Teman Yang Peduli

 


Nak, permasalahan hidup itu pasti ada. Selalu ada. Setiap kali kita selesai dari satu masalah, akan bertemu dengan masalah lainnya. Begitu seterusnya sampai hidup kita selesai. Karena memang hakikatnya kehidupan kita di dunia ini tempat ujian bukan labuhan terakhir. Kalau kamu menghadapi masalah, kemudian bersedih, kemudian merasa terpuruk, itu hal yang sunnatullah wajar dan manusiawi. Akan tetapi, setelah itu bergegaslah menyelesaikannya agar hidupmu tidak berada dalam pusaran masalah yang sama seumur hidup. 

Nak, kalau kamu merasa butuh pertolongan, berbisiklah ke telinga orang yang kamu percaya bisa menolongmu. Barangkali ada di antara mereka yang tidak bisa menolongmu, bukan karena tidak mau, tapi karena kita juga tahu bahwa mereka pun memiliki masalah sendiri, juga kapasitasnya sendiri. Kalau kamu bertemu yang seperti itu, jangan membencinya. Mereka tidak bisa, bukan tidak mau.

Barangkali di antara mereka ada yang bisa menolongmu, meski hanya sekadar menjadi pendengar yang baik tanpa memberimu pemecahan masalah. Mereka ingin menolongmu tapi tidak memiliki kapasitas itu. Tidak tahu harus melakukan apa. Kalau kamu bertemu dengan yang seperti itu, jangan khianati. Mereka ada untukmu, telah merelakan hal berharga di hidupnya, yaitu waktu. Mereka memberimu waktu.

Nak, kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mendengarkan masalah kita. Kita juga tidak bisa memaksa orang lain untuk membantu masalah yang kita hadapi. Kalau kita masih memiliki orang yang peduli, jangan pernah sia-siakan. Sebelum nanti kita sadar bahwa kita benar-benar menjadi sendirian dalam hidup ini. Bukan karena mereka meninggalkan kita, melainkan karena kita sendiri yang menyia-nyiakan. Masalah yang kita hadapi tak semuanya bisa kita selesaikan sendiri. Kita memerlukan bantuan orang lain entah pada waktu kapan dan di mana. 

Bumi Allah,

Bising

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup