan lebih menentramkan tatkala kita bisa melihat dengan jernih, mana jalan yang harus kita tempuh, mana suara yang harus kita dengar. 

Berjuang

Gambar
  Kita belajar untuk bisa melewati banyak sekali keadaan kalau kita tak mampu melewatinya. Kembali, belajar lagi, meluangkan waktu untuk mencari letak kesalahan-kesalahan yang sudah kita lakukan, perbaiki. Kemudian kita coba lagi. Begitu seterusnya. Yang menentukan batasnya adalah kita sendiri, mau seberapa banyak memperjuangkannya hingga kemudian kita memutuskan berhenti jika tak kunjung mampu melewatinya. Kemudian, memilih jalan yang lain. Tidak apa-apa, tak perlu merasa bersalah seolah kita tidak memiliki pendirian. Kita paling tahu, apa yang kita hadapi dan rasakan.  Paling tidak, kita sudah berjuang. Kita sudah menemukan jawaban atas apa yang kita perjuangkan. Kita sudah menemukan pembelajaran hidup dari proses yang telah kita lalui. Sekarang, kita akan berjuang lagi, untuk hal yang lain. Bumi Allah,  Bising

Bising

Gambar
  Kita pasti akan melewati beberapa orang dalam hidup ini untuk sampai di titik di mana kita belajar atau menetap. Kehadiran kehadiran yang membuat kita bertemu dengan masalah, juga dengan perasaan yang berbunga-bunga. Perasaan yang hadir silih berganti memberi kita kekayaan emosi yang cukup untuk bekal kemudian hari. Sampai saat kita tengah menjalani kehidupan dewasa ini. Kita menjadi mengerti bahwa bekal yang kita bawa ini adalah sesuatu yang dulu sering kita terima dengan terpaksa: kecewa, patah hati, penghianatan, keputus asaan, lelah, dan semua hal yang ternyata menjadi pelajaran berharga. Kini kita sudah terbiasa menghadapi lelahnya perjalanan, tidak lagi terpuruk saat dikecewakan, tahu untuk tidak lagi berharap lebih kepada orang lain, dan semua bekal pelajaran hidup berharga yang tak mungkin kita dapatkan hanya dari membaca buku, melainkan memang harus mengalaminya.  Langkah kita semakin ringan, kita semakin tahu cara menghadapi beragam situasi. Dan kita semakin percaya bahwa k

Teman Yang Peduli

Gambar
  Nak, permasalahan hidup itu pasti ada. Selalu ada. Setiap kali kita selesai dari satu masalah, akan bertemu dengan masalah lainnya. Begitu seterusnya sampai hidup kita selesai. Karena memang hakikatnya kehidupan kita di dunia ini tempat ujian bukan labuhan terakhir. Kalau kamu menghadapi masalah, kemudian bersedih, kemudian merasa terpuruk, itu hal yang sunnatullah wajar dan manusiawi. Akan tetapi, setelah itu bergegaslah menyelesaikannya agar hidupmu tidak berada dalam pusaran masalah yang sama seumur hidup.  Nak, kalau kamu merasa butuh pertolongan, berbisiklah ke telinga orang yang kamu percaya bisa menolongmu. Barangkali ada di antara mereka yang tidak bisa menolongmu, bukan karena tidak mau, tapi karena kita juga tahu bahwa mereka pun memiliki masalah sendiri, juga kapasitasnya sendiri. Kalau kamu bertemu yang seperti itu, jangan membencinya. Mereka tidak bisa, bukan tidak mau. Barangkali di antara mereka ada yang bisa menolongmu, meski hanya sekadar menjadi pendengar yang baik

Kemana Akhirnya?

Gambar
  Pada perjalanan panjang ini, sekali waktu merasa diri lebih baik dari oranglain. Merasa populer dikenal banyak kalangan. Sehingga jumawa dan lupa diri. Akan kemana kita pada akhirnya?  Hanya surga dan neraka menjadi pilihan.  Pada niat-niat yang kemudian berbelok arah. Dari untuk Allah menuju untuk manusia. Padahal kita ini tak pernah diminta untuk mengesankan siapapun. Apatah lagi di dunia yang tak ada artinya, fana dan akan sirna.  Akan kemana kita pada akhirnya?  Saat niat-niat baik dihancurkan oleh keinginan diri yang mengharap puja dan puji manusia.  Saat ketaatan hanya tampak saat beramai-ramai, dan saat sendiri taat tak lagi diperhitungkan. Nauzubillah Kemana kita pada akhirnya? Masihkah pantas mengharap surga Allah?  Belum terlambat untuk memperbaiki, semoga Allah memberikan kita keistiqomahan dalam kebaikan dan ketaatan. 

Tangisan

Gambar
  Malam itu, ada diri yang sedang mengadu pada Tuhan nya. Dalam syahdu yang sendu di tengah gerimis hujan yang berirama pada genteng-genteng rumah.  Tangisnya pecah, doanya luruh. Tanpa diketahui oleh sesiapa kecuali Tuhan nya. Mengadukan segala perih, luka, kecewa. Meminta untuk dikuatkan untuk menjalaninya. Ia terus menangis sambil berucap "Ya Rabb, tiada daya dan upaya melainkan pertolongan-Mu. Hamba adalah makhluk yang lemah"  Hingga keesokan harinya; kelegaan mengisi hatinya.  Barangkali masih ada tangis luka, tapi mengadukan pada Tuhan nya sudah cukup menjadi kekuatan untuk menjalani tiap kilometer perjalanan. Jauh dekatnya takkan pernah luput dari ujian. 

Puzzle Kehidupan

Gambar
  Beberapa bagian dari kepingan puzzle kehidupan tidak akan selalu disajikan dengan kebahagiaan yang terpancar melalui senyuman. Namun beberapa bagiannya disajikan dalam bentuk rupa-rupa ujian. Untuk saling berharmoni membentuk kisah terbaik yang telah Allah takdirkan jauh sebelum hari ini.  Ada bentuk ujian yang telah membuat hati patah, namun mesti tetap disusun kembali menjadi bagian utuh dalam kisah perjalanan.  Ada bentuk ujian yang telah membuat diri lebam tak terkira, namun mesti disembuhkan kembali pada bagian puzzle yang lain;memetik hikmah.  Ada bentuk ujian yang pada seharusnya membuat diri kecewa, banyak mengeluarkan air mata. Namun pada bagian puzzle ini. Kamu telah mengetahui cara terbaik untuk menghadapi ujian adalah dengan bersabar dan meminta pertolongan-Nya.  Inilah puzzle kehidupan, yang disajikan dengan kisah berbeda, juang yang tak sama, dan takdir yang terbaik dari-Nya.  Mari menyusunnya kembali menjadi versi terbaik menurut-Nya.  Tetap semangat, dan kuatkan pijak

Bukan Untuk Diri Sendiri

Gambar
  Hidup ini bukanlah untuk diri sendiri. Ada kebermanfaatan yang mesti terus ditumbuhkan. Ada kebaikan yang menanti untuk ditebarkan. Ada energi positif dalam diri yang mesti dikembangkan. Sebab hidup ini tak melulu soalan sakit hati, kecewa, sedih, dan hal-hal yang mengkerdilkan diri.  Ada beberapa bagian dalam hidup yang juga seharusnya terus kita rawat dan tebarkan; kebaikan. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat?  Kebaikan sekecil apapun, tak pernah menjadi sia-sia dimata Allah.  Sudah waktunya berproses tanpa jeda dengan diri sendiri. Berdamai dengan keadaan. 

Bertumbuh dengan Waktu

Gambar
  Waktu akan terus berjalan dan berlalu, sudahkah membuatmu bertumbuh?  Sembuh dari hal-hal yang menyakitkan, menjadikannya energi untuk bertumbuh.  Memaafkan kesalahan, yang mendamaikan hati.  Membalas keburukan dengan menimpali kebaikan yang berlebih.  Hidup ini memang begitu, tak baik merawat energi negatif dalam diri yang hanya akan membuat diri berpenyakit.  Sebaliknya, terus berlapang atas tiap-tiap kejadian yang menimpa akan membuat diri terus belajar untuk bersabar dalam keadaan yang tak disukai. Dan bersyukur dalam keadaan yang disukai.  Kita akan bertumbuh dengan waktu. Memungut hikmah dalam tiap perjalanan. Menebar kebaikan dalam tiap persinggahan.  Saat kecewa datang menyapa, kita tak lagi menyalahkan siapa pelaku utamanya. Melainkan dari sana kemudian kita mengambil ibrah atas setiap peristiwa yang tak mengenakkan. Barangkali ada dosa yang sedang dihapuskan jika kamu bersabar. Barangkali ada kebaikan yang Allah siapkan. Barangkali Allah hendak menyelamatkanmu dari jalan ya

Menengok Perjalanan

Gambar
  Sesekali mari mengenang perjalanan pulang yang pernah membawa pada kebimbangan, betapa diri banyak mengeluarkan air mata pada apa yang tak seharusnya ditangisi dalam-dalam. Betapa diri terlalu mudah kecewa pada sesuatu yang tak seharusnya berekspektasi terlalu dalam. Betapa diri bersedih bukan karena kesalahan oranglain, tapi karena kesalahan sendiri yang berharap terlalu tinggi.  Sesekali mari mengenang, perjuangan dalam perjalanan pulang yang membawa pada kepenatan. Betapa diri kala itu, ingin menyerah saja. Perjalanan ini melelahkan dan tanpa arah. Ternyata, kita salah mengira bahwa kepenatan rupanya hadir karena niat yang belum ditata rapi.  Sesekali mari mengenang, niat-niat perjuangan yang datang hanya karena ingin mendapatkan sanjung manusia.  Kawan... Mari sadar, perjuangan ini bukan untuk siapa-siapa, pun bukan untuk puja dan puji manusia.