Jangan Diam Di Depan Kedzaliman

Di negeri ini, semua yang ada bisa jadi tidak ada, dan semua yang tidak ada bisa diada-adakan. Kalau yang punya kuasa lagi sensi, jangankan nasihat, diam pun bisa dikasuskan

Zaman sosial media memungkinkan mereka yang sedikit di kenyataan, jadi dominan di dunia maya. Sebab yang benar tak banyak yang bersuara, jadilah yang salah berkuasa

Namun dakwah memang selalu begitu, melawan status quo yang sudah nyaman dengan keuntungan yang dia dapatkan dari kedzaliman, keserakahan dan ketidakadilan

Maka siapapun yang dirasa ingin menganggu kekuasaannya, atau mengancam kelanggengannya, dianggap ancaman, harus ditumpas, apapun harganya, apapun caranya

Media mainstream bisa dikendalikan, survei bisa dibayar, citra bisa dibentuk, jangankan jadi manusia terbaik, jadi dewa pun bisa, bahkan gantikan Tuhan juga tak apa

Dengan semua kekuatan itu, dakwah ingin dibungkam. Mereka baru ridha saat para pengemban dakwah tak lagi bicara Islam, lalu mengelu-elukan dan menyembah mereka

Tapi bagi sesiapa yang dakwahnya karena Allah, semua itu tak jadi perhitungan, sebab Allah punya perhitungan sendiri, punya rencana sendiri yang sudah Dia siapkan

Kita tak payah dengan jumlah, tak susah dengan kuasa, tak hitungkan harta, tak juga pusingkan dunia. Bagi kita bahagia itu bila masih Allah percayakan iman di dada

Boleh jadi kita punya salah dibelakang, tapi jangan sampai diam atas kesalahan di depan. Mungkin dulu kita tak benar, tapi jangan sampai sekarang kebenaran tak dipegang

Akhi, andai dulu tak ada ulama seperti Imam Ahmad bin Hanbal, tentu rata manusia memegang keyakinan yang dipaksakan penguasa bahwa Al-Quran itu makhluk

Akhi, andaikan Al-Quran tak mengajarkan kita berpegang teguh pada kebenaran, maka pastilah kita termasuk jiwa-jiwa yang hanya mencari aman, lalu nyaman mendiamkan maksiat

Tapi tidak, sebab kita tak tahu bagaimana berhadapan dengan Allah, saat kita tahu ada kedzaliman mendera, sementara kita hanya termasuk mereka yang diam

Penulis : Ustadz Felix Siauw

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup