MENGGENGGAM TANGAN YANG SALAH
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS. Al Insyirah:8)
Seringkali rasa kecewa yang hadir menyapa manusia disebabkan karena ulah mereka sendiri. Manusia kadang lupa menaruh harap pada tempatnya yaitu berharap hanya kepada Allah. Sehingga mereka menaruh harap bukan pada tempatnya yaitu berharap pada manusia. Berharap pada manusia adalah patah hati yang disengaja, dan akan berujung pada kekecewaan.
Seringnya kita sebagai manusia khususnya wanita adalah makhluk yang perasa, mudah baper pada lawan jenis yang akhirnya kadang-kadang berhasil memporak-porandakan ketaatan yang telah lama kita bangun.
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).
=================================
"Mendekati zina" tidak hanya berlaku bagi mereka yang menyandang status pacaran sebelum nikah. Tapi juga berlaku bagi setiap diri manusia yang terlalu menggampangkan dirinya dengan lawan jenis; chat-chat hingga larut malam, telepon, saling berkirim kabar, stalking-stalking sosial media lawan jenis, khalwat, ikhtilat, apalagi hingga membayangkan, memikirkan sesuatu yang tidak semestinya. Nauzubillah
Sehingga membuat para wanita kebanyakan saat ini kehilangan rasa malunya, Izzah dan iffahnya. Tersebab begitu menyukai, mengangumi, dan berharap pada lawan jenis yang tak halal baginya.
"Ahh hari gini mana bisa jaga pergaulan, berteman sama sesama jenis gak asik. Curhat dengan lawan jenis lebih asyik, karena lebih terjaga. Dll."
Dalih-dalih inilah yang semakin membuat si wanita menggampangkan dirinya sebagai perempuan yang dimuliakan dalam Islam.
Saat pelukan dengan pacar tak lagi malu-malu dilakukan depan umum,
Saat gandengan tangan dengan pacar tak lagi membuat diri malu-malu,
Ingatlah wahai wanita, bahwa engkau berharga
Begitu dimuliakan dalam Islam
Lalu engkau sendiri yang menjatuhkan harga dirimu
Engkau menggenggam tangannya seakan-akan ia telah halal bagimu,
Engkau menggenggam tangannya, lalu tidakkah engkau ingat bahwa itulah bentuk mendekati zina,
Engkau membayangkan nya, engkau mengaguminya,
Lalu bukankah itu bentuk mendekati zina?
Lalu engkau menganggapnya hal biasa?
Engkau men-stalking medsosnya hanya untuk memastikan dia sedang apa, statusnya apa, atau sedang bersama siapa.
Bukankah itu bentuk mendekati zina?
Engkau membuatkannya sajak-sajak indah,
Dengan harapan ia bisa melihatnya, ia bisa membalas sajak-sajakmu,
Bukankah itu bentuk mendekati zina?
Engkau mati-matian mengirimkannya kode,
Sementara engkau tidak mati-matian mengirimkan kode kepada yang menciptakannya yaitu Allah.
Mengapa rasa cinta, kagum kepada manusia begitu tinggi sehingga lupa untuk cinta pada Allah.
Mengapa rasa cinta kita pada manusia seringkali membuat kita melanggar batas-batas syariat-Nya?
Mengapa harapan kita pada manusia, seringkali membuat kita lupa untuk jauh berharap lebih kepada Allah?
================================
Jadilah wanita paripurna yang berdiri kokoh diatas komitmen karena Allah,
Jadilah wanita paripurna yang menaruh harap pada Allah,
Jadilah wanita paripurna yang begitu sulit didapatkan,
Biarkan ia mendekati Allah, biarkan Allah yang menyatukan.
Komentar
Posting Komentar