Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Perjalanan

Gambar
  senja belum lagi sempurna merekah jingga saat ku katupkan bibir rapat-rapat menahan langkah yang terseret oleh masa yang tak ingin menunggu barang sebentar saja lalu memulai kembali perjalanan  yang membelah hari-hari dengan caranya sendiri.  di sudut sebuah jalan, berdiri seorang lelaki tua  dengan deret daun-daun yang tidak ku mengerti maknanya mungkin ia sedang mengais rezeki untuk anak dan istri di rumah sambil berharap seseorang menghentikan kendara. di satu sisi yang lain menara sayup-sayup memantul-mantulkan seruannya kepada langit sementara mereka masih terlelap  dalam istirahat siang masing-masing  seolah lupa bahwa seorang kawan telah bernasihat,  bukan di sini tempatnya, nanti saja, di surga lalu di suatu titik anak-anak bersenda gurau dengan senyum manis, berteriak tentang mainan warna-warni atau sejumput manisan yang lambungkan harapnya sore itu sebab esok baginya adalah cahaya bersinar-sinar yang belum pasti datangnya sementara kau terlampau sibuk merangkai imaji  seola

Nikmati Saja, Katamu

Gambar
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, "Kami telah beriman," sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al Ankabut: 2) "Apakah kamu tidak merasa kehilangan?" Seseorang melontarkan pertanyaan itu sesudah saya menceritakan kepadanya perihal sesuatu yang "tampak" cukup menyedihkan. Saat ia menanyakannya pertama kali, saya tidak bisa mendengarnya dengan jelas akibat suara deru kendaraan yang beradu. Namun, saat ia mengulangnya, saya hanya menjawabnya dengan senyuman, sambil menatapnya yang sedang menatap saya dengan tatapan aneh plus kasihan. Biarlah. Seseorang diberikan ujian di satu sisi, namun di sisi yang lain ada begitu banyak nikmat baginya untuk disyukuri. Demikian pula orang lainnya, mungkin ia tidak diuji dari sisi tersebut, namun mungkin ia dicoba padahal yang lain untuk melihat seberapa kuat ia bersabar.  Penjabaran untaian kalimat di atas, idealnya, tentu adalah berupa senyuman setiap waktu, meski mungkin yang paling getir s

Saat Hidayah Ucapkan Selamat Tinggal

Gambar
"Ukhti, kalau ada yang harus hancur, jangan biarkan yang hancur adalah amanah dakwah, atau hubungan kita dengan orang tua, atau masalah akademik kita. Jika ada yang harus hancur, maka ia adalah diri kita sendiri, jangan korbankan yang lainnya!" "Bersyukurlah ukhti, karena setidaknya, meskipun dengan bersusah payah, ukhti masih punya keinginan untuk tetap menuntut ilmu syar'i dan tergabung dalam barisan dakwah di tengah aktivitas kuliah ukhti yang padat itu masih lebih baik dibandingkan dengan orang yang meninggalkan jalan ini sama sekali."  Dua buah perkataan di atas sengaja saya tuliskan disini agar siapapun yang membacanya dapat mengambil manfaat darinya, dan orang yang mengucapkannya dulu pada saya juga mendapatkan pahala atas apa yang beliau sampaikan itu. Mungkin, bagi kedua akhwat yang mengucapkannya, perkataan mereka tersebut bukanlah sesuatu yang spesial. Mungkin pula, mereka sudah lupa dengan hal itu. Tapi, bagi saya yang mendengarkannya di saat memang

Cinta Adalah

Gambar
Cinta adalah keyakinan, seperti Ibrahim yang dibakar api, dan terus lanjutkan dzikir, hingga terpisahlah mukjizat itu; api yang tak membakar. Cinta adalah kepercayaan, seperti Hajar yang rela ditinggal di tengah gurun, cukuplah ia berucap, "jika ini kehendak Allah, maka dia tidak akan menyia-nyiakan kami". Cinta adalah kepatuhan, seperti Ismail yang rela disembelih, lewati ujian keimanan yang begitu beratnya, maka termasuklah ia hamba yang bersabar. Cinta adalah kesepahaman, seperti khadijah yang tak perlu bertanya panjang, cukup menyelimuti dan memberikan kehangatan, setelah wahyu pertama kali diturunkan. "Allah tak akan menghinakanmu".  Cinta adalah pengharapan, layaknya rasulullah yang tak rela penduduk Thaif diazab dengan gunung yang menimpa, seraya berujar, "Justru aku berharap, kelak akan datang generasi dari sulbi mereka yang tidak akan menyekutukan Allah!" Cinta adalah kebahagiaan, seperti Aisyah dan Rasulullah yang berlomba lari, di suatu saat Ais

Sendiri

Gambar
Fakta bahwa di dunia ini hidup begitu banyak manusia memang tidak terbantahkan. Tidak satupun orang yang tidak setuju bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendirian. Bahkan meski saat kamu sedang merasa sendiri sekalipun. Saat kamu sedang sendirian, tidak menutup kemungkinan ada seseorang atau bahkan beberapa orang di belahan bumi lain yang sedang mengingatmu, merindukanmu, ataupun menyebut namamu dalam doa di sujud khusyuknya. Ia mungkin sedang membongkar kembali kenangan masa lalu sebab hanya di sanalah kalian masih dapat saling bertemu. Ia mengingat-ingat wajahmu yang dulu, senyummu yang dulu. Selalu mencoba membandingkannya dengan dirimu kini. Ia sedang merindukanmu. Mungkin tentang perjumpaan pertama kalian. Atau tentang perbincangan yang tidak pernah bisa ia lupakan; saat kamu menasihatkan hal yang penting dan masih terus kamu anggap penting hingga kini.  Ia menyebut namamu doanya. Ia mengingat tiap kebaikanmu agar selalu berbalas dengan kebaikan pula. Tan

Jalan Perjuangan Belum Usai, Sabarlah

Gambar
"Di diklah dirimu tentang keprajuritan, agar ia tak mudah mengeluh dan menyerah, agar ia mampu bertahan, bermental pejuang bukan pecundang" Mentransformasikan diri dari berjuang untuk sebuah karya menjadi yang berkarya untuk perjuangan. Menjadi pejuang dalam perjuangan, memperjuangkan apa-apa yang sudah seharusnya di perjuangkan.  Setiap kita adalah aktor dalam dakwah. Ambil peran, mari berkiprah. Berkontribusi apapun profesimu.  Tentukan bagianmu, lalu ambilah peranmu, tuntaskanlah kemudian. Jangan kamu sisakan energimu, pikiranmu dan potensimu, cukuplah hanya waktu yang mampu memberhentikanmu.  Pada apa yang telah kamu pilih, maka selesaikanlah, seberat dan sesulit apapun. Karena perjuangan adalah soal bertahan, istiqomah, meskipun banyak alasan untuk berhenti dan mundur. Pada harapan, jangan pernah kamu ragu, wacanakan setinggi dan sebanyaknya asa juga cita.  Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan.  Andai semua mimpi mampu diraih dengan begitu mudahnya, tanpa tetesan peluh d

Terimakasih Luka

Gambar
Kita di hari ini adalah kita yang mendewasa atas luka-luka yang pernah kita terima. Kita di hari ini adalah juga produk dari pembelajaran-pembelajaran baik yang dibawa oleh luka, meski pastinya tidak mudah bagi kita untuk menerimanya, terutama pada hentakan pertama. Maka, sebagai seseorang yang sejak kecil diajari untuk berterimakasih untuk hal-hal yang baik dan bermafaat bagi kita, mengapa kita tak juga berterimakasih kepada luka?  Tanpa luka, kita tidak tahu kesalahan kita. Tanpa luka, kita tidak peka terhadap apa-apa yang perlu kita benahi. Tanpa luka pula, kita akan selalu merasa tidak punya cara dan alasan kembali mendekat kepada-Nya. Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat mensyukuri luka? Dari Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ketika melihat atau mendapatkan sesuatu yang dia sukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, “Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat. Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmatnya

Semua Takdir Allah Baik

Gambar
  Hari-hari yang berlalu selalu meninggalkan kenangan juga hikmah. Entah hari yang begitu berat dan penat, pun hari yang bahagia tak terkira. Semua itu tak pernah lepas dari andil Allah yang Maha Mengatur urusan hamba-Nya.  Jika suatu waktu kamu diliputi rasa sedih dalam hati, jangan lupa untuk ikhlas menjalani sembari berdoa diberikan hati yang lapang menerima juga pundak yang kuat. Jika suatu waktu kamu ingin menyerah, jangan lupa bahwa ada yang saat ini sedang menitip harap di pundakmu. Dan boleh jadi kamu menjadi salah satu alasan bahagianya.  Jika suatu waktu kamu merasa kecewa oleh manusia, tak mengapa. Anggap saja bahwa itu adalah pelajaran hidup untuk kembali bersandar pada Allah.  Hidup ini adalah rangkaian puzzle yang harus terus kamu susun dan perjuangkan hingga menjadi bentuk yang indah. Tentunya menjadi bentuk terbaik versi Allah.  Jika hari-hari membuatmu lebih banyak meneteskan air mata, tak masalah. Hidup ini perjuangan, setiap orang selalu berjuang di garis juangnya ma

Kriteria Ideal?

Gambar
  Sebelum menikah, kita menuliskan banyak kriteria kepada calon pasangan yang akan kita nikahi. Ini hal yang wajar. Biasa saja. Fitrah. Dan begitulah manusia. Namun, ada hal krusial yang mesti ditanyakan sebelum mengajukan kriteria yang telah kita tuliskan; yakni, bertanya pada diri sendiri "Pantaskah kita mendapatkan seseorang yang telah kita kriteriakan?" Tak dapat dimungkiri, jika setiap pasangan menuntut pasangannya untuk menjadi seperti apa yang diinginkan. Istri menuntut suaminya untuk menjadi lelaki yang peka dan pengertian, dan suamipun menuntut istrinya untuk menjadi wanita yang penuh dengan ketaatan. Hal ini, secara tidak sadar berimplikasi pada timbulnya egosentris dari kedua pasangan--memandang sesuatu dari perspektif masing-masing dan menganggap dirinya lebih benar dari orang lain. Situasi seperti ini, adalah pemicu awal yang akan menjadi sebab dari timbulnya konflik internal rumah tangga. Ada baiknya, jika pasangan ingin melontarkan statemen yang b

Dunia Lembahnya Ujian

Gambar
  Dari sekian umur yang Allah berikan, barangkali akan ada hari dimana dunia terasa begitu berat dan menakutkan untuk dijalani dan rasanya ingin menyerah saja.  Entah karena oranglain bersikap tak adil, mereka menyakiti, mengkhianati, mengecewakan kita atau karena memang diri yang terlalu berekspektasi tinggi pada manusia.  Dunia memang lembahnya ujian, lembahnya kecewa. Tak masalah, sunnatullah. Biarpun sesak, perih, bahkan butuh beberapa waktu untuk terus belajar melapangkan hati.  Bersabarlah, sebab sabar memiliki kesudahan yang begitu Terpuji, tetaplah berhusnudzon pada Allah. (Begitu kata Murobbiyah ku) Bersabar memanglah tak mudah. Tapi disitulah perjuangan untuk meraih manisnya melapangkan dan menerima setiap ketetapan-Nya.

Dibalik Kacamata Manusia

Gambar
Di balik tembok rumah yang tampak adem ayem itu, mungkin ada seseorang yang sedang menangis dengan tangisan yang paling pedih. Dibalik pakaian yang tampak indah dan memanjakan mata itu, mungkin ada gurat-gurat luka yang tak pernah diceritakan. Dibalik senyuman yang tampak begitu manis itu, mungkin ada perjuangan yang sedang ditempuh oleh pemiliknya dengan tertatih-tatih.  Padahal setiap orang yang hidup di dunia ini dapat dipastikan tengah menjalani medan perjuangan mereka masing-masing. Pergiliran antara kemudahan dan kesulitan antara kebahagiaan dan kesedihan, bahkan meski mereka tampak selalu tersenyum di hadapan kita, selalu terlihat tenang dan santai menjalani hidupnya.  Beberapa orang memilih untuk menyimpan sendiri cerita pedihnya, atau hanya menyampaikannya kepada segelintir orang yang berkepentingan saja. Maka dalam perjalanan kita, Mari mendoakan setiap jiwa yang kita temui, Semoga Allah memberikan kemudahan dan kekuatan untuk menjalani kehidupan masing-masing. Mensyukuri set

LEMES BESTIE GAK PAKAI HIJAB

Gambar
Hidup di negeri mayoritas Islam, bisa sholat dengan aman tanpa peperangan. Meninggalkan hijab dengan dalih 'kebebasan' katanya; "auratku, nerakaku bukan urusanmu..."  Lalu... pemuda-pemudi kita disibukkan dengan kalimat; "Lemes bestie gak punya AYANG" Saat alasan antum melepas hijab karena merasa diri belum baik, merasa 'hati' belum baik, merasa akhlak belum baik, atau tak lagi trend, tak lagi mendapat perhatian. Adakah jaminan jika nanti saat melepas hijab, antum mau memperbaiki diri, memperbaiki akhlak, dan merasa sudah siap lagi menggunakan hijab tersebut?  Sementara dibelahan bumi yang lain, ada negeri minoritas Islam, sedang berusaha keras memperjuangkan syariat, mempertahankan hijabnya. Ketahuilah saudariku, Hijab itu kewajiban setiap muslimah untuk menutup auratnya. Perintah dari Allah. Salah satu bentuk ikhtiar memperbaiki diri adalah memulai dengan belajar menutup aurat. Jadi...yang bikin lemes itu bukan karena gak punya AYANG. Tapi jika ima

MERAPIKAN ISI HATI

Gambar
  Terkadang kita dengan mudah menghakimi macam-macam kepada orang lain. Misalnya, seseorang yang memuat berbagai keberhasilannya di sosial media, lalu kita menganggapnya sedang pamer atau riya. Menghukumi seseorang dengan sesuatu hanya karena berbeda pilihan dengan kita atau lebih jauh lagi, mengomentari perbuatan seseorang dengan ketidaksukaan kita terhadap sesuatu yang ia lakukan lagi-lagi masih dengan sudut pandang kita sendiri.  Akhirnya, kita terkungkung dalam ruang berpikir kita sendiri, kita merasa diri kita sudah berada di jalan yang benar dan selain kita itu salah. Kita menganggap bahwa hanya kita saja yang sedang berjuang, dan orang lain hanya menjadi duri dalam daging perjuangan itu. Kita merasa bahwa jalan yang kita pilih saja yang benar, dan jalan orang lain sesat. Kita mengira bahwa warna kita saja yang sejati dan yang lain hanyalah tipu-tipu belaka. Padahal bukankah atas kekurangan-kekurangan orang lain kita dianjurkan untuk memberikan pemakluman? Alih-alih mencari kesa

MENGGENGGAM TANGAN YANG SALAH

Gambar
  Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS. Al Insyirah:8) Seringkali rasa kecewa yang hadir menyapa manusia disebabkan karena ulah mereka sendiri. Manusia kadang lupa menaruh harap pada tempatnya yaitu berharap hanya kepada Allah. Sehingga mereka menaruh harap bukan pada tempatnya yaitu berharap pada manusia. Berharap pada manusia adalah patah hati yang disengaja, dan akan berujung pada kekecewaan.  Seringnya kita sebagai manusia khususnya wanita adalah makhluk yang perasa, mudah baper pada lawan jenis yang akhirnya kadang-kadang berhasil memporak-porandakan ketaatan yang telah lama kita bangun.  "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32). ================================= "Mendekati zina" tidak hanya berlaku bagi mereka yang menyandang status pacaran sebelum nikah. Tapi juga berlaku bagi setiap  diri manusia yang

JANGAN SALAH HARAP

Gambar
Barangkali waktu akan membuat kita belajar untuk melapangkan hati menerima tiap takdir yang Allah berikan. Takdir yang bagi kita itu tidak sesuai, namun bagi Allah itulah takdir-Nya, itulah pilihan-Nya, dan kitalah yang mampu melewatinya.  Tentang perasaan-perasaan kita yang hari ini menyukai wanita cantik, anggun, sholehah menawan, penuh karisma, dan paripurna.  Atau Tentang kita yang menyukai laki-laki Sholeh, taat beragama, aktivis dakwah, tampan rupawan, berkarisma.  Penilaian-penilaian itu, harapan-harapan itu yang pada akhirnya melumpuhkan kita. Yang barangkali tiap waktu kita memikirkan nya, yang tiap waktu kita mencari cara untuk bisa berkomunikasi dengannya walaupun dengan modus salah kirim pesan. Atau bahkan yang lebih parahnya lagi adalah; harapan itu membuat kita dengan mudah melanggar syariat-Nya. Telepon hingga larut malam, chattingan tiap hari, berdalih curhat-curhatan yang disetir syaitan melalui hawa nafsu hingga menuju pembahasan yang (menaikkan syahwat) nauzubillah..

COBAAN DALAM PERJALANAN

Gambar
 Cobaan dalam sebuah perjalanan itu bukan hanya bergantung pada besar kecilnya atau sulit mudahnya. Tapi bergantung pada seluas apa hati yang disiapkan untuk menerimanya, sekuat apa niat yang disiapkan untuk mencapai tujuannya, dan seikhlas apa hati dalam menjalaninya. Cobaan segenggam batu akan terasa besar jika ukuran hati yang kita siapkan pun hanya segenggam. Belum lagi ditambah dengan perasaan terbebani dan keterpaksaan. Namun cobaan sebesar gunung akan terasa kecil jika hati yang kita siapkan seluas bumi. Belum lagi ditambah dengan niat yang kuat juga ikhlas yang tak terbatas. Pertanyaannya, seluas apa hati yang telah kita siapkan? Untuk pilihan-pilihan yang kita ambil, untuk mimpi-mimpi yang ingin kita capai, untuk rencana-rencana yang telah kita susun, dan untuk langkah-langkah yang sedang kita ambil?

PERJUANGAN ADALAH SOAL BERTAHAN

Gambar
 Pada apa yang telah kau pilih, maka selesaikanlah, seberat dan sesulit apapun. Karena perjuangan adalah soal bertahan, istiqomah, meskipun banyak alasan untuk berhenti dan mundur. Pada harapan,jangan pernah kau ragu, wacanakan setinggi dan sebanyaknya asa juga cita. Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan.  Andai semua mimpi mampu diraih dengan begitu mudahnya, tanpa tetesan peluh dan cucuran darah, maka tak akan pernah mengerti makna dari perjuangan. Meyakini bahwa kemenangan adalah keniscayaan, tak akan datang hanya dengan penantian, melainkan dengan perjuangan. Menjadi bagian dari barisan pejuang, teratur sesuai dengan potensinya, berkarya dengan caranya masing-masing tanpa mencederai kebenaran dan kebaikan hingga tersebar para pemuda yang taat ibadahnya, hebat prestasinya dan kuat aksinya bertebaran dimuka bumi. Lantas, bahan karya apa yang telah, sedang dan akan kau perjuangkan? Setiap kita adalah pengembara, yang melakukan perjalanan menuju rumah kembalinya. Pada setiap perjalanan

[Ihdinash shirathal mustaqim, Tunjukkanlah Kami Jalan Yang Lurus]

Gambar
 [Ihdinash shirathal mustaqim, Tunjukkanlah Kami Jalan Yang Lurus] . Terjemah itu mungkin membuat sebagian kita membayangkan bahwa jalan lurus itu bagus, halus, dan mulus. Kita mengira bahwa shirathal mustaqim adalah titian yang gangsar dan tempuhan yang lancar. Kita menganggap bahwa ia adalah jalan yang bebas hambatan dan tiada sesak, tanpa rintangan dan tiada onak. Kita menyangka bahwa di jalan itu, segala keinginan terkabul, setiap harapan mewujud, dan semua kemudahan dihamparkan . Frasa 'jalan yang lurus' membuat kita mengharapkan jalur yang tanpa deru dan tanpa debu. Maka kadang kita terlupa, bahwa penjelasan tentang jalan lurus itu tepat berada di ayat berikutnya. Jalan lurus itu adalah, "Jalan orang-orang yang telah Kau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang Kau murkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat." . Maka membentanglah Al Qur'anul Karim sepanjang 113 surah bakda Al Fatihah untuk memaparkan bagi kita jalan orang-orang yang telah diberi nikmat

MERDEKA DARI BELENGGU DUNIA

Gambar
  Saya teringat sebuah doa yang dinisbatkan kepada Abu Bakr Ash-Shiddiq radiyallahu 'anhu, sahabat Rasulullah yang paling utama. Doa itu berbunyi: "Ya Allah, jadikanlah dunia di tanganku, dan jadikan akhirat di hatiku." Penggal pertama doa ini ternyata mengajari kita banyak hal. Tangan bermakna pengelolaan. Abu Bakr tidak ingin dunia masuk ke dalam hatinya. Ia ingin dunia ada dalam genggamannya, dalam kuasanya, dan dalam pengelolaannya. Ia tahu, kekayaan yang ditimbun, sebanyak apa pun tak pernah memuliakan pemiliknya. Seseorang, hanya akan mulia dengan kualitas dirinya, baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia lainnya.  Yuri Gagarin begitu bangga bisa mengorbit di angkasa, seolah ia telah mewujudkan mimpi empat milenium Fir'aun untuk mencari dan membuktikan ketiadaan sesembahan Musa. "Saya tidak menemukan Tuhan di langit!" kata Yuri setelah sukses mendarat. "Dan berkatalah Fir'aun, "Hai Haman, buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tin

'Maaf' Kita Putus

Gambar
Kisah panjang tentang lika-liku dan luka sepasang remaja yang baru saja baliq dan merasakan jatuh cinta. Cinta yang akhirnya membuat mereka lupa bahwa hubungan yang dibangun tanpa landasan, tanpa ikatan sah sewaktu-waktu pula akan terasa hambar dan getir.  Engkau mencintainya dan diapun mencintaimu. Engkau tak bisa hidup tanpanya dan diapun tak bisa hidup tanpamu. Tiap malam, tiap menit, bahkan tiap detik 'dia' selalu ada dalam fikiranmu hingga tak ada waktu sedikitpun untuk mengingat ingat bahwa hubunganmu dan dengannya adalah hubungan yang akan membuat Allah murka.  Barangkali bukan sekarang, tapi nanti saat penyesalan-penyesalan itu hadir.  "Mengapa tidak dari dulu aku menyudahi ikatan ini..."  "Mengapa baru sekarang aku sadar bahwa cintanya hanyalah goda syaitan yang ingin menjerumuskanku pada panasnya bara api neraka..." -------- Kita pernah terlena pada cinta yang salah. Cinta yang membuat diri begitu tersiksa saat tak ada kabar darinya. Cinta yang mem

CITA RASA

Gambar
  Cita, sekata yang terbang tinggi. Ia melangit sejauh tetumbuh harapan yang kita tanam di kebun kehidupan. Mimpi, sesekali mewakili cita, meski dalam asal makna amat sangat berbeda. Mimpi kita hari ini, kata Hasan Al Banna, adalah kenyataan hari esok. Sebagaimana mimpi hari lalu adalah kenyataan hari ini. Tentu jika dan hanya jika, hari-hari antara kedua masa itu -kemarin dan hari ini- terisi dengan ikhtiar, doa, dan tawakkal untuk mengejar lesetan sang cita. Katakanlah itu sebagai mimpi yang ditindaklanjuti. Unik dan menarik. Kita baru saja membicarakan cita yang identik dengan 'tinggi'. Gantung ia setinggi bintang di angkasa jauh, kata orang tua kita. Setinggi bintang. Dan dalam al Qur'an, di Surah "Bintang", kita menemukan sebuah pertanyaan, Sebuah pertanyaan tentang cita yang dengannya Allah ingin menyadarkan akan siapa kita dan siapa Dia. "Atau apakah manusia akan mendapat segala apa yang dicita-citakannya? Maka hanya milik Allah-lah akhirat dan juga du

GENERASI MUDA dalam JERATAN KAPITALISME LIBERAL

Gambar
"Tawaku semakin lebar dengan luka menganga. Pernahkah kau ada di titik itu dimana lukamu harus kau balut sendiri sambil menggigit kain lusuh agar isakmu tak memecah di seluruh gendang telingah parah bedebah penggibah yang selalu siap menggerogoti daging dan meminum darahmu tanpa mengenal ampun." (Coreta diatas diduga adalah ungkapan hati yang ditulis tangan oleh almarhumah Asmaul Husna (21)). ---------- Terlalu banyak memperhatikan lisan-lisan di sosial media, mengatakan "Sudah syar'i masih bisa juga ya pacaran, sampai hamil duluan lagi. "Percuma aja pakai baju syar'i kuliah di univ. Islami tapi sama saja sama orang-orang biasa masih mendingan yang nakal sekalian ya" "Seberapa parahnya pergaulan hari ini sampai-sampai yang pakai baju syar'i pun terkena virus pacaran sampai melakukan hal sedemikian." Perih rasanya hati ini membaca komentar-komentar tersebut. -------------- Ada yang sudah hijrah atau mulai belajar hijrah namun masih sering b

SARJANA RUMAH TANGGA

Gambar
Ketika memilih untuk mengabdikan diri sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga , beberapa orang menganggap itu adalah keputusan yang salah. Terutama di era modern seperti sekarang di mana akses pendidikan dan kesempatan berkarir bagi perempuan sudah lebih terbuka. Orang akan berpikir, memangnya tidak sayang dengan gelar yang sudah susah payah digapai?  Salahkah bila wanita hanya menjadi ibu rumah tangga? Apakah wanita hebat itu adalah wanita yang berkarir di perusahaan ternama? atau Wanita berkarir Surga? Menjadi ibu rumah tangga sering kali dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang. Mereka berpikiran bahwa ibu rumah tangga itu hanya mengerjakan pekerjaan rumah, mengasuh anak, dan hanya mengandalkan gaji suami. Stigma wanita ‘tidak perlu sekolah tinggi-tinggi’ dibangun oleh kaum masa lampau yang dalam hidupnya tidak mengenal teknologi. Stigma ini juga diteruskan sampai ke anak cucu mereka. Wanita hanya cukup pada urusan dapur, kasur, dan sumur saat berumah tangga. Faktanya masa lampau de

Mencintai Kehilangan

Gambar
Tersebutlah seorang lelaki dan seorang perempuan yang saling menyukai. Keduanya dekat, rasa nyaman yang timbul akhirnya membuat mereka merasa mantap untuk menjalin ikatan pacaran. Teleponan, chattingan, dan perhatian-perhatian khusus saling mereka lemparkan walaupun jarak diantara keduanya cukup jauh. Namun, tak berselang lama ikatan itu terjalin. Si perempuan mantap untuk memutuskan ikatan yang tak mendapatkan ridha Allah itu. Bukan karena ada lelaki lain, bukan karena merasa bosan, bukan karena tak cinta, tapi perempuan itu mendapatkan hidayah yang kemudian membuatnya harus meninggalkan apa-apa yang tak diridhai Allah. ***** Sejak perpisahan itu, si lelaki mencoba untuk mengerti bahwa keputusan si perempuan yang ia cintai benar adanya. Tidak ada jaminan bagi mereka akan terhindar dari fitnah kecuali keduanya yang berusaha untuk menghindarinya. Si perempuan awalnya merasa berat hati, merasa sesak di dada karena harus meninggalkan lelaki yang ia cintai itu. Tetapi, lambat laun keduanya

Antara Pacaran Islami dan Ta'aruf

Gambar
Islam telah mengajarkan ta’aruf (perkenalan) sebagai proses menuju pernikahan. Ta’aruf, kata yang tak lagi asing di telinga kita. Kata yang saat ini mudah sekali kita temui pada film/sinetron islami di tv. Kata yang saat ini seringkali menjadi alibi pemuda pemudi dalam rangka pacaran ‘islami’ (?). Maka, hati-hatilah dengan islamisasi istilah ini. Bahwa ta’aruf tidak sama dengan pacaran. Ta’aruf itu, sederhana. Yap, sederhana saja. Tak perlu terlalu lama. Tak perlu pake ritual heboh ini itu. Tak perlu berlebihan. Niat yang lurus dan keistiqomahan yang perlu disiapkan. “Ta’aruf” yang berlebihan dan tak jauh beda dengan yang namanya pacaran, cenderung akan lebih banyak unsur tak baiknya, kawan. Dan boleh jadi, akan mengurangi keberkahannya. Tentunya kita ingin, setiap proses yang dilalui dalam rangka menyempurnakan setengah agama ini diberkahi Allah, kan?  Lantas, seperti apa ta’aruf yang menjurus pacaran itu? Pada prinsipnya, ada 3 hal utama yang tak boleh dilakukan selama ta’aruf, yaitu

Pacaran; Antara Dalil Belum Siap Menikah, Komitmen dan Takut Kehilangan

Gambar
"Bukankah kita telah ditakdirkan untuk bersama?. Kenapa mesti ada yang ditakuti sementara Allah telah menyiapkan segala yang baik untuk kita yang berusaha menjadi baik" “Kenapa harus menunggu? Bukankah kita sama-sama mencintai?” Ia terus saja bertanya seperti itu. Sudah sebulan kami bertemu. Semenjak itu, kami sering berhubungan. Biasa saja, tidak berlebihan. Awalnya, bertanya urusan tugas, lama-lama, ia menanyakan urusan pribadi. “Lagipula, kita juga tidak akan melakukan apa-apa” Aku memandangi pertanyaan itu di layar handphone ku. Ia memang laki-laki yang baik, hanya saja, masih ada yang kurang darinya. “Maaf, aku memang tidak bisa. Aku tidak menjalaninya seperti itu.” Kubalas chatnya. Cheklist dua berwarna biru, ia sudah membacanya. Ia bilang, ia mencintaiku. Ia bilang, ingin menjadikanku pasangannya. Ketika aku menawarinya hubungan yang halal, ia bilang, jalani dulu saja, toh nanti juga akan halal. Bagiku, tidak begitu. “Kalau memang mau serius, silahkan datang ke orangt

Tugas kita, wahai muslimah

Gambar
  Sekolah tinggimu bukan untuk jadi karyawati, tetapi untuk menjadi madrasah terbaik bagi si buah hati. Wanita harus pintar, karena kelak kamu akan menjadi teman diskusi bagi suami. Akan tetapi, janganlah lupa, setinggi apapun pendidikanmu, kamu akan tetap menjadi makmum bagi suami. Tinggi pendidikanmu bukanlah satu alasan untuk membangkang kepada suami. Surgamu ada di dalam ridho suami. Tetaplah menjadi wanita yang mempesona. Bukan sekadar cantik dan pandai. Bukan hanya pintar, namun juga hormat pada suami dan bukan hanya hormat pada suami, namun juga penyayang pada anak. Yakinlah, karena dengan indahnya pribadimu, surga akan hadir dalam rumah tanggamu.

Jagalah Mahkota Kemuliaanmu

Gambar
  Suatu waktu, pasangan muda-mudi sedang dimabuk cinta. Sedikitpun tak ingin ada yang terlewat bila berdua. Dunia terasa hanya milik mereka yang sedang kasmaran. Naasnya, mereka tahu bahwa hubungan yang mereka jalin diluar pernikahan adalah hubungan yang telah Allah sebutkan dalam Al-Quran; "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Qs. al Isra': 32) Termasuk telepon, chatan, berdua-duaan, apalagi sampai pegang-pengangan dan hal-hal negatif lainnya diluar pernikahan. Nauzubillah "Saya tidak bisa jauh darinya, saya tidak bisa move on, mmm kami pacaran sehat kok nggak ngapa-ngapain" Was-was syaitan berhasil menghias yang buruk seolah terasa indah. Hingga suatu malam puncaknya, mereka terbuai akan asmara. Membuat si perempuan hamil di luar nikah, si lelaki kabur entah kemana dan tak ingin bertanggungjawab. Alhasil, si janin menjadi korban (digugurkan). Sontak kabar tidak mengenakkan ini